Friday, October 12, 2012

Pendidikan Sebagai Sistem

By
Konsep Pendidikan - Dalam rangka memahami konsep Pendidikan Sebagai Sistem, sebelumnya akan duraikan tentang beberapa definisi pendidikan. Untuk membuat suatu definisi mengenai pendidikan, tidak ada sebuah batasanpun yang dianggap cukup memadai sehingga menjadi jelas arti pendidikan secara lengkap. Perbedaan-perbedaan definisi tentang pendidikan tersebut bisa terjadi karena orientasi, konsep dasar yang digunakan, falsafah yang mendasarinya, maupun aspek yang menjadi tekanan yang digunakan juga berbeda.

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang teridiri dari banyak komponen yang saling berhubungan dan sangat kompleks namun memiliki tujuan besar yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini menjadi agenda penting dan strategis bagi setiap bangsa dan Negara, karena dengan sumber daya manusia berkualitaslah sebuah Negara mampu untuk bertahan dan beradaptasi dalam setiap perubahan kehidupan serta melanjutkan pembangunan-pembangunan jangka panjang dan penuh ketidakpastian.


Penyelenggaraan sistem pendidikan di sebuah negara memiliki perbedaan satu sama lain yang dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan negara tersebut. Hal ini menjadi sangat kompleks mengingat sebuah negara memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan sistemik.  Pengelolaan yang tidak sederhana tersebut meliputi level instruksional (ruang kelas), level administratif (sekolah), level wilayah, level nasional hingga level global. Keseluruhan level atau tahapan merupakan rangkaian proses yang kompleks namun memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan pendidikan nasional dan hal ini merupakan perwujudan dari sebuah sistem yang berorientasi pada pemecahan masalah secara efektif dan efisien.

Pengertian Pendidikan - Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam rangka memahami konsep Pendidikan Sebagai Sistem, sebelumnya akan duraikan tentang beberapa definisi pendidikan. Untuk membuat suatu definisi mengenai pendidikan, tidak ada sebuah batasanpun yang dianggap cukup memadai sehingga menjadi jelas arti pendidikan secara lengkap. Perbedaan-perbedaan definisi tentang pendidikan tersebut bisa terjadi karena orientasi, konsep dasar yang digunakan, falsafah yang mendasarinya, maupun aspek yang menjadi tekanan yang digunakan juga berbeda.

Beberapa contoh batasan definisi pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya.
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya (Umar Tirtarahardja, 2005).

2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi.
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistimatis dan sistemik yang terarah kepada terbentuknya kepribadian perserta didik (Umar Tirtarahardja, 2005).

3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara.
Dalam hal ini pendidikan dapat diartikan sebagai satu kegiatan yang direncanakan untuk membekali anak didik agar menjadi warga negara yang baik. Baik dalam arti sesuai dengan tujuan pendidikan nasional suatu Negara (Umar Tirtarahardja, 2005).

4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja.
Pendidikan dalam artian ini adalah sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga mereka memiliki bekal dasar untuk bekerja (Umar Tirtarahardja, 2005).

5. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1998.
GBHN memberikan batasan-batasan tentang Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 dimana batasan tersebut mengarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekitarnya, dan dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa. Dalam hal ini pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek individu dan sosial, aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek hubungan pribadi individu dengan lingkungan sosial maupun alam sekitarnya (Umar Tirtarahardja, 2005).

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa ternyata setiap penyelengaraan pendidikan mempunyai tujuan. Tujuan pendidikan adalah komponen penting dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu semua komponen yang terdapat dan mendukung dalam sistem pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini nampak bahwa pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung norma-norma yang sifatnya “memaksa” untuk mengarahkan anak didik pada tujuan pendidikan tersebut. Walaupun demikian biasanya norma-norma dalam pendidikan dapat diterima oleh peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya.

Apabila ingin mendapatkan file makalah ini secara utuh, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gamil.acom (Free!!)
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment