Sunday, July 7, 2013

Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran Konvensional

By
Pendekatan kontekstual dan pendekatan konvensional memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan ini sekaligus menunjukkan beberapa kelebihan pembelajaran kontekstual daripada pembelajaran konvensional. Meskipun demikian, memang tidak bisa dikatakan bahwa pembelajaran konvensional selalu lebih buruk dari pembelajaran kontekstual.

Salah satu perbedaan yang menonjol dari kedua pendekatan ini adalah di dalam pembelajaran kontekstual siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa adalah penerima informasi secara pasif.

Pembelajaran kontekstual berbasis pada siswa (student centered) sedangkan pembelajaran konvensional berbasis pada guru (teacher centered).

Dalam pembelajaran kontekstual siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi; sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa belajar secara individual.

Pembelajaran kontekstual mengaitkan materi yang disampikan dengan kehidupan nyata dan atau disimulasikan dengan kehidupan nyata, sedangkan pembelajaran konvensional sangat abstrak dan teoretis.

Untuk melihat perbedaan lain secara detail, kami tampilkan dalam tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Perbandingan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional

No
Pendekatan CTL
Pendekatan Konvensional
1
Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi.
Siswa belajar secara individual
3
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4
Perilaku dibangun atas dasar kesadaran diri
Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan
5
Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman
Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
6
Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah untuk perilaku baik adalah pujian (angka) rapor
7
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
8
Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural: rumus diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan
9
Pemahaman siswa dikembangkan atas dasar yang sudah ada dalam diri siswa
Pemahaman ada di luar siswa, yang harus diterangkan, diterima, dan dihafal
10
Siswa menggunakan kemampuan berfikir kritis, terlibat dalam mengupayakan terjadinnya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan membawa pemahaman masing-masing dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima rumusan atau pemahaman (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran
11
Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia diciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami pengalamannya
Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia
12
Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan oleh manusia sendiri, sementara manusia selalu   mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu selalu berkembang.
Bersifat absolut dan bersifat final
13
Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
14
Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan
Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa
15
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses, bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll.
Hasil belajar hanya diukur dengan hasil tes
16
Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
17
Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek
Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek
18
Perilaku baik berdasar motivasi intrinsic
Perilaku baik berdasar motivasi ekstrinsik
19
Berbasis pada siswa
Berbasis pada guru
20
Seseorang berperilaku baik karena ia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang menyenagkan
Sekali lagi perlu diingat dan diperhatikan bahwa tidak selamanya dan pendekatan konvensional lebih buruk dari pendekatan kontekstual.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment