Wednesday, September 4, 2013

Media Pembelajaran Berbasis Komputer

By
Smaldino, dkk (2008: 7) menyatakan ada enam media: teks, audio, visual, video, perekayasa dan orang. Media yang paling umum digunakan adalah teks, yaitu merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun.

Selain teks, audio juga merupakan media yang umum digunakan. Audio mencakup apa saja yang bisa kita dengar. Visual rutin digunakan untuk memicu belajar, meliputi diagram, gambar, foto, kartun, dan sebagainya.

Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya. Perekayasa bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh peserta didik.

Yang terakhir, orang-orang, bisa terdiri dari guru, peserta didik, ahli bidang studi, atau yang lain. Pada kawasan pengembangan Teknologi Pendidikan, media terdiri dari teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu.

Pada dekade 1960 komputer telah menghasilkan teks, suara, dan grafik meskipun masih sangat sederhana. Donald Bitzer sebagai Bapak PLATO (Programmed Logic for Automated Teaching Operations) mengembangkan pembelajaran berbasis komputer pada tahun 1966 di University of Illionis at Urbana-Champaign dan diuji cobakan pada tahun 1976 di sekolah Waterford Elementary School. Sejak saat itu, pembelajaran berbasis komputer di publikasikan dan digunakan di sekolah-sekolah umum sebagai media pembelajaran berbasis komputer (Munir, 2012: 22).

Memasuki abad ke-21, perkembangan teknologi yang begitu pesat memengaruhi semua dimensi kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Dalam pendidikan, teknologi khususnya Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK), berperan mendukung proses pengajaran.

Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Bahkan ada kecenderungan saat ini guru mulai beralih dari metode dan perangkat pengajaran tradisional ke pengajaran berbasis teknologi. Tentu saja peralihan itu tidak terjadi secara otomatis, melainkan bervariasi antara satu guru dengan guru yang lain, atau antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.

Marc Presky (Smaldino, dkk, 2008: 434) menjelaskan variasi tersebut dalam proses empat tahap adopsi dan adaptasi teknologi yaitu: (1) mencoba-coba, dengan menambahkan perangkat teknologi secara acak ke beberapa ruang kelas, (2) melakukan hal-hal lama dalam cara-cara lama, misalnya menampilkan catatan ceramah dalam power point, (3) melakukan hal-hal lama dalam cara-cara baru, misalnya menggunakan model 3D untuk memperlihatkan struktur sebuah senyawa, dan (4) melakukan hal-hal baru dengan cara-cara baru, dengan sepenuhnya menggunakan kekuatan teknologi dan media.

Salah satu wujud nyata perkembangan teknologi dalam pendidikan adalah internet (Interconnected Network). Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya di seluruh dunia, saling terhubung untuk berkomunikasi, berbagi dan memperoleh informasi (Munir, 2012:193).

Jaringan internet sudah dimulai sekitar tahun 1970. Internet pertama kali dikembangkan oleh Defence Advanced Research Project Agency (ARPHA-Departemen Pertahanan USA) pada tahun 1973 dengan membangun jaringan ARPHA-Net yang dimaksudkan untuk menghubungkan beberapa jenis paket data seperti BITNet, CSNet, NSFNet dan lain-lain.

Internet dilengkapi dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dan didukung oleh media komunikasi seperti satelit maka internet memungkinkan komunikasi antar ratusan negara dan departemen atau instansi baik swasta maupun pemerintah (Budi Sutedjo, 2002: 51).
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment