Sunday, June 17, 2012

Mengembangkan Strategi Pembelajaran (Developing an Instructional Strategy) Bagian 4

By
Komponen Belajar untuk Pebelajar dengan Level Kemampuan dan Kedewasaan yang Berbeda 
Aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah mengingat bahwa komponen belajar itu ditujukan untuk memandu proses intelektual pebelajar melalui aktivitas dan mental yang membantu pembelajaran. Idealnya adalah semua pembelajar harus mampu mengatur proses intelektual mereka seperti menjadi pebelajar yang mandiri.

Komponen Belajar untuk Berbagai Macam Outcome (Hasil) 
Komponen dasar belajar untuk berbagai hasil pembelajaran dalam strategi pembelajaran adalah intelektual skill, informasi verbal, skill motorik dan perilaku. 

1.  Kemampuan Intelektual (Intellectual Skills) 
  • Selain memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengingatkan materi yang lama, guru harus mempertimbangkan materi yang telah diterima peserta didik dan kemampuan peserta didik dalam mengingat materi baru. Strategi ini harus menyediakan cara bagi pelajar untuk menghubungkan materi baru dengan materi yang sudah ada di dalam memorinya. 
  • Dalam penyajian materi sangat penting untuk memperhatikan hierarki kemampuan intelektual peserta didik, dimulai dari level yang rendah hingga level yang tinggi sehingga memudahkan peserta didik dalam menangkap materi yang disajikan. Sedangkan dalam hal memilih contoh, guru harus memilih contoh yang relevan dengan materi dan yang mudah untuk dipahami siswa.
 
2.  Informasi Verbal (Verbal Information)
a. Elaborasi 
Pengertian dari elaborasi ialah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari. Trianto (2007) memaparkan bahwa elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi ini membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, melalui penciptaan gabungan dan hubungan antar informasi baru dan apa yang telah diketahui. 

b. Strategi Organisasi
Strategi organisasi terdiri dari pengelompokkan ide atau istilah-istilah menjadi subjek yang lebih kecil. Strategi ini bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan materi baru yang meliputi: 
1) Outlining 
Pembuatan kerangka menyajikan poin-poin utama dari suatu materi dalam format yang tersusun secara hirarkis. Dalam hal ini siswa belajar menghubungkan beragam topik atau ide-ide kepada suatu ide utama. 

2) Mapping 
Pembuatan peta konsep dengan membuat suatu sajian visul atau suatu diagram tentang bagaimana ide penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. 

c. Mnemonic
Strategi mnemonic merupakan strategi yang membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja, sehingga informasi tersebut lebih mudah di cocokkan dengan skema jangka panjang. Strategi mnemonic ini merupakan cara untuk pengkodean sehingga dapat membantu sehingga dapat membantu proses penyimpanan dan mengingat kembali baik dalam ingatan jangka panjang maupun jangka pendek, karena sistem tersebut memungkinkan kita menyimpan informasi didalam memori, sehingga akan mampu memperolehnya kembali bila dibutuhkan.

3. Kemampuan Motorik (Motor Skills) 
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam menyusun strategi pembelajaran untuk kemampuan motorik adalah 
a. Kategori-kategori dari isi dan contoh dalam strategi biasanya berupa uraian lisan dan diikuti oleh ilustrasi.
Dalam menerapkan strategi pembelajaran yang digunakan untuk kemampuan motorik guru bisa memberikan uraian lisan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan contoh ilustrasi (bisa berupa gambar, video atau media yang lain). 

b. Praktek dan umpan balik merupakan keunggulan dari ketrampilan motorik.
Umpan balik merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan adanya umpan balik akan terjadi komunikasi atau interaksi yang aktif dan efektif antara guru dengan siswa selama proses pembelajaran. Dalam menerapkan strategi pembelajaran untuk kemampuan motorik ini guru juga harus mempertimbangkan bagaimana strategi tersebut bisa digunakan untuk menciptakan umpan balik dari siswa agar terjadi interaksi aktif dan efektif.

4. Perilaku (Attitude) 
Perilaku terdiri dari tiga komponen: perasaan, sikap, dan pemahaman kognitif. Perasaan bisa dideskripsikan sebagai hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang diekspresikan melalui kecenderungan untuk mendekati atau menghindari sebuah situasi.

Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

1 comment: