Sunday, August 3, 2014

Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan

By
Latar Belakang
Dalam menghadapi era persaingan global, pemerintah harus mampu menyiapkan SDM yang berkualias dan handal. Menurut mantan Menko Kesra dan Taskin, Haryono Suyono, menyiapkan SDM yang berkualitas dan handal bisa dilakukan melalui pelatihan keterampilan dan wirausaha. Wirausaha dirasa sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Hal ini sejalan dengan perkataan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Hatta Rajasa, bahwa “wirausaha adalah kunci bagi Indonesia untuk memajukan perekonomian”. Dalam rangka menciptakan wirausaha-wirausaha tersebut, salah satu caranya adalah dengan memberikan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik pada semua jenjang pendidikan.

Pendidikan kewirausahaan sebenarnya sudah cukup lama diperhatikan. Sejumlah perguruan tinggi telah membentuk dan menerapkan kuliah kewirausahaan sejak beberapa tahun silam. Sejumlah sekolah menengah juga melakukan hal yang sama. Tetapi, kelahiran wirausaha di Indonesia dirasakan masih jauh dari harapan.

Menurut Kemendiknas (2010) pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat sendiri. Strategi pembelajaran kewirausahaan di Indonesia belum bisa memungkinkan lahirnya wirausaha baru sesuai harapan. Penyebabnya, karena strategi pembelajaran Indonesia masih sangat condong pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

Pembelajaran yang berpusat pada guru adalah sistem pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat dan sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh, di mana peserta didik diposisikan sebagai gelas kosong yang hanya dapat diisi oleh sang guru. Pada sistem ini, hampir tidak mungkin dapat terlahir peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi, sebab mereka sepenuhnya tergantung kepada guru. Itulah sebabnya, tak mengherankan jika spektrum pikir peserta didik sepenuhnya merupakan pantulan dari pengajaran satu arah yang diterima di sekolah.

Sistem pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diubah, khususnya terkait dengan mata diklat pendidikan kewirausahaan agar kedepannya bisa menciptakan wirausaha-wirausaha yang handal. Apabila pemerintah Indonesia tidak mampu membentuk wirausaha-wirausaha baru yang handal maka diperkirakan akan semakin banyak jumlah pengangguran di Indonesia, dan hal ini tentu akan berimbas pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Maka dari itu dirasa sangat penting untuk mengembangkan Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan agar mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru yang handal. Hal ini tentu saja tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata, atau guru semata namun manjadi tanggung jawab bagi semua pihak yang terkait di dalamnya termasuk juga stakeholder/masyarakat.

Perumusan Masalah
  1. Bagaimana tentang kurikulum kewirausahaan yang mampu membentuk wirausaha-wirausaha baru bagi generasi muda dan atau bagi para lulusan, baik SMA/MA/SMK/MAK/SMP/MTS? 
  2. Bagaimana tindak lanjut yang harus dilakukan agar semua pihak terkait termasuk masyarakat/stakeholder memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan kewirausahaan yang mampu menjadikan jiwa kewirausahaan tinggi bagi generasi muda?

Tujuan Penulisan
  1. Untuk mendeskripsikan kurikulum kewirausahaan yang mampu membentuk wirausaha-wirausaha baru bagi generasi muda dan atau bagi para lulusan, baik SMA/MA/SMK/MAK/SMP/MTS. 
  2. Untuk mendeskripsikan tindak lanjut yang harus dilakukan agar semua pihak terkait termasuk masyarakat/stakeholder memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan kewirausahaan yang mampu menjadikan jiwa kewirausahaan tinggi bagi generasi muda.
Artikel lengkap bisa anda request ke iro.maruto@gmail.com
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment