Wednesday, October 9, 2013

Depresiasi atau Penyusutan

By
Bentuk sumbangsih aktiva tetap tidak terlihat secara langsung, sehingga perlu ditentukan nilai depresiasi atau sumbangsihnya pada setiap periode berproduksi. Penerapan depresiasi juga dimaksudkan sebagai upaya penggantian aktiva dalam jangka panjang.

Menghitung Depresiasi
Depresiasi dapat dihitung berdasarkan:
  1. Metode Garis Lurus (Straight-Line) 
  2. Metode Keseimbangan Prestasi (Declining Balance) 
  3. Metode Kapasitas Terpakai (End-Use Capacity)
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line)
Metode garis lurus menentukan sumbangsih dari suatu aktiva tetap adalah sama untuk setiap periode berproduksi.

Contoh:
Perusahaan membeli suatu mesin A dengan harga Rp5.000.000,00. Dari pengalaman yang lalu, penggunaan mesin akan optimal untuk dipakai selama 10 tahun (umur ekonomis).

Harga jual mesin bekas Rp1.000.000,00 (nilai residu atau nilai sisa).

Jawaban:
Maka depresiasi mesin per tahun:

2. Metode Keseimbangan Prestasi (Declining Balance) 
Metode ini menentukan nilai depresiasi yang moderat atau rata-rata perubahan dari keseimbangan prestasi sesuai dengan kondisi dari aktiva tetap.

Contoh:

Suatu mesin harganya Rp3.000.000,00 dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun tanpa nilai residu.

Jawaban: 
Nilai penyusutan dihitung sebagai berikut:

3. Metode Kapasitas Terpakai (End-Use Capacity)
Metode ini menentukan sumbangsih dari suatu aktiva berdasaran jumlah jam kerja mesin yang digunakan dalam setiap periode berproduksi.

Contoh:
Perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp5.000.000,00. Mesin tersebut mampu digunakan untuk menghasilkan 10.000 unit prosuk atau jasa.

Jika pemakaian telah memenuhi maksimal jam kerja mesin, maka mesin bekas dapat dijual seharga Rp500.000,00. Jika dalam suatu periode berproduksi dihasilkan 500 unit, berapa depresiasinya?

Jawaban:
Nilai depresiasi untuk 10.000 unit
= Rp5.000.000,00 – Rp500.000,00 = Rp4.500.000,00

Nilai depresiasi per unit

Nilai depresiasi per periode berproduksi 
= 500 x Rp450,00 = Rp225.000,00



Penggunaan metode depresiasi pada aktiva usaha kecil dapat memilih satu dari ketiga metode di atas. Jika masih ada masalah dalam penentuan metode penilaiannya, maka dapat digunakan kebijakan yang berpedoman atas 3 hal, yaitu:
  1. Umur ekonomis dari aktiva 
  2. Nilai sumbangsihnya erhadap unit produk atau jasa  
  3. Harga jual setelah dipakai (nilai residu/sisa)
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment