Wednesday, June 27, 2012

Permintaan Tenaga Kerja

By
Pasar tenaga kerja adalah jumlah permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja yang diperlukan untuk kepentingan kegiatan produksi. Dengan demikian dalam pasar tenaga kerja tergantung dari luas dan sempitnya kegiatan produksi. Sehingga pemakaian faktor produksi tenaga kerja akan ditentukan oleh tuntutan dunia usaha atau lapangan produksi. Sebagaimana pasar lainnya dalam perekonomian, pasar tenaga kerja juga dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar tenaga kerja agak berbeda dari sebagian besar pasar lainnya karena permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan.

1. Perusahaan Kompetitif yang Memaksimalkan Keuntungan
Perusahaan tertentu seperti perusahaan apel memiliki berbagai pertimbangan untuk memutuskan jumlah tenaga kerja yang akan diminta. Kita membuat dua asumsi mengenai perusahaan tersebut. Asumsi pertama, bahwa perusahaan tersebut kompetitif pada pasar yang menjual buah apel (perusahaan berperan sebagai penjual) dan pada pasar yang menjual jasa pemetik apel (perusahaan berperan sebagai pembeli). Perusahaan kompetitif menerima harga pasar seperti apa adanya dan memberi upah sesuai kondisi pasar. Perusahaan hanya perlu memutuskan berapa orang pekerja yang harus dipekerjakan dan berapa banyak buah apel yang harus dijual.


Asumsi kedua bahwa perusahaan memaksimalkan keuntungan dimana perusahaan tidak secara langsung peduli akan jumlah pekerja yang dimiliki atau jumlah apel yang diproduksinya. Perusahaan hanya mempedulikan keuntungan yang sama dengan pendapatan total dari penjualan dikurangi biaya produksi total perusahaan.

2. Fungsi Produksi dan Produk Marginal Tenaga Kerja
Fungsi produksi (production function) untuk menggambarkan hubungan antara jumlah input yang digunakan dalam produksi dan jumlah hasil produksi. Input dalam contoh ini adalah “pemetik apel” dan hasil produksi ialah “buah apel” sedangkan input yang lainnya bernilai tetap untuk saat ini.

Produk marjinal tenaga kerja (marginal product of labor, MPL) adalah  jumlah output tambahan yang didapat perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan dengan modal tetap,digambarkan dengan fungsi produksi:

MPL = F (K, L + 1) - F(K, L)

Sebagian besar fungsi produksi memiliki sifat produk marjinal menurun (diminishing marginal product) yaitu dengan modal tetap, produk marjinal tenaga kerja menurun bila jumlah tenaga kerja meningkat. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan kondisi perusahaan apel tersebut.



Grafik 1. Fungsi Produksi Perusahaan Apel

3. Nilai Produk Marginal dan Permintaan Tenaga Kerja
Nilai produk marginal (value of the marginal product) dari input apa pun adalah produk marginal dari input itu dikalikan dengan harga hasil produksi di pasar. Karena harga pasar tetap pada perusahaan kompetitif, nilai produk marginal (seperti produk marginal itu sendiri) akan menurun jika pekerja meningkat. Para ekonom kadang-kadang menyebut dengan produk pendapatan marginal perusahaan, yaitu pendapatan tambahan yang diperoleh perusahaan dengan mempekerjakan satu unit tambahan faktor produksi (dalam hal ini tenaga kerja).

Pada perusahaan yang dicontohkan yaitu perusahaan apel, anggaplah upah pasar bagi pemetik apel adalah $500 per minggu. Pada kasus ini, seperti yang tercantum pada Tabel 1 bahwa pekerja pertama di perusahaan menguntungkan karena pekerja pertama menghasilkan pendapatan perusahaan $1000 atau keuntungan sebesar $500. Pekerja kedua menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $800 atau keuntungan $300 dan pekerja ketiga menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $600 atau keuntungan sebesar $100. Namun, setelah pekerja ketiga menambah pekerja tidak akan memberikan keuntungan lagi karena pekerja keempat hanya memberikan tambahan pendapatan sebesar $400 padahal biaya upah $500 sehingga perusahaan justru rugi $100.


Kurva ini menurun karena produk marginal tenaga kerja berkurang ketika jumlah pekerja meningkat. Pada Grafik 2 terdapat garis horisontal yang menunjukkan upah pasar. Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan terus menambah pekerja hingga tercapai titik dimana kedua kurva berpotongan. Di bawah tingkat ini, nilai produk marginal melampaui upah, sehingga menambah pekerja akan meningkatkan keuntungan. Sedangkan jika di atas tingkat ini, nilai produk marginal lebih kecil dari upah sehingga pekerja marginal tidak mendatangkan keuntungan. Dengan demikian, sebuah perusahaan yang kompetitif dan memaksimalkan keuntungan menambah terus pekerjanya hingga titik dimana nilai produk marginal tenaga kerja sama dengan upah. Kurva nilai produk marginal merupakan kurva permintaan tenaga kerja bagi sebuah perusahaan kompetitif yang memaksimalkan keuntungan.

Artikel Terkait:
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment