Saturday, July 12, 2014

5 Komponen Pendidikan Kewirausahaan

By
5 Komponen Pendidikan Kewirausahaan - Johannisson dalam dalam Lo Choi Tung (2011) menyatakan bahwa komponen pendidikan kewirausahaan adalah know-what (entrepreneurial knowledge), know-why (values and motives), know-who (social interaction), know-how (entrepreneurial skills and abilities), and know-when (intuition, the right time to start up).

Berdasarkan pendapat Johannisson tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai lima komponen, yaitu: 

1. Know-What
Know-what mengacu pada konsep pengetahuan tentang kewirausahaan. Komponen ini merupakan bagian fundamental dari pendidikan kewirausahaan, karena keterampilan dibangun dari dasar teoretis. Selain itu, peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan merupakan tujuan mendasar dari pendidikan kewirausahaan.

Lo Choi Tung (2011: 63) mengatakan bahwa “A fundamental goal of any entrepreneurship education program should be to promote awareness of entrepreneurial knowledge” (Tujuan mendasar dari setiap program pendidikan kewirausahaan adalah harus untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan).

2. Know-Why
Menurut Lo Choi Tung (2011) “know-why” berkaitan dengan serangkaian pertanyaan berikut ini: Why there is entrepreneurship? Why entrepreneurs start their businesses? Why should we study entrepreneurship? What are the benefits of entrepreneurship? How do entrepreneurial knowledge and skills benefit one’s career or job performance?

Berdasarkan pendapat Lo Choi Tung (2011) di atas dapat diketahui bahwa komponen know-why ini mencerminkan bagaimana siswa mengidentifikasi diri mereka tentang kewirausahaan dan memulai untuk menjadi seorang wirausaha. Identifikasi tersebut dapat berhubungan dengan profil pribadi dan karakteristik tentang kewirausahaan.

Know-why mencerminkan sikap, nilai-nilai dan motivasi dalam memulai suatu usaha atau menjadi wirausaha baru. Lo Choi Tung (2011) mengatakan bahwa developing the right attitudes and motivation for start-up is very important for entrepreneurship education.


Harapan ke depannya bahwa seorang siswa harus termotivasi dan percaya dengan kemampuannya sendiri untuk memulai suatu usaha (menjadi wirausaha). Johannisson dalam Lo Choi Tung (2011) mengatakan an individual must be personally motivated and believed his or her capability to create new business.

3. Know-Who
Know-who mengacu pada interaksi sosial. Lundvall (1997: 15) mengatakan bahwa know-who “involves the social capability to co-operate and communicate with different kinds of people and experts” (melibatkan kemampuan sosial untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan berbagai pihak dan ahli).

Pada kenyataannya, pengusaha atau calon pengusaha perlu berinteraksi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan lainnya untuk menciptakan dan mengelola usaha baru mereka.

Lo Choi Tung (2011) mengatakan bahwa hubungan sosial yang baik adalah kunci keberhasilan kewirausahaan. Dalam disertasinya Lo Choi Tung (2011: 66) memfokuskan komponen know-who pada “social interaction between students and entrepreneurship referents” (interaksi sosial antara mahasiswa dan dosen kewirausahaan).

Sumber:
Budi Wahyono. 2013. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Pedan Tahun 2013. Tesis. PPs UNS.

Artikel ini belum lengkap, silakan download artikel lengkapnya di sini! 
Apabila link download bermasalah, silakan hubungi iro.maruto@gmail.com
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment