Wednesday, June 20, 2012

Konsep Ritel

By
Ritel berasal dari bahasa Perancis “retailler” yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eceran berarti satu-satu, sedikit-sedikit tentang penjualan atau pembelian barang); ketengan.

Secara harafiah kata ritel atau retail berarti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel/retailer diartikan sebagai pengecer atau pengusaha perdagangan eceran.

Berman dan Evans (1992) mendefinisikan kata retail dalam kaitan retail management sebagai keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga, atau rumah tangganya. 

Sedangkan davidson (1988) memberikan gambaran tentang bisnis retail sebagai suatu institusi atau kegiatan bisnis yang lebih dari 50% dari total penjualannya merupakan penjualan kepada konsumen akhir yang motivasi berbelanjanya adalah untuk kepentingan pribadi atau keluarganya.

Inti dari kedua definisi bisnis retail antara lain (1) penjualan kepada end user (konsumen akhir) dan (2) motivasi pembelian konsumen adalah untuk kepentingan sendiri (termasuk keluarganya) dan tidak untuk dijual kembali.
 

Aktivitas bisnis retail tidak hanya sekedar merupakan penjualan barang dalam arti secara fisik, namun pada hakikatnya juga meliputi penjualan jasa. Dalam alur proses distribusi barang, bisnis retail merupakan tahap akhir proses distribusi dengan dilakukannya penjualan langsung pada konsumen akhir.

Retailer juga berperan sebagai penghimpun berbagai kategori atau jenis barang yang menjadi kebutuhan konsumen sehingga konsumen menjadikan toko retail sebagai tempat rujukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Lebih lanjut bisnis retail berperan sebagai penentu eksistensi barang dari manufacture di pasar konsumsi (consumption market), dan dengan demikian manufacture dan distributor memiliki ketergantungan yang besar terhadap entitas bisnis retail.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment