Monday, May 6, 2013

Gaya Belajar Siswa

By
Pengertian Gaya Belajar
Dunn & Dunn  (1993) cit. Bostrom (2011) menyatakan bahwa Learning style is defined as “… the ways in which individuals begin to concentrateon, process, internalize, and retain new and difficult information or skills.”

Gaya belajar didefinisikan sebagai "... cara di mana individu mulai berkonsentrasi, proses, internalisasi, dan menyimpan informasi baru dan sulit atau keterampilan.

Ciri Gaya Belajar
Gaya belajar memiliki ciri/karakteristik tersendiri sesuai dengan jenisnya. Guru diharapkan mengetahui karakteristik beberapa gaya belajar tersebut.

Uno (2008) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik gaya belajar visual (visual learness), gaya belajar auditori (auditory learness) dan gaya belajar tactual learness.

Adapun karakteristik/ciri gaya belajar tersebut adalah:
1. Gaya belajar visual (visual learness)
Gaya belajar visual adalah gaya belajar dimana dalam proses pembelajaran siswa harus mengetahui lebih dahulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.

2. belajar auditori (auditory learness)
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar ini menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap materi pelajaran.

3. Gaya belajar kinestetik (kinestetik/tactual learness)
Karakteristik gaya belajar kinestetik. Pertama, siswa yang tanpa membaca penjelasan bisa menyerap materi pelajaran dengan mencoba latihan sendiri. Kedua, siswa yang tidak terlalu tahan duduk untuk menerima mata pelajaran. Ketiga merasa lebih baik apabila dalam proses belajar dengan mengerjakan latihan soal.

Munthe (2009) menjelaskan bahwa “Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan potensi diri, karena berkaitan dengan kesenangan dalam mengembangkan diri”.

Untuk memuaskan siswa dalam proses pembelajaran, guru disarankan untuk memperhatikan gaya belajar siswa. Gaya belajar (learning style: visual learners= see, auditory learners= hear, dan kinesthetic learners= involve) merupakan karakteristik dan pilihan individu mengenai cara memperoleh informasi, mengorganisasikan, menafsirkan atau merespon, dan memikirkan informasi tersebut. 

Guru yang menyadari kecenderungan gaya belajar siswa dalam menyerap dan mengolah informasi, maka guru lebih mudah membuat proses pembelajaran sesuai dengan kecenderungan gaya belajar siswanya. Dalam pembelajaran, banyak siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan strategi yang sama, padahal mereka mempunyai tingkat penguasaan pemahaman yang berbeda-beda. Perbedaan itu tidak hanya disebabkan oleh ragam kecerdasan mereka, tetapi juga ditentukan oleh cara belajar tiap-tiap siswa.

Siswa yang senang membaca mungkin kurang bisa belajar dengan baik jika harus mendengarkan ceramah guru atau ikut diskusi. Siswa yang senang bergerak atau berdiskusi mungkin kurang bisa belajar dengan baik jika harus mendengarkan ceramah guru.

Siswa visual lebih senang mengikuti ilustrasi atau membaca sendiri instruksi, karena lebih senang menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Siswa auditorial lebih senang mendengarkan informasi secara langsung dari guru, karena mereka lebih senang memanfaatkan telinga sebagai alat untuk menyerap informasi. Sementara siswa kinestetik lebih senang belajar dengan cara mengerjakan sendiri atau praktik langsung apa yang dipelajari.

Sumber: 
Bostrom Lena, Sweden 2011. Effects of Learning-Style Responsive Versus Traditional Approaches on Grammar Achievement Institute for Learning Styles Journal . Volume 1. Page 1-28. 

Munthe Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri. 

Uno. B Hamzah. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment