Saturday, August 23, 2014

Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat

By
Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan. PSH merupakan suatu proses bersinambungan yang berlangsung sepanjang hidup.

Ide tentang pendidikan sepanjang hayat yang hampir tenggelam, dicetuskan 14 abad yang lalu. Kemudian istilah PSH  dibangkitkan kembali oleh Comenius pada abad 16 dan Jhon Dewey 40 tahun yang lalu yaitu tahun 1950-an.

Tokoh pendidikan Jhon Amos Comenius (1592-1671) dalam Umar (1995) menyatakan konsep pendidikan bahwa tujuan pendidikan untuk membuat persiapan yang berguna di akhirat nanti.

Sepanjang hidup manusia merupakan proses penyiapan diri untuk kehidupan akhirat. Dunia ini adalah buku yang paling besar yang paling lengkap yang tidak akan habis dikaji untuk dipahaami dan diambil manfaatnya sepanjang hayat.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut Cropley dalam Umar (1995) adalah sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasiannya dan penstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentang usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.

Di Indonesia merespon konsep pendidikan sepanjang hayat ini tertuang dalam ketetpan MPR No. IV/MPR/1973 jo Ketetapan MPR No.IV/MPR/1978 tentang GBHN yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional antara lain: Dalam bab IV bagian pendidikan, butir (d) berbunyi:
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah/keluarga dan masyarakat, karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama anatara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment