Saturday, October 19, 2013

Metode-metode Pemilihan dan Penggantian Mesin

By
Artikel ini merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, yaitu yang membahas “Kebijakan Pembelian dan Penggantian Mesin (Purchasing and Replacement Policy)”.

Setelah mengetahui tentang kebijakan penggantian mesin, alasan penggantian mesin dan sebagainya yang dibahas di dalam artikel tersebut, maka pada artikel ini akan dibahas menganai beberapa metode yang digunakan dalam pemilihan dan peggantian mesin pabrik.

Metode yang dipilih, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang tepat apakah penggantian mesin memberikan keuntungan potensial atau tidak. Secara teoretis, metode-metode pemilihan dan penggantian mesin adalah sebagai berikut:
  1. Annual Cost Saving Approach 
  2. Total Life Average Approach 
  3. Present Worth Method 
  4. The New MAPI Formula
Namun, sebelum membahas metode-metode di atas, perlu diketahui terlebih dahulu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin baru, yaitu:

Recurring Cost
Yaitu biaya-biaya yang terus-rnenerus terjadi dari tahun ke tahun selama mesin tersebut digunakan. Biaya-biaya ini terdiri dari:
  • Biaya upah langsung (direct labor cost)
  • Biaya upah tidak langsung (indirect labor cost) 
  • Tenaga listrik (power) 
  • Biaya pemeliharaan (maintenance cost) 
  • Pajak dan asuransi.
Non Recurring Cost
Yaitu biaya-biaya yang hanya dikeluarkan satu kali saja selama penggunaan mesin. Biaya-biaya ini terdiri dari:
  • Biaya pembelian atau harga beli mesin 
  • Biaya pengangkutan (transportation cost) 
  • Biaya instalasi mesin.
Selain kedua biaya tersebut, perlu diperhatikan adanya penyusutan atau Depresiasi mesin atau peralatan. Penyusutan adalah penurunan nilai mesin atau peralatan sebagai akibat penggunaan atau pengorbanan mesin untuk menghasilkan barang atau jasa.

Metode-metode Pemilihan dan Penggantian Mesin

1. Annual Cost Saving Approach
Metode ini menekankan adanya penghematan yang diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih. Dalam  hal ini perlu diperbandingkan antara Recurring Cost dan Non Recurring Cost serta depresiasi dari mesin-mesin yang dipilih.

Non Recurring Cost yang diperhitungkan adalah sebesar bunga setiap tahun dari biaya-biaya pembelian, pengangkutan, dan instalasi mesin. Apabila kita membeli mesin, berarti perusahaan akan menambah uang atau modalnya dalam mesin tersebut (capital investment) dalam beberapa tahun.

2. Total Life Average Approach
Pada pendekatan ini, semua biaya per tahun dibandingkan termasuk semua biaya untuk memiliki mesin tersebut dan taksiran semua biaya operasi (operating cost) dari mesin itu selama hidupnya (operating life).

Semua biaya ini dijumlahkan dan dibagi dengan umur mesin tersebut, maka diperoleh biaya total rata-rata setiap tahun apabila kita memiliki dan mengoperasikan mesin tersebut. Untuk menentukan mesin mana yang akan dipilih, maka biaya total rata-rata tersebut diperbandingkan.

3. Present Worth Method
Pada metode ini semua biaya baik biaya investasi maupun biaya operasi masing-
masing mesin diperkirakan dengan nilai sekarang (present value).

4. MAPI Formula
Metode ini memperbandingkan modal ditanam (capital charges/capital dost) dengan ketidaksempurnaan operasi (operating inferiority). Apabila modal ditaman tinggi, maka ketidaksempurnaan rendah, dan sebaliknya apabila modal ditanam rendah, maka ketidaksempurnaan tinggi. Formula ini sulit untuk diterapkan, sehingga sangat jarang digunakan.
Artikel “Metode-metode Pemilihan dan Penggantian Mesin” yang kami posting di blog ini memang belum lengkap, masih ada contoh soal dan penyelesaiannya untuk masing-masing metode, tetapi karena cukup banyak sehingga tidak kami posting di blog ini.

Namun, apabila pembaca ingin mendapatkan artikel lengkapnya, pembaca bisa mengirim permintaan file artikelnya ke email: iro.maruto@gmail.com kami akan mengirimkan file artikel tersebut ke email anda (100% FREE!!)
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment