Sunday, May 17, 2015

Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan

By
Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel “Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen dalam Praktik (Manajemen sebagai Seni)”.

Pada artikel sebelumnya dibahas tentang Manajemen dalam Praktik, sedangkan dalam artikel ini dibahas tahap berikutnya, yaitu “Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan

Perlu diketahui bahwa adanya ilmu pengetahuan manajemen, adalah sebagai perwujudan dari hasil-hasil pemikiran para ahli yang terdahulu sampai sekarang ini.

Ilmu manajemen merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial dan termasuk "applied science" karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan perikehidupan dan kehidupan umat manusia.

Perkembangan ilmu manajemen dapat digolongkan atas 4 (empat) tahap, yaitu:

Tahap Survival (1886-1930)
Tahun 1886 adalah merupakan tahun lahirnya ilmu manajemen yang ditandai dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor. Pada kurun waktu ini merupakan perjuangan dari pelopor-pelopor manajemen, dalam rangka usaha agar manajemen diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.

Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini merupakan usaha dari pioner-pioner manajemen untuk menyempurnakan prinsip-prinsip, rumus-rumus, sistematika, metoda, dan Iain-lain dari manajemen, agar kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Tahap Human Relations (1945-1959)
Setelah ilmu manajemen diakui kebenarannya dan diterima sebagai cabang ilmu pengetahuan, perhatian para ahli selanjutnya adalah pada faktor manusia serta hubungannya berikut segala masalahnya demi terselenggaranya kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana kemanusiaan.

Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan
Sumber gambar: plushr.com
Oleh karena itu, tahap ini juga disebut sebagai upaya untuk menemukan suatu bentuk hubungan antar manusia dalam semua legel organisasi, demi terlaksananya kegiatan-kegiatan dalam suasana intim dan harmonis.

Tahap Behaviouralisme (1959-sekarang)
Tahap ini merupakan masa untuk mempelajari terhadap peranan faktor manusia dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh karena itu pada tahap ini penelitian-penelitian terhadap manusia sebagai tenaga kerja dengan manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai martabat, harga diri, kepibadian, tujuan-tujuan, kebutuhan, dan tingkah laku dalam hidup bersama mulai mendapat perhatian.

Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment