Tuesday, December 29, 2015

Pengertian Model Pembelajaran

By With No comments:
Model Pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas. Model pembelajaran merupakan sebuah pola yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suprijono (2011) bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial.

Pendapat senada disampaikan oleh Trianto (2010) yaitu bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Sumber gambar: depoknews.id
Menurut Sagala (2010) model mengajar merupakan suatu kerangka konseptual yang berisi prosedur sistematik dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang befungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proes belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu kerangka yang digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelompok.

Monday, December 28, 2015

Pengertian Perseroan (Companies)

By With No comments:
Pada dasarnya sebuah lembaga yang digolongkan sebagai perusahaan terdiri atas 3 jenis, yaitu Perusahaan Perorangan (Proprietorship), Kerjasama Usaha – Persekutuan (Partnerships) dan Perseroan (Companies).

Dalam artikel ini kita akan membahas salah satu jenis perusahaan tersebut, yaitu perseroan (companies). Perseroan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang atau lebih yang menjadi pemilik saham/sero perusahaan tersebut.

Perseroan yang relatif besar dapat menjual sahamnya ke masyarakat secara terbuka melalui bursa saham (tentunya setelah melalui persyaratan dan prosedur standar yang ada) atau menjualnya kepada siapa saja yang berminat secara tertutup.

Perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar saham inilah yang disebut sebagai perusahaan terbuka (tbk) atau Limited (Ltd). Mungkin saja anda pernah atau bahkan sering melihat embel-embel tbk atau ltd di belakang nama sebuah perusahaan, namun anda belum mengerti maknanya apa.
Sumber: grahalegalitas.com
Yang dimaksud terbuka di sini adalah karena setiap masyarakat yang mampu membeli sahamnya adalah pemilik perusahaan. Terbatas karena tanggung jawab atas kewajiban pemilik saham hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki (limited liability).

Perusahaan yang bersifat tertutup sahamnya biasanya dimiliki oleh pendiri 100% atau oleh orang-orang tertentu saja. Perusahaan terbuka terbuka juga bisa dimonopoli oleh pendiri dengan cara menguasai nilai saham dengan proporsi % terbesar.

Keuntungan dan Kelemahan Perseroan
Keuntungan dari tipe perusahaan ini diantaranya adalah adanya adalah adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif besar sehingg biaya modal memungkinkan untuk ditekan serendah mungkin dan manajemen dikelola oleh orang-orang professional sehingga relatif mudah untuk dipercaya oleh pemodal baik dalam bentuk lembaga atau perorangan.

Kelemahan utama dari tipe perusahaan ini adalah struktur manajemen yang kompleks sehingga menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.

Referensi:
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Thursday, December 17, 2015

Latar Belakang Disusunnya Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK

By With No comments:
Pada hakikatnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mendukung program wajib belajar (wajar) 9 tahun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2015 disebutkan bahwa BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.

Bantuan Operasional Sekolah digunakan untuk mendukung keberhasilan program wajib belajar 9 tahun. Keberhasilan program wajar 9 tahun ditunjukkan dengan tingkat Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat yang mencapai 99.47% pada tahun 2011/2012 (Pusat Data Statistik Pendidikan, 2012). Keberhasilan program wajar 9 tahun ini membawa dampak semakin banyaknya lulusan SMP yang harus ditampung oleh Sekolah Menengah.

Pada tahun 2011/2012 masih terdapat sekitar 213.050 lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah (Pusat Data Statistik Pendidikan, 2012). Pada waktu yang sama sebanyak 124,792 siswa SMK mengalami putus sekolah. Kondisi ini menjadi salah satu latar belakang dicanangkannya program Pendidikan Menengah Universal (PMU) 12 tahun yang dimulai pada tahun 2013.


Untuk mendukung program PMU tersebut pemerintah telah menyusun program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Menengah. Program BOS SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan baik Negeri maupun Swasta yang dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan dengan satuan biaya (unit cost) bantuan, sedangkan dana BOS SMK adalah bantuan dana untuk membantu Sekolah Menengah Kejuruan dalam memenuhi biaya operasional sekolah non-personalia (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2015).

Tujuan BOS SMK secara umum adalah untuk mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat, sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
  1. Membantu biaya operasional sekolah non personalia
  2. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK
  3. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK
  4. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di Sekolah
  5. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa SMK dengan cara meringankan biaya sekolah
  6. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
(Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2015)

Referensi:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK). 2015. Petunjuk Teknis 2015: Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK.
Pusat Data Statistik Pendidikan. 2012. Ikhtisar Data Pendidikan Tahun 2011/2012. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Monday, October 19, 2015

Perbedaan Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran

By With No comments:
Pada berbagai situasi proses pembelajaran seringkali digunakan istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Istilah strategi, metode atau teknik pembelajaran seringkali digunakan secara bergantian, walaupun pada dasarnya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kea rah tujuan yang diinginkan atau dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi, di dalam pelaksanaan sesungguhnya, metode dan teknik memiliki perbedaan seperti contoh berikut:
“Ibu Leny dan Pak Bambang sama-sama menggunakan metode demonstrasi. Keduanya telah menguasai penerapan metode tersebut di dalam proses pembelajaran, tetapi ternyata hasil belajar yang ditunjukkan oleh peserta didik dari masing-masing guru tersebut berbeda. Hal ini terjadi karena walaupun metodenya sama, yaitu demonstrasi tetapi teknik pelaksanaannya ternyata berbeda. Ibu Leny menggunakan teknik demonstrasi di mana peserta didik dituntut untuk dapat mendemonstrasikan kembali apa yang telah diamatinya, sedangkan Pak Bambang hanya mendemonstrasikan saja kepada peserta didik tanpa memberikan kesempatan untuk mereka mendemonstrasikan kembali.”
Sumber Gambar: nwea.org
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif. Dengan kata lain metode yang dipilih oleh masing-masing guru (Bu Leny dan Pak Bambang) adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.

Sedangkan strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Monday, October 12, 2015

Sumber Penghimpunan Dana Bank: Tabungan

By With No comments:
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu.

Cara penarikan rekening tabungan yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan, cash card atau kartu ATM, dan kartu debit. Persaingan ketat dalam penghimpunan dana melalui tabungan antarbank telah banyak memunculkan cara-cara baru untuk menarik nasabah tabungan.

Cara-cara tersebut antara lain: hadiah atas tabungan, fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, fasilitas kartu debit, dan sebagainya. Ditinjau dari segi keluwesan penarikan dana, simpanan dalam bentuk tabungan ini berada di tengah-tengah antara rekening giro dan deposito berjangka.

Tabungan dapat ditarik dengan cara-cara dan dalam waktu yang relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangka. Namun, masih kalah fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro. Sebagai konsekuensinya, besarnya bunga yang diberikan atas saldo tabungan ini pun berada di tengah-tengah antara rekening giro dan deposito berjangka

Menabung - Sumber gambar: medanbisnisdaily.com

Ditinjau dari sisi bank, penghimpunan dana melalui tabungan termasuk lebih murah daripada deposito berjangka, tetapi lebih mahal dibandingkan rekening giro.

Sumber Referensi:
Totok Budisantoso & Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Penghimpunan Dana Bank: Deposito Berjangka

By With No comments:
Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank.

Mengingat simpanan ini hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito sesuai tanggal jatuh temponya, maka deposito berjangka ini merupakan simpanan atas nama dan bukan atas unjuk.

Apabila deposan menghendaki agar deposito berjangkanya diperpanjang secara otomatis, maka pihak bank dapat memberikan fasilitas perpanjangan otomatis (automatic roll-over – ARO) atas deposito berjangka tersebut.

Bunga Deposito Berjangka
Bunga atas deposito berjangka ini dapat ditarik tunai setiap jangka waktu tertentu ataupun ditransfer ke suatu rekening deposan. Untuk kemudahan, nasabah biasanya juga membuka rekening tabungan untuk menampung bunga atas deposito tersebut, serta juga untuk menampung dana deposito yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang lagi.

Bank-bank tertentu juga memberikan fasilitas agar bunga deposito yang tidak ditarik oleh pemiliknya dapat ditambahkan dalam simpanan pokok deposito, sehingga nilai deposito berjangkanya bertambah besar.

Pada dasarnya sebelum jatuh tempo, simpanan ini tidak dapat ditarik. Namun, apabila deposan tetap menginginkan penarikan sebelum jatuh tempo, maka biasanya bank mengenakan denda atau biaya administrasi atas penarikan tersebut.

Sumber gambar: www.bi.go.id

Kelebihan Deposito Berjangka
Kelebihan dana deposito ini bagi bank adalah bank mempunyai kepastian tentang kapan dana itu akan ditarik sehingga pihak bank dapat mengantisipasi kapan harus menyediakan dana dalam jumlah tertentu. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh simpanan dalam bentuk rekening giro dan tabungan.

Sebagai konsekuansi dari kelebihan tersebut, maka bank harus membayar dana ini dengan tingkat bunga yang relatif lebih besar dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk lain. Dengan kata lain, simpanan dalam bentuk deposito berjangka tidak bisa disebut sebagai sumber penghimpunan dana bagi bank yang murah.

Di sisi deposan, nasabah cenderung lebih menyukai menyimpan kelebihan danaya dalam bentuk deposito berjangka sesuai jangka waktu yang diinginkan karena simpanan ini menawarkan tingkat bunga yang relatif tinggi.

Sumber Referensi:
Totok Budisantoso & Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Monday, September 28, 2015

Sumber Penghimpunan Dana Bank: Rekening Giro

By With No comments:
Rekening Giro (checking account) merupakan salah satu cara penghimpunan dana bank yang berasal dari deposan. Rekening Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan, sedangkan cek dan bilyet giro tersebut oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Untuk keperluan itu, pemegang rekening giro memperoleh buku cek dan bilyet giro. Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat tersebut, maka sumber dana dari rekening giro ini merupakan sumber dana jangka pendek yang jumlahnya relatif lebih dinamis atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Bagi nasabah pemegang rekening giro, sifat penarikan tersebut sangat membantu dalam membiayai kegiatan nasabah secara lebih efisien. Nasabah dapat melakukan pembayaran sewaktu-sewaktu tanpa harus berisiko menggunakan uang tunai dalam jumlah besar, tanpa harus datang langsung ke bank, dan tanpa harus menunggu suatu tanggal jatuh tempo tertentu.

Cek merupakan perintah takbersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahannya atas beban rekening penarik cek. Cek dapat ditarik atau diterbitkan oleh pemegang rekening giro (giran) atas unjuk atau atas nama dan tidak dapat dibatalkan oleh penarik, kecuali cek tersebut dinyatakan hilang atau dicuri dengan bukti dari kepolisian. Jangka waktu pengunjukan agar mendapat pembayaran dari bank atas cek tersebut adalah selama 70 hari sejak tanggal penarikannya.

Sumber gambar: bi.go.ig
Bilyet giro pada dasarnya merupakan perintah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro tersebut dan bilyet giro dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik disertai alasan pembatalan.

Sumber gambar: bi.go.id
Perbedaan antara cek dan bilyet giro adalah sebagai berikut:
No
Perbedaan
Cek
Bilyet Giro
1
Jenis perintah penarikan
Cash (tunai)
Pemindahbukuan
2
Pembatalan
Tidak dapat dibatalkan
Dapat dibatalkan sepihak

Jasa giro merupakan suatu imbalan yang diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo gironya yang mengendap di bank. Jasa giro ini relatif  lebih kecil apabila dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka karena memang tujuan nasabah yang memegang rekening giro bukan untuk memeproleh imbalan semacam bunga simpanan tersebut, melainkan untuk memperoleh berbagai fasilitas yang dimiliki oelh rekening giro.

Fasilitas ini adalah adanya alat pembayaran yang efisien berupa cek dan bilyet giro serta penarikan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu. Oleh karena itu, giran umumnya adalah pengusaha atau pihak yang memiliki kegiatan yang membutuhkan alat pembayaran dalam bentuk cek dan bilyet giro.

Apabila dipandang dari sudut pandang bank, dana yang berasal dari rekening giro ini merupakan dana murah, dalam pengertian bank harus memberikan jasa giro yang relatif lebih rendah dibandingkan bunga simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka.

Sumber Referensi:
Totok Budisantoso & Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sunday, September 27, 2015

Hubungan antara Strategi, Tujuan dan Metode Pembelajaran

By With No comments:
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, materi telah disusun sedemikian rupa dan karakteristik awal peserta didik diketahui, maka kegiatan guru selanjutnya adalah menentukan strategi pembelajaran yang perlu dipilih dan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangatlah penting. Artinya, bagaimana guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk mencapai pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

Namun, perlu diingat bahwa tidak satu pun strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi dan kondisi yang berbeda, walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Artinya dibutuhkan kreativitas dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan sesuai kondisi yang diharapkannya.

Teach - Sumber Gambar: ecd.clark.edu
Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh guru bertitik tolak dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan di awal. Agar diperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna, maka guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran apa yang akan digunakan.

Strategi Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu rencana untuk mencapai Tujuan Pembelajaran. Terdiri dari Metode, teknik dan prosedur yang mampu menjamin peserta didik benar-benar akan dapat mencapai tujuan akhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Strategi Pembelajaran merupakan suatu rencana untuk mencapai Tujuan Pembelajaran. Sedangkan Metode Pembelajaran adalah bagian dari Strategi Pembelajaran.

Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Monday, September 21, 2015

Langkah-langkah yang Diperlukan Dalam Pengorganisasian

By With No comments:
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh semua tingkat menejemen adalah sebagai berikut:

1. Penetapan dan Pengimbangan Aktivitas
Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian, penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam pelaksanaan.

Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah produksi digolongkan menjadi unit produksi, yang berkenaan dengan masalah uang digolongkan menjadi unit keuangan, yang mengenai pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan seterusnya.

2. Penyusunan Organ atau Wadah
Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun. Di samping harus berpedoman pada hasil langkah pertama, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada sesuatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat pada sesuatu bentuk struktur organisasi yang dikehendaki. Atau dengan kata lain, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur organisasi.

3. Mengisi Organ dengan Tugas, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung Jawab
Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk mengambil tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik.

Penyerahan tugas dan wewenang berarti penyerahan tanggung jawab, maka berarti ada keharusan untuk melaksanakan dengan selayaknya segala sesuatu yang telah diserahkan. Akhirnya mudahlah bagi pimpinan untuk minta petanggungjawaban sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya. 


4. Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain dengan Garis Wewenang dan Tanggung Jawab
Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak organ itu perlu dihubung-hubungkan. Jadi langkah ini adalah suatu aktivita untuk menentukan hubungan kekuasaan dan tanggung] awab berdasarkan atas wewenang formal. Manifestasi dai hasil langkah ini adalah garis-garis hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.

5. Melengkapi Organ dengan Alat Perlengkapan yang Diperlukan
Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik, karena mempunyai nilai atau harga yang tinggi. Tetapi yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena sesuai dengan corak pekerjaan.

6. Penempatan Orang yang Tepat Pada Masing-masing Organ
Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan langkah di atas, pula otoitas dan tanggung jawab untuk masing-masing individu dan komponen-komponen kerja telah disiapkan untuk didelegasikan.

Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing organ. Orang-orang ini nanti yang akan menerima pendelegasian atau pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas penempatan orang ini biasanya menganut asas "The right man in the right place".

7. Membuat Bagan Organisasi
Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan struktur organisasi di atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang melukiskan secara skematis dai susunan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab serta hubungan antara unit-unit dalam suatu organisasi.

Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya Fungsi Manajemen

Tuesday, September 15, 2015

Faktor - faktor Directing

By With No comments:
Tindakan manajer yang dilakukan untuk mengusahakan agar supaya orang-orang bekerja efisien, agar fasilitas yang ada dapat digunakan dengan tiada unsur penghamburan/ pemborosan, bergantung adanya beberapa faktor antara lain:

1. Faktor Kepemimpinan (leadership)
Faktor yang juga sangat bersifat pibadi ini, adalah merupakan motor penggerak yang melebihi kemampuan orang-orang, sehingga dapat mempengaruhi orang-orang lain itu untuk bekerja menuju tercapainya tujuan. Mengapa demikian? Karena segenap aktivitas dalam usaha kerjasama itu akan berlangsung baik jika terdapat kemampuan untuk menetapkan kebijaksanaan yang bersifat taktis, yang didasarkan pada tingkat rasionalitas tertentu ke arah tujuan yang telah ditetapkan.

Hendaknya selalu berusaha untuk merangsang timbulnya ide-ide dan saran dari berbagai sumber yang tersedia. Maka manajer tetap merupakan orang yang pertama yang harus memulai membuka tindakan atau prakarsa (inisiatif). Jadi kepemimpinan atau leadership adalah keseluruhan tingkah laku manusia yang mengandung unsur-unsur kemampuan yang melebihi kemampuan orang lain dalam suatu lingkungan kerja sama, yang dapat mempengaruhi orang lain itu untuk dapat bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Kekuasaan (authority)
Manajer yang mempunyai kewibawaan akan disegani oleh anak buahnya, dan segala perintahnya akan dilaksanakan. Hal ini pada umumnya sangat berhubungan erat dengan masalah keesahan (legality) dari pada manajer itu dalam memegang sesuatu jabatan. Dalam arti bahwa, pimpinan yang syah biasanya akan lebih ditaati oleh anak buahnya, karena terikat dari adanya peraturan-peraturan atau undang-undang yang sah.

3. Komunikasi (communication)
Adalah segenap proses kegiatan untuk menyampaikan atau memindahkan ide-ide, informasi-informasi, warta-warta dari seseorang kepada orang lain. Kegiatan ini dalam suatu usaha kerjasama untuk memperoleh saling pengertian antara pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya. Yang dapat dilaksanakan dengan berbagai cara atau media, misalnya dengan lisan atau wawancara, tulisan (surat-menyurat), telepon, radio, surat kabar dan lain sebagainya.

Ilustrasi Directing via fanpop.com
Dalam bidang manajemen, komunikasi yang dimaksudkan untuk memperoleh saling pengertian antara manajer dengan bawahan ini dapat berlangsung melalui dua fase, penyampaian dan fase penerimaan kembali (feed back). Fase pertama dilakukan apabila kita menghendaki supaya orang lain mengerti yang kita maksudkan sudah kita utarakan, bahwa tentu maksud kita itu dapat diterima dan dimengerti. Oleh karenanya kita perlu untuk mengerti tentang reaksi dari penerima (berita). Usaha untuk mengerti, mendengarkan kembali reaksi dari penerima ide, atau informasi inilah yang dimaksudkan sebagai fase penerima kembali atau umpan balik.

4. Hubungan Kerja Kemanusiaan (human relations)
Adalah hubungan kemanusiaan yang baik antara pimpinan dengan karyawan agar tercipta suasan atau iklim kerja yang memuaskan. Hal ini erat hubungannya dengan masalah tinggi rendahnya kedudukan orang-orang. Karena dalam organisasi itu terdapat orang-orang yang mempunyai kedudukan yang rendah. Masalah kedudukan ini dapat menjadi penghalangan hubungan kemanusiaan dan komunikasi yang baik, apabila masing-masing pihak dalam organisasi terlalu ekstrim berpegang pada statifikasi tersebut, dan tidak memperhatikan sikap dan atau norma-norma dalam hubungan kemanusiaan dalam rangkaian stratifikasi kedudukan diantar mereka.

5. Fasilitas
Proses penyelenggaraan dan fasilitas ibarat manusia dengan bayangannya. Oleh karena itu fasilitas  yang disediakan untuk sesuatu aktivitas harus pula memadai. Fasilitas yang diperlukan itu dapat berupa perlengkapan atau apa saja yang membuat pekerjaan itu berjalan dengan lancar, seperti: uang, bahan perlengkapan, waktu dan lain sebagainya. Bagaimana baiknya piminan yang dibawakan oleh seseorang untuk dapat memimpin orang lain, tanpa disertai fasilitas yang cukup, kegiatan itu tidak akan dapat mencapai pada sasarannya.

Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya Fungsi Manajemen

Saturday, August 15, 2015

Pengertian Konjungtor (Siklus Kegiatan Perusahaan)

By With No comments:
Suatu perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga.

Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan KONJUNGTOR atau SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN (BUSINESS CYCLE).

Suatu siklus (cycle) dalam satu periode konjungtor berbeda dengan siklus pada periode yang lain. Namun demikian, sifat-sifat dasar dari setiap siklus adalah sama. Bentuk khas dari suatu siklus tidak banyak berbeda.

Betuk khas dari suatu fluktuasi atau siklus dalam konjungtor ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah. Grafik yang digambarkan menerangkan hubungan di antara periode (waktu) pada sumbu x dengan pendapatan nasional riil pada sumbu y.


Dalam siklus ABCD seperti yang terdapat dalam Gambar 1 di atas, pergerakan dari A ke B dan dari C ke D mennggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami kemunduran. Sedangkan pergerakan dari B ke C dan dari D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan.

Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu besar akan menimbulkan kenaikan harga-harga atau lebih dikenal dengan istilah inflasi.

Para ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius.

Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulka akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat. Pengangguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam jangka panjang ketidaksatabilan ekonomi menimbulkan ketidakpastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi. Untuk menghindari terwujudnya masalah-masalah tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan agar siklus kegiatan perusahaan bergerak dengan stabil.

Sumber Referensi:
Sadono Sukirno. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Thursday, August 13, 2015

Perbedaan Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya

By With No comments:
Untuk menjelaskan kedua konsep ini (Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya) pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah perbedaan definisinya. Sesudah itu, untuk menjelaskan lagi perbedaannya, akan ditunjukkan gambaran kedua konsep tersebut dalam grafik.

Definisi Kedua Konsep
Pendapatan Nasional Potensial adalah tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai apabila tenaga kerja dalam perekonomian sepenuhnya digunakan, yaitu pendapatan nasional yang akan dicapai pada kesempatan kerja penuh.

Dalam praktiknya kesempatan kerja penuh bukanlah berarti keadaan dimana semua tenaga kerja mempunyai pekerjaan. Suatu perekonomian sudah dianggap mencapai kesempatan kerja penuh apabila dalam perekonomian tersebut, pengangguran yang ada hanyalah terdiri dari pengangguran normal (orang yang berhenti dari suatu pekerjaan untuk mencari pekerjaan lain) dan pengangguran struktural (pengangguran yang ditimbulkan kemunduran suatu bidang usaha yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi).

Para ahli ekonomi berpendapat bahwa suatu perekonomian sudah mencapai kesempatan kerja penuh apabila tingkat pengangguran berada di sekitar 4-5 persen.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pendapatan Nasional yang Sebenarnya adalah pendapatan nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi pada masa tersebut. Biasanya pendapatan nasional sebenarnya kurang dari pendapatan nasional potensial.

Perbedaan ini dinamakan jurang pendapatan nasional. Perbedaan tersebut menyebabkan tingkat pengangguran lebih tinggi dari tingkat pengangguran pada kesempatan kerja penuh. Dengan kata lain, jurang pendapatan nasional akan terjadi apabila pengengguran dalam perekonomian melebihi 5 persen.

Dalam praktiknya, tidak banyak negara yang menghitung pendapatan nasional potensialnya. Sehingga tidaklah mudah untuk mengetahui besarnya jurang pendapatan nasional.

Gambaran Secara Grafik
Meskipun dalam praktiknya tidak mudah untuk memperoleh data mengenai pendapatan nasional potensial dan jurang pendapatan nasional, secara analitis perbedaan di antara kedua konsep di atas (Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya) penting untuk memahami berlakunya persoalan-persoalan makroekonomi yang dihadapi oleh suatu perekonomian.

Grafik 1 berikut dapat menjadi ilustrasi untuk lebih memahami perbedaan antara Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya.


Keterangan:
Ys = Pendapatan Nasional Sebenarnya
Yp = Pendapatan Nasional Potensial
Yso = Pendapatan Nasional Sebenarnya pada tahun 2015
Ypo = Pendapatan Nasional Potensial pada tahun 2015

Berdasarkan grafik 1 di atas diketahui bahwa Pendapatan Nasional Potensial akan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sedangkan untuk Pendapatan Nasional Sebenarnya adakalanya turun. Garis A-B menunjukkan besarnya jurang pendapatan nasional pada tahun 2015, yaitu sebesar Ypo – Yso (pendapatan nasional potensial 2015 dikurangi pendapatan nasional sebenarnya 2015).

Sumber Referensi:
Sadono Sukirno. 2000. Makroekonomi Modern. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Monday, August 10, 2015

Macam-macam Komunikasi

By With 1 comment:
Pada hakikatnya komunikasi itu ada bermacam-macam. Baik komunikasi itu terjadi di rumah, di toko, di perusahaan, di kantor maupun komunikasi itu dilakukan secara perorangan atau kelompok.

Di bawah ini akan dikemukakan macam-macam komunikasi menurut tinjauannya masing-masing.

1. Bila ditinjau atas dasar lawan komunikasi, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
  • Satu lawan satu atau disebut komunikasi pribadi (private communication)
  • Satu lawan bsanyak disebut komuniksai umum (public communication)
  • Banyak lawan satu disebut komunikasi umum
  • Banyak lawan banyak di sebut komunikasi umum
2. Jika dilihat atas dasar jumlahnya, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi perseorangan
Adalah komunikasi yang dilakukan antar perseorangan.atau dengan lain perkataan antara pemrakarsa komunikasi dengan penerima berita masing-masing terdiri dari satu orang.
b. Komunikasi dalam kelompok
Artinya komunikasi yang terjadi antara pengirim berita dngan penerima berita dalam bentuk kelompok

3. Menurut cara penyampaianya, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi lisan
Yaitu komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara lisan, seperti, perintah, pemberitahuan dan lain sebagainya.
b. Komunikasi tertulis
Adalah komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara tertulis,seperti:surat menyiurat, memo, telegram dan lain sebagainya.

4. Bila ditinjau atas dasar maksud komunikasi, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Memberi perintah atau instruksi
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi perintah atau instruksi
b. Memberi nasihat
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi nasihat atau mmberi petunjuk kepada seseorang (karyawan)
c.Memberi saran
Dimaksudkan komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mmberi saran atau memberi nasihat

Macam-macam Komunikasi
Communication via forbes.com
d. Berpidato
Ialah komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi pidato atau ceramah.
e. Mengajar atau memberi ceramah
Adalah komunikasi yang dilakukan itu bermaksu mengajar
f. Berunding
Adalah komunikasi yang dilakukan itu bermaksud berunding
g. Pertemuan
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mengadakan pertemuan
h. Wawancara
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mengadakan wawancara.

5. Jikalau dilihat atas dasar jalur komunikasi,maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi langsung (face to face)
Artinya komunikasi yang terjadi antar orang dengan orang lain secara bertatap muka langsung
b. Komunikasi tidak langsung
Adalah komunikasi yang terjadi secara tidak langsung (tidak bertatap muka secara langsung). Hal ini dipisahkan oleh jarak tempat dan waktu

Penulis: Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”