Saturday, June 30, 2012

Seberapa Pentingkah Penjualan Personal (Personal Selling) itu?

By With No comments:
Sebagian besar organisasi telah memiliki sebentuk tenaga penjual yang terorganisasi jauh sebelum mereka memperkenalkan kegiatan pemasaran formal seperti yang dijelaskan pada artikel ini. Walaupun demikian, manajemen tenaga penjual merupakan bidang manajemen pemasaran yang sering sekali diabaikan. Ada beberapa alasan yang mungkin.  Salah satunya adalah bahwa tidak semua manajer produk dan manajer pemasaran yang telah memiliki pengalaman dalam penjualan personal atau dalam peran manajemen tenaga penjual sebelumnya; sebagai konsekuensinya, para manajer tersebut sering menganggap enteng pentingnya penjualan personal yang efisien.

Alasan lain mengapa manajemen tenaga penjua terabaikan adalah bahwa tenaga penjual sendiri kadangkala mendorong terjadinya pembedaan antara penjualan dan pemasaran yang memperburuk situasi, dengan menggambarkan diri mereka sebagai “pasukan infantri.” Di samping itu, bukankah sesuatu yang cukup menciutkan hati jika berhubungan dengan para konsumen dengan berbagai macam tempramen, dibandingkan dengan duduk tenang di kantor dikelilingi oleh berbagai macam hasil survei pemasaran, grafik, dan rencana? Pemikiran demikian sangat menyesatkan. Kecuali telah ada sebentuk rencana pemasaran yang disusun dengan hati-hati sebelum seorang wiraniaga berupaya membujuk konsumen untuk membeli, kemungkinan terjadi penjualan yang berhasil menjadi sangat kecil.

Fungsi Retail dalam Rantai Distribusi

By With No comments:
Dalam alur proses distribusi barang, bisnis retail merupakan tahap akhir proses distribusi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik

By With 2 comments:
Pemilihan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.

Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.

Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
  1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada 
  2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain
  3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada prakteknya berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai dengan produk yang dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dilihat dari sisi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
  1. Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
  2. Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih dapat diatasi dengan biaya lebih mahal.

Macam faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
  1. Letak  konsumen  atau  pasar, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah konsumen.   Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat dengan konsumen adalah adanya kemudahan untuk mengetahui perubahan selera konsumen, mengurangi resiko kerusakan dalam pengangkutan, apabila barang yang diproduksi tidak tahan lama, biaya angkut mahal, khususnya untuk produksi jasa. 
  2. Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan baku. Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai mengalami penyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah kualitas, resiko kekurangan bahan baku tinggi.
  3. Sumber tenaga  kerja, alternatif yang  dipakai adalah apakah tenaga  kerja yang dibutuhkan unskill, dengan pertimbangan  tingkat upah rendah,   budaya  hidup sederhana, mobiiitas tingp sehingga jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik, ataukah tenaga kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih baik, adanya pemikiran masa depan yang cerah,  dibutuhkan keahlian, dan kemudahan untuk mencari pekerjaan lain. 
  4. Air, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jernih alami, jernih tidak alami, atau sembarang air.
  5. Suhu udara, faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi. 
  6. Listrik, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan kapasitas tegangan   yang dibutuhkan. 
  7. Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.
  8. Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik di dekat tempat tinggal mereka, apakah menerima atau tidak. 
  9. Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum yang diatur undang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja minimum, dan kondisi lingkungan kerja. 
  10. Pebuangan limbah industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan limbah   untuk perlindungan   terhadap   alam   sekitar   dan   menjaga keseimbangan habitat. 
  11. Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.
  12. Fasilitas untuk karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kesehatan kerja.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik

Seiring dengan adanya globalisasi, maka pemilihan lokasi menjadi semakin rumit.  Globalisasi terjadi karena:
  1. Ekonomi pasar 
  2. Komunikasi internasional yang lebih baik 
  3. Perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan 
  4. Kemudahan perpindahan arus modal antar Negara 
  5. Diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.
Suatu pendekatan untuk memilih lokasi di sebuah Negara adalah dengan mengidentifikasi apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai factor penunjang keberhasilan (critical success factor-CSFs) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing. Beberapa pertimbangan dan faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi digambarkan sebagai berikut:


Pentingnya pemilihan lokasi pabrik adalah untuk menentukan keberhasilan perusahaan hubungannya dengan biaya operasi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk. bersaing di pasar. Alternatif pemilihan lokasi adalah pertimbangan biaya yang dikeiuarkan dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diperoleh. Alternatif pemilihan lokasi tersebut apakah didirikan pabrik baru, ekspansi, ataukah relokasi bagi pabrik yang sudah ada.

Alternatif pemilihan pabrik baru adalah apabila bagi pengusaha baru atau pendatang baru. Alternatif pemilihan relokasi apabila pabrik lama sudah tidak memenuhi standard yang diharapkan, dan alternatif. pemilihan ekspansi didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi dirasa sudah ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar daripada kapasitas produksi yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor produksi) tak lagi mencukupi.

Sumber:
Hindrayani, Aniek. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya.

Download artikel ini versi PDF? Klik di sini!