Friday, May 15, 2015

Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen dalam Praktik (Manajemen sebagai Seni)

By
Secara garis besar, sejarah perkembangan manajemen dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu: pertama manajemen dalam praktik atau manajemen sebagai suatu seni, dan kedua manajemen sebagai ilmu pengetahuan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas Perkembangan Manajemen dalam Praktik (Manajemen sebagai Seni), sedangkan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan insya’Allah akan kita lanjutkan di artikel berikutnya.

Mengenai sejarah perkembangan manajemen dalam praktik atau perkembangan manajemen sebagai seni dapat digolongkan menjadi tiga fase (tahap). Fase-fase tersebut adalah:

Fase Prasejarah (0-1 M)
Pada fase ini, perkembangan manajemen dapat dilihat di beberapa negara seperti berikut ini:

1. Mesopotamia
Pada zaman ini prinsip-prinsip manajemen telah dilakukan, terutama dalam bidang: pemerintahan, perdagangan, komunikasi, dan pengangkutan.

2. Babilonia
Pada zaman ini telah pula dilaksanakan (dipraktikkan) manajemen seperti di bidang: pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan, ekonomi, dan keuangan dalam memajukan kehidupan masyarakat.

3. Mesir Kuno
Di Mesir banyak peninggalan-peninggalan seperti Pyramide dan Spinx, yang dapat ditafsirkan bahwa di negara ini manajemen telah dilakukan dan telah berkembang lebih maju, terutama dalam bidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian.

4. Tiongkok Kuno
Sebagai bukti berkembangnya manajemen di Tiongkok Kuno yaitu telah dilaksanakannya system administrasi kepegawaian yang disebut merit system.

5. Romawi Kuno
Perkembangan manajemen pada zaman Romawi Kuno terlihat dari adanya karya-karya ilmiah dari seorang filsafat Cicero, seperti buku: De Oficii (The Office) dan De Legibus (The Law) .

Dijelaskan dalam karya ilmiah tersebut bahwa Romawi Kuno berhasil memerintah daerah yang luas dengan system approach dan tugas-tugas pemerintah dibagi menjadi magistrates (departemen-departemen) yang masing-masing dipimpin oleh seorang magistrator.

6. Yunani Kuno
Perkembangan administrasi dan manajemen terlihat dari adanya pengembangan konsep demokrasi, juga telah berhasil diciptakan parlemen yang disebut orang tua-orang tua yang bijaksana, kemudian urusan militer dan keamanan diatur oleh dewan militer. 

Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen dalam Praktik (Manajemen sebagai Seni)
Sumber gambar: ut.ee
Fase Sejarah (1-1886 M)
Perkembangan manajemen pada peiode ini, juga dapat kita lihat di berbagai negara seperti:

1. Di Roma
Timbul Gereja Katolik Roma dengan pola dasar struktur organisasinya.

2. Di Eropa
Muncul pakar-pakar ekonomi yang sebenamya juga  pelopor-pelopor administrasi dan manajemen, yaitu: 1) Kaum Kameralis, yang terdapat di Jerman dan Austia, 2) Kaum Merkantili, di Inggis dan 3) Kaum Fisiokrat di Perancis.

Ketiga kelompok ahli tersebut adalah pelopor-pelopor manajemen ilmiah. Salah satu pelopor tersebut adalah George Von Zincko yang selama hidupnya telah menghasilkan 537 karya ilmiah, 175 diantaranya membahas tentang administrasi dan manajemen pertanian.

3. Di Inggris
Timbul revolusi industri I yang mengakibatkan semakin luasnya perkembangan administrasi dan manajemen. Di samping itu, timbulnya perubahan-perubahan seperti:
  • Perubahan filsafat kerja dari job centered menjadi human centered;
  • Perubahan  orientasi  pekerjaan  dari   efektivitas  menjadi efisiensi;
  • Perubahan produksi dari kecil-kecilan menjadi besar-besaran dengan menggunakan mesin-mesin;
  • Ditemukannya mesin uap oleh James Watt; dan
  • Berhasil diciptakannya sebuah karya ilmiah yang berjudul "On the Economy of Machinary and Manufactures", oleh Charles Babbage.
4. Di Amerika Serikat
Pada tahun 1886 muncul suatu gerakan yang disebut gerakan manajemen ilmiah (scientific management movement) oleh Frederick Winslow Taylor. Gerakan ini menandai dua hal yaitu:
1) Berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni (art) menjadi seni dan ilmu pengetahuan (art dan science) dan 2) Berakhirnya fase sejarah dalam perkembangan manajemen dan tibanya fase modern.

Fase Modern (1886-sekarang)
Fase ini dimulai dengan munculnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat. Gerakan ini lahir pada tahun 1886. Sebagai seorang sarjana teknik Taylor mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas pekerja. Sementara itu di Perancis muncul seorang tokoh (pakar) di bidang pertambangan yang bernama Henry Fayol.

Kedua tokoh (pakar) tersebut walaupun di tempat yang berbeda, akan tetapi memiliki pola pikir yang hampir sama terutama dalam meningkatkan produktivitas kerja, dengan sasaran yang berbeda. Taylor menghendaki meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi perusahaan melalui pimpinan tingkat bawah dan kaum buruh, sehingga lebih mengarah kepada manajemen bawah. Sedangkan Henry Fayol melalui pimpinan tingkat atas di bidang administrasinya.

Dari pola pemikiran dan hasil-hasil penyelidikannya, maka kedua tokoh tersebut mendapat julukan bapak manajemen ilmiah bagi FW Taylor dan bapak administrasi modern bagi Henry Fayol. Pembicaraan lebih lanjut (secara mendalam) mengenai kedua tokoh ini, akan dibahas tersendiri pada bab tokoh-tokoh (pioner-pioner) manajemen.

Sumber: 
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment