Friday, November 30, 2012

Landasan Filosofis Pendidikan

By
Education Papers - Landasan Filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan. Landasan fisiolofis merupakan landasan yang bersifat filsafat (falsafah). Konsep fisiolofis tentang kehidupan manusia bersumber pada dua faktor, yakni religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan dan ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran.

Pengertian Landasan Fisiolofis
Berbagai pandangan filosofis tentang manusia dan dunianya yang dikemukakan oleh berbagai aliran pendidikan ternyata sangat bervariasi. Secara historis terdapat dua aliran yang sangat bertentangan yakni idealism dan naturalisme. Setelah itu berkembang lagi aliran filsafat yang semakin kompleks, hal inilah yang memicu lahirnya filsafat pendidikan. Landasan-landasan filosofis pendidikan tersebut antara lain:
  1. Esensialisme - merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realism secara eklektis. Berdasarkan eklektisisme tersebut maka esensialisme ini menerapkan idealism dan relisme dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya. Mazhab esensialisme mulai berkembang di Eropa sejak adanya pertentangan antara para pendidik sehingga ada pemisahan antara pelajaran teoritik dengan praktek. Menurut mazhab esensialisme liberal arts adalah: a) Retorika; b) Gramatika; c) Kesusasteraan; d) Filsafat; e) Ilmu Kealaman; f) Matematika; g) Sejarah; h) Seni Keindahan. Untuk sekolah SD kurikulumnya berintikan 3 keterampilan dasar yakni membaca, menulis, dan berhitung. Di USA penerapan mazhab esensialisme terlihat dari gelar akademik yang diperoleh oleh mahasiswanya. 
  2. Perenialisme - ada persamaan antara perenialisme dan esensialisme, yakni sama-sama berpusat pada mata pelajaran yang pokok. Perbedaannya perenialisme menekankan pada teori kehikmatan, yaitu: a) pengetahuan yang benar; b) keindahan; c) kecintaan kepada kebaikan. 
  3. Pragmatisme dan Progresivisme - Progresivisme mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada prinsip, antara lain: a) anak harus bebas untuk dapat berkembang; b) pengalaman merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar; c) guru harus menjadi peneliti dan pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar; d) sekolah seharusnya sebagai laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan eksperimentasi. 
  4. Rekonstruksionisme - Mazhab ini menyebutkan bahwa manusia atau individu tidak hanya belajar tentang pengalaman kemsyarakatan, tetapi harus memelopori masyarakat kearah masyarakat baru yang diinginkan.
Pancasila sebagai landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 2 UU-RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan ketetapan MPR-RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila, menegaskan bahwa pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar Negara Republik Indonesia.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment