Saturday, March 31, 2012

Metakognisi

By With No comments:
Arti Pentingnya Membahas Metakognisi
Proses peserta didikan memungkinkan peningkatan kesadaran peserta didik terhadap apa yang telah dipelajari. Hasil belajar peserta didik dapat dikatakan berkualitas apabila peserta didik secara sadar mampu mengontrol proses kognitifnya secara berkesinambungan dan berdampak pada peningkatan kemampuan metakognitif. Pemerintah selalu memperbaharui kurikulum dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan peserta didikan di Indonesia termasuk pula di dalamnya adalah untuk memperbaiki kemampuan peserta didik. Perbaikan kemampuan peserta didik dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas guru serta penyiapan bahan ajar, namun masalah peserta didikan yang memberdayakan kemampuan metakognitif belum banyak terungkap.

Thursday, March 29, 2012

Hakikat Audit Internal

By With No comments:
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada bisnis yang sama kuatnya atau sama lemahnya di semua area. Kekuatan/kelemahan internal ditambah dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan untuk mendayagunakan serta mengatasi kelemahan internal. Audit internal merupakan forum yang sangat bagus untuk memperbaiki komunikasi dalam organisasi karena komunikasi merupakan kunci penting dalam manajemen. 

Tuesday, March 27, 2012

Teori Tentang Lupa

By With No comments:
Terdapat dua teori tentang lupa yang dikemukakan oleh John W. Santrock (2009), yaitu:
1.    Teori Interferensi (Interferency Theory)
Menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita benar-benar kehilangan memori dari penyimpanan, tetapi karena informasi lain menghalangi apa yang berusaha kita ingat.
2.    Teori Kehilangan (Decay Theory)
Pembelajaran yang baru melibatkan penciptaan “jejak memori” neurokimia, yang pada akhirnya akan hancur. Jadi, teori ini mengemukakan bahwa berjalannya waktu bertanggung jawab atas lupanya kita mengenai sesuatu.

Tuesday, March 20, 2012

Kapasitas Produksi

By With No comments:
Yang dimaksud dengan kapasitas produksi di sini adalah kapasitas produksi jangka panjang, yaitu kemampuan fasilitas-fasilitas operasi untuk barang dan jasa. Kapasitas produksi berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah produk yang dapat dihasilkan. Apabila kapasitas produksi tinggi, maka biaya tetap yang dikeluarkan juga besar, apabila pemanfaatannya sedikit, maka biaya produksi akan mahal, sehingga untuk menentukan kapasitas produksi harus dilakukan perencanaan dan penelitian terlebih dahulu.

Sunday, March 18, 2012

Kerancuan Tentang Pemasaran

By With No comments:
Cukup menyedihkan bahwa walaupun pendidikan tentang pemasaran telah berlangsung lebih dari tujuh puluh lima tahun, masih banyak ketidakpedulian terhadap apa yang dimaksud dengan pemasaran itu sebenarnya. Proses dan filosofi pemasaran tidak akan pernah efektif dalam suatu organisasi yang sepanjang sejarahnya berorientasi pada salah satu dari teknis, produksi, atau keuangan. Perusahaan tersebut mungkin telah mengambil perbendaharaan kata pemasaran dan menerapkan sekedarnya pemikiran pemasaran, tetapi mereka masih belum didasarkan pada konsumen.

Adalah naïf untuk mengasumsikan bahwa pemasaran adalah semata-mata periklanan saja. Iklan hanya salah satu aspek dari komunikasi. Beberapa perusahaan memboroskan anggaran periklanannya karena mereka tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat konsumen sasarannya.

Saturday, March 17, 2012

Pengertian, Tujuan dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

By With 14 comments:
Pengertian
Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. 

Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. 

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan
  1. Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan yang secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya. 
  2. Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman
  3. Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat pengalaman siswa. 
  4. Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain 
  5. Model pembelajaran CTL ini bertujun agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna
  6. Model pembelajaran model CTL ini bertujuan untuk mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari 
  7. Tujuan pembelajaran model CTL ini bertujuan agar siswa secara individu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri. 
Pengertian, Tujuan dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Strategi Pembelajaran CTL 
Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara kontekstual antara lain: 
a. Pembelajaran berbasis masalah
Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama,siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan. 

b. Menggunakan konteks yang beragam
Dalam CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas.

c. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa
Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual dan sosial seyogyanya  dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.

d. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri
Pendidikan formal merupakan kawah candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri di kemudian hari. 

e. Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya.

f. Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
 
g. Mengejar standar tinggi
Setiap sekolah seyogyanya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu ke waktu terus ditingkatkan dan setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melakukan studi banding ke berbagai sekolah di dalam dan luar negeri.

Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai berikut:

a. Relating
Belajar dikatakan dengan konteks dengan pengalaman nyata, konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru  untuk membantu peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna.

b. Experiencing
Belajar adalah kegiatan “mengalami “peserta didik diproses secara aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,berusaha menemukan dan menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.

c. Applying
Belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dengan dalam konteks dan pemanfaatanya.

d. Cooperative
Belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan kelompok, komunikasi interpersonal atau hubunngan intersubjektif.

e. Trasfering
Belajar menenkankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.

Sumber:
Sugiyanto. 2007. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG): Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi

By With 4 comments:

Ruang lingkup manajemen operasi berdasarkan keterkaitan tiga aspek, yaitu: 
1. Aspek struktural, berupa input yang akan ditransformasikan sesuai kriteria produk yang diinginkan, mesin, peralatan, rumusan dan model. 
2. Aspek fungsional, yaitu kaitan antara komponen input, dengan interaksinya mulai dari tahap perencanaan, penerapan, pengendalian, maupun perbaikan untuk memperoleh kinerja yang optimum, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan secara kontinyu.
3. Aspek lingkungan, adalah kecenderungan yang terjadi di luar sistem, seperti masyarakat, pemerintah, teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, menunjukkan kemampuan beradaptasi.

Setiap manajer tentu akan melaksanakan fungsi dasar proses manajemen. Proses manajemen (management processi) terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengaturan karyawan, pengarahan, dan pengendalian. Manajer operasi menerapkan proses manajemen ini pada pengambilan keputusan dalam fungsi manajemen operasi.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut di atas, maka ruang lingkup manajemen operasi didefinisikan menjadi sepuluh keputusan penting dalam manajemen operasi yaitu sebagai berikut:
  1. Desain produk dan jasa  
  2. Mengelola kualitas  
  3. Strategi proses  
  4. Strategi lokasi  
  5. Strategi tata letak  
  6. Sumber daya manusia  
  7. Manajemen rantai pasokan
  8. Manajemen persediaan  
  9. Penjadwalan  
  10. Pemeliharaan