Friday, August 31, 2012

Pangsa Pasar

By With No comments:
Sangat dekat dengan pertanyaan tentang perbedaan antara  pelanggan dan konsumen adalah pertanyaan tentang seberapa besar pangsa pasar kita. Sebagian besar pelaku bisnis telah memahami bahwa ada hubungan lansung antara pangsa pasar (market share) yang relatif tinggi dan pengembalian atas investigasi yang tinggi. Adalah penting untuk berhati-hati mengenai bagaimana suatu pasar didefinisikan. Misalnya, SMH, suatu perusahaan Swiss, yang menjual berbagai merek jam, termasuk merek Omega dan Swatch yang terkenal. Walaupun Omega dan Swatch sama-sama jam, mereka tidak berada di pasar yang sama. Omega berada di pasar jam mewah, dan Swatch berada berada di pasar aksesori modis. Definisi pasar yang tepat sangat  penting bagi penghitungan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar, spesifikasi pelanggan sasaran, konfirmasi ulang pesaing yang sebenarnya, dan yang paling penting, perumusan strategi pemasaran yang menyajikan keunggulan yang berbeda.

Wednesday, August 29, 2012

Perbedaan Antara Pelanggan dan Konsumen

By With No comments:
Salah satu penentu proses keberhasilan perencanaan pemasaran adalah segmentasi pasar. Untuk memahami segmentasi pasar (market segmentation), hal pertama yang perlu dipahami adalah perbedaan antara pelanggan dan konsumen, arti dari pangsa pasar, dan suatu fenomena yang disebut dengan efek Pareto. Suatu pabrik pupuk yang memproduksi pupuk bermutu dan mengalami masa jayanya di tahun 1970-an dan 1980-an menggunakan distributor untuk melayani para petani konsumennya.

Namun demikian, sejalan dengan upaya perusahaan lain meniru teknologi yang dikembangkannya, para distributornya juga menjual produk para pesaing sehingga memaksa terjadinya penurunan harga  dan marjin keuntungan. Jika perusahaan tersebut memberi perhatian lebih pada keinginan berbagai macam kelompok tani dan mengembangkan  produk yang dikhususkan pada kelompok tersebut, maka perusahaan tersebut pasti dapat menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru melalui diferensiasi.

Seperti yang telah terjadi, apa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut telah berubah menjadi semacam komoditi, kekuatan tawar-menawar pun berpindah sepenuhnya ke para distributor. Tidak lama kemudian, perusahaan ini pun terlempar dari persaingan. Masih banyak contoh perusahaan yang tidak memberi perhatian khusus pada kebutuhan para konsumen di bagian yang lebih bawah dari rantai nilai (value chain). Mereka pada akhirnya tidak memberikan nilai nyata bagi pelanggan langsung dan  terlempar  dari persaingan.


Kita akan memulai dengan perbedaan antara pelanggan (customer) dan konsumen (consumer). Konsumen akhir tidak selalu pelanggan. Ambil contoh, seorang ibu yang membeli sereal sarapan pagi. Kemungkinannya adalah bahwa dia adalah pelanggan perantara yang bertindak sebagi wakil dari konsumen (keluarganya). Untuk memasarkan sereal dengan efektif adalah penting untuk mengerti apa yang dibutuhkan konsumen akhir, sama halnya dengan apa yang dibutuhkan oleh orang tuanya.

Ketika Anda memahami perbedaan antara pelanggan dan konsumen dan kebutuhan akan kewaspadaan terhadap adanya perubahan pola konsumsi produk, pertanyaan selanjutnya adalah, siapakan pelanggan kita? Pelanggan langsung adalah seseorang atau organisasi yang langsung membeli dari Anda. Mereka dapat berupa distributor, pengecer, dan sebagainya. Namun demikian, seperti yang telah dijelaskan pada alinea sebelumnya, ada kecenderungan organisasi untuk mempersempit perhatian mereka, temasuk juga pemasaran mereka, hanya pada mereka yang sesungguhnya mendistribusikan pesanan. Ini dapat menjadi suatu kesalahan, seperti yang dicontohkan pada studi kasus di atas.

Kesimpulannya:
Bahwa Konsumen (Consumer) belum tentu Pelanggan (Customer), tetapi kalau Pelanggan sudah pasti seorang Konsumen juga. Apabila seorang konsumen telah melakukan pembelian produk tertentu lebih dari satu kali maka dapat dikatakan bahwa konsumen tersebut adalah seorang Pelanggan (Customer).

Tuesday, August 28, 2012

Slide Materi "Space Matrix"

By With No comments:
Berikut ini kami tampilkan slide power point tentang salah satu materi dalam mata kuliah Manajemen Stategis yaitu materi "Space Matrix" yang dibawakan oleh Prof. Dr. Kohar Suliatyadi, MSIE.


Dalam file ini terdapat 15 slide, langsung saja berikut ini tampilan slide-nya:

Sunday, August 26, 2012

Tahap-tahap Perencanaan Produksi

By With 2 comments:
Dalam proses produksi, untuk menghasilnya produk yang berkualitas harus mempertimbangkan berbagai faktor. 

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menghasilkan produk tersebut meliputi:
  1. Pasar yang baik di masa yang akan datang,
  2. Siklus hidup produk,
  3. Arus kas, dan
  4. Kemampuan organisasi.
Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk, berproses melalui berbagai tahap, dengan pengkajian secara terus-menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan yang sangat partisipatif untuk meminimumkan kegagalan.

Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus-menerus tersebut dikenal dengan istilah Tahap-tahap Perencanaan Produksi.

Tahap-tahap perencanaan produksi dimulai dari ide produk digambarkan sebagai berikut:
 
Gambar 1. Tahap Perencanaan Produk

Keterangan:
Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen, dorongan teknologi   yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia.

Seleksi Ide Produk
Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan   menghasilkan   produk   dengan fasilitas  yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

Desain awal
Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.

Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.

Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.

Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.

Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk.  Pada tahap ini, perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).

Saturday, August 25, 2012

Sasaran, Strategi dan Bauran Pemasaran

By With No comments:
Sasaran dan Strategi Pemasaran
Langkah selanjutnya dalam perencanaan pemasaran adalah penulisan sasaran dan strategi pemasaran, langkah kunci dalam proses keseluruhan. Suatu sasaran adalah apa yang akan Anda ingin capai. Suatu strategi adalah bagaimana Anda berencana untuk mencapai sasaran Anda. Di seluruh tingkatan pemasaran pasti ada sasaran dan strategi. Misalnya, aka nada yang dinamakan sasaran dan startegi periklanan serta sasaran dan strategi harga. Hal penting dalam sasaran pemasaran (marketing objectives) adalah bahwa sasaran tersebut berbicara tentang produk dan pasar saja. Sasaran pemasaran adalah tentang satu atau lebih dari hal-hal sebagai berikut:
1.      Produk yang telah ada di pasar yang telah ada.
2.      Produk yang baru di pasar yang telah ada.
3.      Produk yang telah ada untuk pasar baru.
4.      Produk baru untuk pasar baru.

Sasaran pemasaran dapat diukur. Istilah pengarah seperti “maksimalisasi”, “minimalisasi”, “penetrasi”, dan “meningkat” dapat diterima jika ada pengukuran kuantitatif yang dapat dilekatkan pada istilah tersebut. Pengukuran dinyatakan dalam bentuk beberapa atau seluruh hal sebagai berikut: volume penjualan, nilai penjualan, pangsa pasar, laba, persentase penetrasi outlet, awareness, dan kepercayaan.

Thursday, August 23, 2012

Bagaimana Hubungan Perencanaan Pemasaran Dengan Perencanaan Perusahaan?

By With No comments:
Ada lima langkah dalam perencanaan perusahaan. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2, titik awalnya biasanya adalah suatu pernyataan sasaran jangka panjang keuangan perusahaan, yang sering dinyatakan dalam bentuk penjualan, laba sebelum pajak, dan pengembalian atas investasi.

Biasanya, rentang waktu perencanaan jangka panjang adalah lima tahun ke depan, walaupun rentang tiga tahun secara berangsur telah menjadi suatu kebiasaan baru. Rentang periode sebenarnya ditentukan oleh sifat pasar di mana perusahaan tersebut beroperasi. Misalnya, rentang lima tahun tidak cukup panjang bagi perusahaan gelas, karena dibutuhkan waktu yang sama untuk memesan tungku api yang baru, sementara dalam industri busana lima tahun adalah waktu yang terlalu lama.

Untuk tujuan agar didapat rincian yang cukup sehingga suatu rencana strategis dapat digunakan, jika memungkinkan, disarankan agar periode perencanaan tetap dibuat tiga tahunan. Di luar rentang periode ini rincian perencanaan cenderung menjadi tidak banyak artinya. Bisa saja dibuat skenario yang merentang dari lima hingga sepuluh tahun dan bahkan lebih jauh lagi, tetapi bukan suatu rencana dalam pengertian seperti di atas.

Review Jurnal "The Impact of Cooperative Financing on Millennium Development Goal of Poverty Eradication: Lessons from Nigeria"

By With No comments:
Judul Jurnal:
“The Impact of Cooperative Financing on Millennium Development Goal of Poverty Eradication: Lessons from Nigeria”
Abstract
Despite the efforts and resources devoted to fighting poverty by the Nigerian government empowerment programmes, the problem has remained intractable. Significant among the medium for poverty alleviation models are users-owned organizations (Cooperative societies) designed as individual self-help and empowerment vehicles for micro-credit delivery. Testing the Cooperatives strategies in Nigeria is expected to give insight into the state of poverty in the continent of Africa and provide measuring guide to Millennium Development Goals (MDGs) relating to poverty reduction. This paper attempts to investigate the impact of cooperative financing method on the attainment of MDGs objective as regards poverty reduction. Data collected from the stakeholders in cooperative organizations in Nigeria were analyzed using descriptive statistics, regression analysis and Chi Square to establish the relationship between cooperatives financing, poverty reduction and its significance as a criterion for achieving the MDGs objectives. Causality was found between the tested variable especially cooperative credit assistance and poverty alleviation. The paper recommends that government policy should acknowledge the micro credit power of cooperatives and integrate this into its micro financing policy-focus.
Keywords: Poverty, Poverty-Eradication Finance, Cooperative Financing Method, MDG

Wednesday, August 22, 2012

Audit Pemasaran - Kapan Dilakukan? Siapa yang Melakukan?

By With No comments:
Kapan Audit Pemasaran Dilakukan?
Suatu kekeliruan yang dipercaya sebagian orang adalah bahwa audit pemasaran merupakan upaya terakhir untuk mendefinisikan suatu permasalahan pemasaran perusahaan, atau paling baik merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sebuah badan independen dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa suatu perusahaan berada pada jalan yang benar. Karena pemasaran adalah suatu fungsi yang begitu rumitnya, kami percaya bahwa adalah sangat perlu untuk mewujudkan suatu analisis menyeluruh, paling tidak setahun sekali di awal siklus perencanaan.

Perusahaan yang berhasil, di samping menggunakan informasi, prosedur kontrol, dan penelitian pemasaran yang normal di sepanjang tahun, memulai siklus perencanaan setiap tahunnya dengan suatu tinjauan ulang formal, melalui suatu proses semacam audit, dari semua faktor yang memiliki pengaruh penting pada kegiatan pemasaran.

Tuesday, August 21, 2012

Audit Pemasaran - Daftar Audit

By With No comments:
Istilah audit manajemen (management audit) sebenarnya berarti suatu audit tingkat perusahaan yang melibatkan pengukuran semua sumber daya internal dihadapkan pada lingkungan eksternal. Dalam praktik, cara terbaik untuk melakukan suatu audit manajemen (management audit) adalah dengan melakukan audit terpisah untuk setiap fungsi manajemen utama. Oleh karena itu, audit pemasaran (marketing audit) hanyalah sebagian dari audit manajemen yang lebih luas, dilakukan dengan cara yang sama seperti cara mengaudit produksi.

Tabel 1 merupakan suatu daftar mengenai bidang-bidang yang diteliti sebagai bagian dari audit pemasaran.

Audit Pemasaran - Bentuk Audit & Mengapa Audit Dibutuhkan?

By With No comments:
Audit pemasaran adalah suatu tinjauan formal dan sistematis pada strategi dan rencana pemasaran yang diambil. Audit dapat dilakukan secara eksternal oleh auditor independen atau secara internal yang dilakukan oleh bagian pemasaran. Pengauditan adalah menguji catatan dan prosedur serta mengidentifikasi permasalahan di lingkungan, dalam organisasi, dan di antara organisasi dengan pemasoknya. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa baik perusahaan menerapkan konsep pemasarannya—menciptakan nilai bagi konsumennya dalam tingkat laba. Audit pemasaran (marketing audit) memungkinkan manajemen melihat jauh di luar laporan rutin penjualan dan peramalan pangsa pasar. Manajer dapat menggunakan audit untuk menanyakan produktivitas biaya pemasaran yang telah ditanam.

Mengapa Audit Dibutuhkan?
Sering sekali kebutuhan akan audit tidak muncul sebelum segala sesuatu telah berubah menjadi salah terlebih dahulu—penjualan yang menurun, jatuhnya marjin, hilangnya pangsa pasar, kapasitas produksi yang tidak terpakai sepenuhnya. Pada saat seperti ini, manajemen sering mencoba memperbaiki gejala-gejala yang salah. Memperkenalkan produk baru atau menarik produk, reorganisasi tenaga penjualan, menurunkan harga, dan pemotongan biaya adalah hanya beberapa dari tindakan yang biasa diambil. Namun demikian, pengukuran tersebut cenderung tidak efektif jika lebih banyak lagi permasalahan mendasar yang tidak diidentifikasi. Kalaupun ternyata dapat bertahan dalam tempo yang cukup panjang, perusahaan tersebut sebenarnya memecahkan permasalahan mereka melalui suatu proses eliminasi. Permasalahan harus dengan cepat didefinisikan, dan audit merupakan salah satu cara untuk membantu mendefinisikannya.

Saturday, August 18, 2012

Review Jurnal "Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi Terhadap Perkembangan Koperasi Unit Desa di Kabupaten Nias"

By With 2 comments:
Judul Jurnal:
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi Terhadap Perkembangan Koperasi Unit Desa di Kabupaten Nias
Abstract
The study on the development of cooperation is done not only in Indonesia but also other developing countries in the world. For example which is carried out by Pollnac, it discussed about the various disadvantages and advantages of cooperation in countries such as Africa, Asia, and South America. There are still a lot of problems on how the cooperation that is the supporting economy part of a country can face low tide, that all of these are influenced by a lot of factors such as human resources, political will of a country, unbalanced economy sector, etc. These were the reason why the study was carried out. In this research, all the problems connecting with the development of the cooperation concerned with the development of the Nias district was part of the study that was carried out in this research. As the problems that are put forward, that is, how far is the influence of the human resource quality in maintaining the cooperation towards the development of Village Cooperation Unit in Nias district. The research carried out, proved that some interesting things are worth studied further. Such as there are some discoveries on factors significantly proven as a factor from the development of Village Cooperation Unit and they are: theoretically these research discoveries strengthen the support on the power of the government’s role in determining the development of the cooperation, especially the Village Cooperation Unit. These discoveries, overall, gives a conclusion that the conditions that is expected by Mohammad Hatta which is, the cooperation can develop with its independence is far from reality and hope, because the quality of a human resources cooperation managing has an ability as a tool for catching chances that is provided by the government through various assistance and training programs.

Thursday, August 16, 2012

Proses Perencanaan Pemasaran

By With No comments:
Tampilan 2-3 menggambarkan tahapan dalam pengembangan suatu rencana pemasaran. Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut:
  1. Pernyataan misi (mission statement) 
  2. Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan. 
  3. Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats). 
  4. Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan kegagalan pemasaran. 
  5. Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan. 
  6. Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen.
  7. Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biaya-biaya di samping peramalan penjualan dan anggaran.
Garis putus-putus pada Tampilan 2-3 mengindikasikan kenyataan dari suatu proses perencanaan, dalam hal ada kecenderungan bahwa setiap tahap harus dilakukan lebih dari satu kali sebelum program final dapat ditulis.

Sunday, August 12, 2012

Mengapa Perencanaan Pemasaran Penting?

By With No comments:
Tidak ada keraguan bahwa perencanaan pemasaran adalah penting ketika meyadari semakin rapuh dan rumitnya lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Ratusan faktor internal dan eksternal berinteraksi dalam suatu mekanisme yang mengagumkan untuk mempengaruhi kemampuan kita melayani konsumen dengan memperoleh keuntungan. Perhatikan sejenak empat tujuan yang biasa ditetapkan perusahaan—meksimalisasi penjualan, maksimalisasi keuntungan, maksimalisasi pengembalian investasi, dan minimalisasi biaya. Setiap tujuan ini memiliki daya tariknya masing-masing bagi setiap manajer di suatu perusahaan, tergantung pada sifat dari fungsi mereka. Dalam kenyataannya, kondisi maksimal yang dapat dicapai adalah semacam “kompromi optimal.”

Apakah Perencanaan Pemasaran itu?

By With No comments:
Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagian dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya dalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Rencana pemasaran merangkum bersama penilaian Anda terhadap kebutuhan dan keinginan pasar, kekuatan dan kelemahan pada organisasi Anda dan pada pesaing saat ini atau yang diperkirakan, dan desain yang Anda buat untuk menciptakan nilai guna memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam kondisi tetap untung. Rencana pemasaran berisikan rencana tindakan (siapa yang melakukan apa dan kapan) dan visi, tujuan strategis, tujuan, serta sasaran.

Proses ini dapat didefinisikan sebagai perencanaan pemasaran, yang merupakan penerapan sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.

Friday, August 10, 2012

Kewirausahaan Kunci Meraih Kesuksesan

By With No comments:
Kondisi perekonomian Indonesia kian terpuruk, apalagi ditambah dengan globalisasi ini yang menyebabkan pasar luar negeri bebas masuk ke dalam wilayah Indonesia. Apabila produsen dalam negeri tidak mampu bersaing tentu akan semakin memperburuk keadaan.

Kewirausahaan merupakan salah satu kunci untuk menghadapi masalah tersebut. Suatu bangsa akan maju apabila jumlah entrepreneur-nya paling sedikit 2% dari jumlah penduduk.

Sampai saat ini,  jumlah entrepreneur di Indonesia belum mencapai angka 2% dari jumlah penduduknya. Data tahun 2013 lalu, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai angka 1,5 - 1,6% dari jumlah penduduk.

Kewirausahaan dipandang sebagai kunci meraih kesuksesan, tidak hanya kesuksesan individu tetapi juga untuk kesuksesan bangsa.

Berikut ini akan kami tampilkan slide materi berjudul “Kewirausahaan Kunci Meraih Kesuksesan yang dibuat dan dibawakan oleh seorang pengusaha sukses dan terkenal yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya. Beliau adalah Dr. Nugroho B. Sukamdani, MBA, BET.

Langsung saja, berikut cuplikan tampilan slide-nya:

 

 


Ingin mendapatkan slide-nya secara utuh? Kirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com