Saturday, August 15, 2015

Pengertian Konjungtor (Siklus Kegiatan Perusahaan)

By With No comments:
Suatu perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga.

Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan KONJUNGTOR atau SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN (BUSINESS CYCLE).

Suatu siklus (cycle) dalam satu periode konjungtor berbeda dengan siklus pada periode yang lain. Namun demikian, sifat-sifat dasar dari setiap siklus adalah sama. Bentuk khas dari suatu siklus tidak banyak berbeda.

Betuk khas dari suatu fluktuasi atau siklus dalam konjungtor ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah. Grafik yang digambarkan menerangkan hubungan di antara periode (waktu) pada sumbu x dengan pendapatan nasional riil pada sumbu y.


Dalam siklus ABCD seperti yang terdapat dalam Gambar 1 di atas, pergerakan dari A ke B dan dari C ke D mennggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami kemunduran. Sedangkan pergerakan dari B ke C dan dari D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan.

Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu besar akan menimbulkan kenaikan harga-harga atau lebih dikenal dengan istilah inflasi.

Para ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius.

Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulka akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat. Pengangguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam jangka panjang ketidaksatabilan ekonomi menimbulkan ketidakpastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi. Untuk menghindari terwujudnya masalah-masalah tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan agar siklus kegiatan perusahaan bergerak dengan stabil.

Sumber Referensi:
Sadono Sukirno. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Thursday, August 13, 2015

Perbedaan Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya

By With No comments:
Untuk menjelaskan kedua konsep ini (Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya) pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah perbedaan definisinya. Sesudah itu, untuk menjelaskan lagi perbedaannya, akan ditunjukkan gambaran kedua konsep tersebut dalam grafik.

Definisi Kedua Konsep
Pendapatan Nasional Potensial adalah tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai apabila tenaga kerja dalam perekonomian sepenuhnya digunakan, yaitu pendapatan nasional yang akan dicapai pada kesempatan kerja penuh.

Dalam praktiknya kesempatan kerja penuh bukanlah berarti keadaan dimana semua tenaga kerja mempunyai pekerjaan. Suatu perekonomian sudah dianggap mencapai kesempatan kerja penuh apabila dalam perekonomian tersebut, pengangguran yang ada hanyalah terdiri dari pengangguran normal (orang yang berhenti dari suatu pekerjaan untuk mencari pekerjaan lain) dan pengangguran struktural (pengangguran yang ditimbulkan kemunduran suatu bidang usaha yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi).

Para ahli ekonomi berpendapat bahwa suatu perekonomian sudah mencapai kesempatan kerja penuh apabila tingkat pengangguran berada di sekitar 4-5 persen.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pendapatan Nasional yang Sebenarnya adalah pendapatan nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi pada masa tersebut. Biasanya pendapatan nasional sebenarnya kurang dari pendapatan nasional potensial.

Perbedaan ini dinamakan jurang pendapatan nasional. Perbedaan tersebut menyebabkan tingkat pengangguran lebih tinggi dari tingkat pengangguran pada kesempatan kerja penuh. Dengan kata lain, jurang pendapatan nasional akan terjadi apabila pengengguran dalam perekonomian melebihi 5 persen.

Dalam praktiknya, tidak banyak negara yang menghitung pendapatan nasional potensialnya. Sehingga tidaklah mudah untuk mengetahui besarnya jurang pendapatan nasional.

Gambaran Secara Grafik
Meskipun dalam praktiknya tidak mudah untuk memperoleh data mengenai pendapatan nasional potensial dan jurang pendapatan nasional, secara analitis perbedaan di antara kedua konsep di atas (Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya) penting untuk memahami berlakunya persoalan-persoalan makroekonomi yang dihadapi oleh suatu perekonomian.

Grafik 1 berikut dapat menjadi ilustrasi untuk lebih memahami perbedaan antara Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya.


Keterangan:
Ys = Pendapatan Nasional Sebenarnya
Yp = Pendapatan Nasional Potensial
Yso = Pendapatan Nasional Sebenarnya pada tahun 2015
Ypo = Pendapatan Nasional Potensial pada tahun 2015

Berdasarkan grafik 1 di atas diketahui bahwa Pendapatan Nasional Potensial akan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sedangkan untuk Pendapatan Nasional Sebenarnya adakalanya turun. Garis A-B menunjukkan besarnya jurang pendapatan nasional pada tahun 2015, yaitu sebesar Ypo – Yso (pendapatan nasional potensial 2015 dikurangi pendapatan nasional sebenarnya 2015).

Sumber Referensi:
Sadono Sukirno. 2000. Makroekonomi Modern. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Monday, August 10, 2015

Macam-macam Komunikasi

By With 1 comment:
Pada hakikatnya komunikasi itu ada bermacam-macam. Baik komunikasi itu terjadi di rumah, di toko, di perusahaan, di kantor maupun komunikasi itu dilakukan secara perorangan atau kelompok.

Di bawah ini akan dikemukakan macam-macam komunikasi menurut tinjauannya masing-masing.

1. Bila ditinjau atas dasar lawan komunikasi, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
  • Satu lawan satu atau disebut komunikasi pribadi (private communication)
  • Satu lawan bsanyak disebut komuniksai umum (public communication)
  • Banyak lawan satu disebut komunikasi umum
  • Banyak lawan banyak di sebut komunikasi umum
2. Jika dilihat atas dasar jumlahnya, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi perseorangan
Adalah komunikasi yang dilakukan antar perseorangan.atau dengan lain perkataan antara pemrakarsa komunikasi dengan penerima berita masing-masing terdiri dari satu orang.
b. Komunikasi dalam kelompok
Artinya komunikasi yang terjadi antara pengirim berita dngan penerima berita dalam bentuk kelompok

3. Menurut cara penyampaianya, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi lisan
Yaitu komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara lisan, seperti, perintah, pemberitahuan dan lain sebagainya.
b. Komunikasi tertulis
Adalah komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara tertulis,seperti:surat menyiurat, memo, telegram dan lain sebagainya.

4. Bila ditinjau atas dasar maksud komunikasi, maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Memberi perintah atau instruksi
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi perintah atau instruksi
b. Memberi nasihat
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi nasihat atau mmberi petunjuk kepada seseorang (karyawan)
c.Memberi saran
Dimaksudkan komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mmberi saran atau memberi nasihat

Macam-macam Komunikasi
Communication via forbes.com
d. Berpidato
Ialah komunikasi yang dilakukan itu bermaksud memberi pidato atau ceramah.
e. Mengajar atau memberi ceramah
Adalah komunikasi yang dilakukan itu bermaksu mengajar
f. Berunding
Adalah komunikasi yang dilakukan itu bermaksud berunding
g. Pertemuan
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mengadakan pertemuan
h. Wawancara
Artinya komunikasi yang dilakukan itu bermaksud mengadakan wawancara.

5. Jikalau dilihat atas dasar jalur komunikasi,maka komunikasi dapat dibagi menjadi:
a. Komunikasi langsung (face to face)
Artinya komunikasi yang terjadi antar orang dengan orang lain secara bertatap muka langsung
b. Komunikasi tidak langsung
Adalah komunikasi yang terjadi secara tidak langsung (tidak bertatap muka secara langsung). Hal ini dipisahkan oleh jarak tempat dan waktu

Penulis: Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”