Wednesday, August 27, 2014

Peran Pimpinan

By
Seseorang yang menduduki jabatan pemimpin memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak di luar organisasi.

Menurut Rivai (2004) peran kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin. Menurut Covey dalam Rivai (2004) peran kepemimpinan tersebut terdiri dari:

1. Path Finding (pencarian alur)
Peran untuk menentukan visi dan misi yang pasti.
2. Aknisif (penyelaras)
Peran untuk memastikan bahwa struktur, sistem dan prosesoperasional organisasi memberikan dukungan pada pencapaian visidan misi.
3. Empowering (pemberdaya)
Peran untuk menggerakkan semangat dalam diri orang-orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan, dan kreativitas laten untuk mampu menciptakan, mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang disepakati.

Sedangkan Siagian (2002) mengkategorisasikan peranan pemimpin dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Peranan yang Bersifat Interpersonal
Salah satu tuntutan yang harus dipenuhi seorang pimpinan adalah ketrampilan insani (human skills). Peran “interpersonal” ini terdiri dari tiga bentuk: Pertama, selaku simbol keberadaan organisasi yang dimainkan dalam berbagai kegiatan yang sifatnya legal dan seremonial. Kedua, selaku pimpinan yang bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada para bawahan. Ketiga, peran selaku penghubung dimana seorang pimpinan harus dapat menciptakan jaringan yang luas dengan memberikan perhatian khusus kepada mereka yang mampu berbuat sesuatu bagi organisasi dan juga berbagai pihak yang memiliki informasi yang diperlukan oleh organisasi.

2. Peranan yang Bersifat Informasional
Kegiatan organisasi dapat terlaksana dengan efisien dan efektif tanpa dukungan informasi yang mutakhir, lengkap dan dapat dipercaya karena diolah dengan baik. Peran tersebut terdiri tiga bentuk, yaitu: Pertama, seorang pimpinan merupakan pemantau arus informasi yang terjadi dari dan ke dalam organisasi. Kedua, peran sebagai pembagi informasi. Informasi yang diperoleh seorang pimpinan selain berguna dalam fungsi kepemimpinannya juga harus disalurkan kepada pihak lain dalam organisasi. Ketiga, peran selaku juru bicara organisasi. Peran ini menyangkut kemampuan menyalurkan informasi secara tepat kepada berbagai pihak di luar organisasi, terutama menyangkut informasi tentang rencana, kebijaksanaan, tindakan, dan hasil yang telah dicapai oleh organisasi.

3. Peran Pengambilan Keputusan
Peranan ini mengambil empat bentuk:
a. Selaku entrepreneur
Peran ini dimainkan melalui pertemuan-pertemuan yang dimaksudkan untuk merumuskan dan menetapkan strategi yang bermuara pada dirancang dan dimulainya proyek untuk mewujudkannya.

b. Peredam gangguan.
Peran ini antara lain berarti kesediaan memikul tanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif apabila organisasi menghadapi gangguan serius yang apabila tidak ditangani akan berdampak negatif kepada organisasi.

c. Pembagi sumber dana dan daya
Peran ini tampak ketika pimpinan dengan kekuasaan atau kewenangannya mengalokasikan dana dan daya. Termasuk diantaranya wewenang untuk menempatkan orang pada posisi tertentu, wewenang : mempromosikan orang, menurunkan pangkat seseorang dari jabatannya, mengenakan sanksi, dan wewenang mengalokasikan dana termasuk waktu.

d. Perunding bagi organisasi
Pimpinan berperan selaku perunding untuk organisasi dalam berinteraksi dengan berbagai pihak di luar organisasi.

Dari berbagai peran kepemimpinan di atas menunjukkan implikasi bahwa seseorang yang mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan pimpinan dituntut memiliki kemampuan mengenali faktor-faktor yang mendukung keberhasilan organisasi, hambatan-hambatan, peluang dan ancaman yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Kemampuan tersebut akan memungkin seorang pemimpin untuk memainkan dengan baik dan bertanggung jawab.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment