Tuesday, January 28, 2014

Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu

By With No comments:
Menurut Ujang Sukardi dalam Sugiyanto (2007) pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran.

Pengajaran terpadu perlu memilih materi dari beberapa mata pelajaran yang mungkin dan saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.

Mungkin terjadi, ada materi pengayaan dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam kurikulum, tetapi pengajuan materi pengayaan seperti itu perlu dibatasi dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.

Pengajaran terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran terpadu harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.

Materi pelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu mempertimbangkan karakteristik siswa, seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan kemampuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

Secara umum, prinsip-prinsip pembelajaran terpadu dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran terpadu. Artinya, tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran.

2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.

Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu

3. Prinsip Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus pada setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak dilakukan evaluasi. Dalam hal ini untuk melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran terpadu, maka diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
  • Memberi kesempatan siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping bentuk evaluasi lainnya. 
  • Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

4. Prinsip Reaksi
Dampak pengiring, bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu, guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara tuntas sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran.

Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring.

Sumber:
Sugiyanto. 2007. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG): Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Gambar dari: Supriyadi

Monday, January 27, 2014

Model Pembelajaran Terpadu

By With No comments:
Model Pembelajaran Terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS).

Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa (baik secara individual maupun kelompok) aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.

Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.

Dengan demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para siswa.

Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yang relevan akan membentuk skema (konsep), sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan dan kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.

Menurut Ujang Sukandi, dkk dalam Sugiyanto (2007) pengajaran terpadu pada dasarnya sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran yang disajikan tiap pertemuan.

Model Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang mengajarkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam pengajaran terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami.

Pembelajaran terpadu akan terjadi jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut, siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar beberapa bidang studi dalam waktu bersamaan.

Dalam pernyataan tersebut jelas bahwa sebagai pemacu dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu adalah melalui eksplorasi topik. Dalam eksplorasi topik ditingkatkan suatu tema tertentu. Kegiatan pembelajaran berlangsung di seputar tema kemudian baru membahas masalah konsep-konsep pokok yang terkait dalam tema.

Sumber:
Sugiyanto. 2007. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG): Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Wednesday, January 22, 2014

Tipe Bisnis Retail

By With 1 comment:
Menurut Berman dan Evans dalam Sujana (2005) terdapat tipe bisnis retail dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:

1. Tipe Bisnis Retailer Atas Kepemilikan (Ownership)
a. Single Store Retailer
Merupakan tipe bisnis retail yang paling banyak jumlahnya dengan ukuran toko umumnya dibawah 100 m2. Mulai dari kios atau toko di pasar tradisional sampai dengan minimarket modern : dengan kepemilikan secara individu.

b. Rantai Toko Retailer
Toko retail dengan banyak (lebih dari satu) cabang dan biasanya dimiliki oleh suatu intitusi bisnis bukan perorangan, melainkan dalam bentuk perseroan (company owned retail chain)

c. Toko Waralaba (Franchise Store)
Toko retail yang dibangun berdasarkan kontrak kerja waralaba(bagi hasil). Antara waralaba (franchisee) yakni pengusaha investor perorangan (independent business person) dengan pewaralaba (franchisor) yang merupakan pemegang lisensi.

2. Tipe Bisnis Retailer Atas Merchandise Category
a. Specialty Store (Toko Khas)
Merupakan toko retail yang menjual suatu jenis kategori barang atau suatu tentang kategori barang yang sempit/sedikit. Contok : Apotek, Optik Store, Gallery.

b. Grocery Store (Toko Serba Ada)
Merupakan toko retail yang menjual sebagian besar kategori barangnya adalah barang groceries(kebutuhan sehari-hari). Contoh : Carrefour, Makro, Hero.

c. Department Store
Sebagian assortment yang dijual adalah merupakan non-basic items (bukan kebutuhan pokok), fashionables dan branded item (bermerek). Contoh : Matahari Dept.Store, Ramayana, Borobudur.

d. Hyperstore
Menjual barang-barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas. Menjual hampir semua jenis barang kebutuhan setiap lapisan konsumen. Mulai dari barang grocery, househoid, textile, appliance, optical, dan lainnya dengan konsep one-stop-shopping.

3. Tipe Bisnis Retailer Berdasarkan Luas Sales Area
a. Small Store/Kios
Sebuah toko kecil (Kios) yang umumnya, merupakan toko retail tradisional, dioprasikan sebagai usaha kecil dengan sales area kurang dari 100 m2.

Tipe Bisnis Retail

b. Minimarket
Dioperasikan dengan luasan  sales area antara 100 m2 sampai dengan 1000m2.

c. Supermarket
Dioprasikan dengan luasan sales area antara 1000 m2 sampai dengan 5000m2

d. Hypermarket
Dioperasikan dengan luasan sales area lebih dari 5000 m2

4. Non – Store Retailer
a. Multi-Level-Marketing (MLM)
Adalah sebuah model penjualan barang secara langsung dengan system komisi penjualan berperingkatberdasarkan setatus keanggotaan peringkat distribusi. Dalam model distribusi MLM terdapat 3 komponen, yaitu : rect-seller, merchandise user, dan manufacture.

b. Mail and Phone Older Retailing
Perusahaan yang melakukan penjualan berdasarkan pesanan melalui surat atau dan telepon.

c. Internet/Online Store
Bisnis yang transaksi jual-belinya dilakukan lewat internet, mulai dari memamerkan produk, pemesanan produk, cara bertransaksi (hlm. 17).

Sumber:
Sujana, Asep. S T. (2005). Manajemen Retail Modern (Edisi Pertama). Yogyakarta: PT Graha Ilmu.

Monday, January 20, 2014

Manajemen Pendapatan Daerah

By With No comments:
Pencatatan (Akuntansi) Pendapatan
Pada prinsipnya setiap penerimaan pendapatan harus segera disetor ke rekening kas umum daerah pada hari itu juga atau paling lambat sehari setelah diterimanya pendapatan tersebut.

Untuk menampung seluruh sumber pendapatan perlu dibuat satu rekening tunggal agar memudahkan pengendalian dan pengawasan pendapatan.

Selanjutnya penerimaan pendapatan tersebut dibukukan dalam buku akuntansi, berupa jurnal penerimaan kas, buku pembantu, buku kas besar, dan buku besar penerimaan per rincian obyek pendapatan.

Kemudian buku catatan akuntansi tersebut akan diringkas dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas.

Alokasi Pendapatan
Yaitu pengambilan keputusan untuk menggunakan dana yang ada untuk membiayai pengeluaran daerah yang dilakukan.

Pengeluaran daerah meliputi pengeluaran belanja (operasi maupun modal) maupun untuk pembiayaan pengeluaran yang meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan modal daerah, pembayaran utang, dan pemberian pinjaman daerah.

Sumber-sumber Pendapatan Daerah
Agar pemerintah daerah dapat melakukan manajemen pendapatan secara optimal, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali sumber-sumber pendapatan daerah.

Sumber pendapatan daerah pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua: 
  1. Sumber pendapatan yang saat ini ada dan sudah ditetapkan dengan peraturan perundangan.
  2. Sumber pendapatan di masa datang yang masih potensial atau tersembunyi dan baru akan diperoleh apabila sudah dilakukan upaya-upaya tertentu.

Sumber Pendapatan Daerah menurut Ketentuan Perundangan
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ditetapkan sumber-sumber penerimaan daerah, sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Transfer Pemerintah Pusat
3. Transfer Pemerintah Provinsi
4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Lanjutan materi ini kami tampilkan dalam bentuk screenshot powerpoint sebagai berikut:

Manajemen Pendapatan Daerah

Manajemen Pendapatan Daerah

Apabila ingin mendapatkan file materi tersebut, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!).

Thursday, January 16, 2014

Kurs

By With No comments:
Kurs adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lain.

Kurs Jual merupakan kurs yang dipakai apabila pedagang valuta asing atau bank menjual valuta asing.

Kurs Beli adalah kurs yang dipakai apabila pedagang valuta asing atau bank membeli valuta asing.

Pasar Valuta Asing (Foreingn Exchange Market)
Baik kurs beli dan jual sangat berkaitan dengan valuta asing. Valuta asing ini dapat berupa:
1. Uang asing
2. Saldo kredit bank devisa di luar negeri
3. Surat-surat wesel luar negeri
4. Hak penerimaan pembayaran dari penduduk asing dalam bentuk lain, yang mempunyai likuiditas tinggi

Pasar valuta asing adalah sebuah pasar atau tempat pertemuan di mana individu, perusahaan  dan kalangan perbankan mengadakan jual beli mata uang dari berbagai negara atau valuta asing.

Sistem Kurs Valuta Asing
Terdapat 4 jenis sistem kurs valuta asing, yaitu 1) sistem standar emas, 2) sistem kurs mengambang (floating rates system), 3) sistem pengawasan devisa (exchange controol system), dan 4) sistem tambatan (pegged rate system).

Mari kita bahas satu persatu:
1. Sistem Standar Emas
Syarat dari sistem standar emas ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai mata uang negara tersebut dinyatakan dengan emas
b. Adanya kebebasan keluar masuknya emas ke negara tersebut dalam jumlah yang tidak terbatas
c. Pemerintah selalu bersedia membeli dan menjual emas berdasarkan perbandingan nilai yang telah ditentukan.

Lanjutan materi ini kami tampilkan dalam bentuk screenshot powerpoint sebagai berikut:

Kurs

Kurs

Apabila ingin mendapatkan file materi tersebut, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!).

Monday, January 13, 2014

Analisis Potensi Pendapatan Daerah

By With No comments:
Potensi adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada, hanya belum didapat atau diperoleh di tangan. Pemerintah daerah perlu mengenali potensi pendapatan daerahnya.

Besarnya potensi pendapatan satu daerah dengan daerah yang lain berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor:
1. demografi,
2. ekonomi,
3. sosiologi,
4. budaya,
5. geomorfologi,
6. lingkungan.

Kategori daerah berdasarkan kepemilikan potensi dan kemampuan mengelolanya dapat digambarkan ke dalam empat kuadran sebagai berikut:

Kuadran I merupakan kondisi yang ideal, yakni pemerintah memiliki potensi pendapatan yang tinggi serta kemampuan mengelola potensi tersebut juga tinggi. Pada kondisi ini yang perlu dilakukan adalah menjaga sumber pendapatan untuk kesinambungan fiskal antar generasi.

Kuadran II adalah kondisi pemerintah yang memiliki potensi pendapatan yang tinggi tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola potensi tersebut secara memadai. Kondisi seperti ini pada umumnya dialami oleh pemerintah di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kuadran III adalah kondisi pemerintah yang memiliki potensi yang rendah tetapi pada dasarnya mempunyai kapasitas untuk mengelola yang tinggi. Pada kondisi ini strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan ekstensifikasi atau ekspansi.

Kuadran IV adalah kondisi paling buruk yang perlu dihindari, yaitu potensi yang dimiliki rendah dan kemampuan mengelola pendapatan juga rendah. Pada kondisi kuadran IV ini perlu dilakukan strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan sehingga mempunyai kapasitas mengelola potensi pendapatan secara lebih baik.

Apabila digambarkan adalah sebagai berikut:

Analisis Potensi Pendapatan Daerah

Pemetaan Potensi Pendapatan
Sumber-sumber utama pendapatan suatu daerah secara umum dapat dilihat pada data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu:
1. Sektor Pertanian
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Sektor Konstruksi (Bangunan)
6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa

Lanjutan materi ini kami tampilkan dalam bentuk screenshot powerpoint sebagai berikut:

Analisis Potensi Pendapatan Daerah
Analisis Potensi Pendapatan Daerah

Apabila ingin mendapatkan file materi tersebut, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!).

Kasus Perdagangan Bebas

By With No comments:
Para ekonom pada masa Adam Smith memandang perdagangan bebas sebagai suatu yang ideal sehingga kebijakan perdagangan akan selalu diupayakan.

Alasan yang melatarbelakangi perdagangan bebas adalah:
1. Berdasarkan model teoretis tentang perdagangan yaitu bahwa perdagangan bebas akan menghindarkan terjadinya kerugian efisiensi yang sering kali diakibatkan oleh adanya proteksi.

2. Perdagangan bebas mampu menciptakan keuntungan tambahan yang tidak dapat diperoleh jika terjadi piuh (distorsi) produksi dan konsumsi (dua hal yang selalu mengiringi pembatasan arus perdagangan).

3. Meskipun banyak ekonom yang yakin bahwas perdagangan bebas itu merupakan kebijakan yang sempurna, namun ekonom lainnya masih mempercayai bahwa perdagangan bebas dalam berbagai hal lebih baik daripada kebijakan-kebijakan lain yang mungkin ditempuh pemerintah.

Perdagangan Bebas dan Efisiensi
Efisiensi dalam perdagangan bebas merupakan kebalikan dari analisis biaya manfaat dari tariff. Berikut ini ditampilkan grafik (kurva) kasus efisiensi perdagangan bebas.

Kasus Perdagangan Bebas

Keterangan:
Tariff menyebabkan kerugian netto bagi perekonomian yang diukur oleh dua bidang segitiga. Hal ini terjadi karena adanya distorsi terhadap rangsangan ekonomi bagi produsen maupun konsumen. Sebaliknya pergerakan menuju perdagangan bebas akan menghilangkan distorsi-distorsi tersebut dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang bersangkutan.

Keuntungan Tambahan dari Perdagangan Bebas
Pendapatan dari beberapa ekonom yang pro terhadap perdagangan bebas adalah perdagangan bebas akan memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Memicu inovasi
Dengan memberikan insentif kepada wirausahawan untuk mengupayakan cara-cara baru untuk mengekspor/bersaing dengan impor, maka pola perdagangan bebas akan terbentuk dan mampu menawarkan peluang untuk belajar dan melakukan inovasi dibandingkan dengan peluang ketika terlaksananya manage trade yang dikendalikan oleh pemerintah.

2. Terbinanya skala ekonomis
Dengan adanya perdagangan bebas akan mengakibatkan terbinanya skala-skala produksi yang lebih efisien dalam perekonomian suatu negara, sehingga pendapatan riil akan meningkat.

Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam screenshot powerpoint berikut:

Kasus Perdagangan Bebas

Apabila ingin mendapatkan file tersebut (jumlah slide total adalah 24 slide), silakan kirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!).

Saturday, January 11, 2014

Sejarah Teori Perekonomian

By With 2 comments:
Sejarah Teori Perekonomian ini dibahas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Namun, karena sifatnya masih pengantar, sehingga pembahasannya pun belum mendalam.

Pembahasan materi Sejarah Teori Perekonomian ini dimulai dari Kaum Perintis, yang terdiri dari Ahli Filsafat Yunani (Xenophon, Plato dan Aris Toteles), Ahli Agama Kristen (Thomas Van Aquino) dan Ahli Politik Dagang (Merkantilis).

Pembahasan pertama dimulai dari Ahli Filsafat Yunani, karena memang kata “Ekonomi” berasal dari Bahasa Yunani “Oikos” yang berarti Rumah Tangga dan “Nomos” yang artinya Peraturan, sehingga Ekonomi merupakan peraturan rumah tangga.

Materi Sejarah Teori Perekonomian ini dibagi menjadi 6 tahap atau aliran, yaitu:
1. Kaum Perintis
2. Aliran Fisiokrat
3. Aliran Klasik
4. Aliran Historis
5. Aliran Sosial
6. Aliran Baru/Modern

Kaum Perintis
Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa Kaum Perintis ini terdiri dari 3 kelompok, yaitu:
1. Ahli Filsafat Yunani (Xenophon, Plato dan Aris Toteles)
2. Ahli Agama Kristen (Thomas Van Aquino)
3. Ahli Politik Dagang (Merkantilis)

Konsep ekonomi pada masa Kaum Perintis ini belum menjadi satu disiplin ilmu tersendiri. Konsep ekonomi pada masa itu dijumpai dalam ajaran agama, kaidah hukum, aturan moral dan etika.

Salah satu ajaran pokok Kaum Perintis adalah bahwa cinta uang merupakan akar segala permasalahan. Hal ini mengajarkan bahwa mannusia hidup di dunia jangan hanya mengejar materi (uang/kekayaan) saja, karena hal tersebut merupakan akar dari segala permasalahan.

Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam screenshot powerpoint berikut ini:
Sejarah Teori Perekonomian
Sejarah Teori Perekonomian
 Sejarah Teori Perekonomian
Apabila ingin mendapatkan file ini, silakan kirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!).

Sunday, January 5, 2014

Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (2)

By With No comments:
Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (2) ini merupakan kelanjutan dari Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (1). Namun, model yang saya gunakan sedikit berbeda dengan yang dulu.

Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (2) ini menggunakan model berbagai pilihan alternatif jawaban. Untuk tiap soal saya sediakan empat pernyataan, sedangkan jawabannya diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
A : Jika pernyataan 1, 2 dan 3 benar
B : Jika pernyataan 1 dan 3 benar
C : Jika pernyataan 2 dan 4 benar
D : Jika hanya pernyataan 4 yang benar
E : Jika pernyataan 1, 2, 3 dan 4 benar
Contoh soal ini saya desain seperti soal SPMB atau SNMPTN. Langsung saja, berikut ini beberapa contoh soalnya:
1. Masalah-masalah pokok dalam pembangunan daerah antara lain berupa:
1) Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
2) Aspek kelembagaan
3) Sumber daya fisik yang dimiliki daerah
4) Hubungan antar daerah

2. Tingkat investasi dapat dinaikkan dengan beberapa cara, antara lain:
1) Meningkatkan kualitas pendidikan
2) Melalui inflasi
3) Perbaikan infrastruktur
4) Menaikkan Terms of Trade

3. Secara finansial sumber dana untuk pembangunan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pajak (forced saving)
2) Inflasi
3) Pinjaman pemerintah
4) Dana hibah

4. Apa peran penting pemerintah dalam pembangunan daerah:
1) Sebagai entrepreneur
2) Sebagai fasilitator
3) Sebagai stimulator
4) Sebagai evaluator

Sedangkan untuk edisi screenshot-nya, seperti berikut ini:


Sebagaimana Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (1), pada Contoh Soal Ekonomi Pembangunan (2) ini saya juga sudah menyediakan Kunci Jawabannya.

Apabila pembaca ingin mendapatkan softfile-nya, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!).