Wednesday, August 8, 2012

Komentar Terhadap Artikel "Toward Constructivism for Adult Learners in Online Learning Environments"

By
Aliran Konstruktivistik
Judul Artikel:
“Toward Constructivism for Adult Learners in  Online Learning Environments”
Abstract
Since online learning has a different setting from the conventional classroom, online educators need to use some special techniques and perceptions to lead to success. Moreover, adults have special needs and requirements as learners compared with children and adolescents, thus online educators should know how adults can learn best because of their special characteristics. Philosophical and methodological shifts also affect instruction. Many researchers have suggested that constructivism should be applied in distance education. Thus, this paper attempts to examine the impact of constructivism in online learning environments when focusing on adult learners. The author develops the connection between constructivism and adult learning theory. In addition, the paper proposes instructional guidelines using the constructivist approach in online learning for adults.

Sumber Artikel:
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.114.1697&rep=rep1&type=pdf

Komentar:
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari teori konstruktivisme terhadap pembelajaran jarak jauh (online). Pembelajaran online memiliki setting yang berbeda dengan pembelajaran langsung (offline), sehingga membutuhkan teknik khusus agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Selain itu artikel ini mengkhususkan subyeknya adalah siswa yang sudah dewasa, karena siswa dewasa memiliki karakteristik kebutuhan khusus yang berbeda dengan siswa yang masih anak-anak. Apabila hal ini dikaitkan dengan di Indonesia, maka pembelajaran online ini bisa diterapkan minimal pada jenjang SMA atau SMK.

Artikel ini mengusulkan untuk menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran online. Saya sangat setuju dengan  apa yang direkomendasikan dalam artikel ini, karena menurut aliran konstruktivisme, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka, sedangkan guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar. Pembelajaran online sangat membutuhkan kemandirian siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri karena siswa tidak bertatap muka secara langsung dengan guru. Dengan pendekatan konstruktivistik dapat memperluas kemungkinan bagi siswa untuk memberi makna bagi proses belajar yang dialami. Proses belajar tidak lagi sekedar akumulasi pengetahuan tapi proses konstruktif untuk mencari pemahaman utuh.

Pendekatan konstruktivistik memang merupakan pendekatan yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran online. Namun, yang menjadi permasalahan sekarang adalah guru harus mampu untuk menyiapkan media yang tepat (dalam hal ini seperti website e-learning, blog, dsb) agar proses belajar siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui materi yang ditampilkan di dalam website e-learning bisa berjalan dengan efektif. Seorang guru harus menyiapkan materi sedemikian rupa sehingga siswa tidak mengalami kesulitan untuk memahami dan membangun pengetahuannya melalui materi tersebut. Sebagai contoh guru bisa menyisipkan file video ke dalam website agar siswa bisa lebih mudah memahami materi yang ditampilkan tersebut sebagaimana pembahasan dalam teori kognitif sebelumnya.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment