Saturday, April 11, 2015

Mengapa Sapi Tidak Punah?

By
Mengapa sapi tidak punah? Melihat judul ini mungkin banyak dari anda yang bertanya-tanya, apa hubungannya sapi dengan pendidikan? Apa hubungannya sapi dengan ekonomi? Apa hubungannya sapi dengan pendidikan ekonomi?

Sebenarnya pembahasan mengapa sapi tidak punah ini merupakan salah satu bagian dari bab yang ada dalam mata kuliah pengantar ilmu ekonomi, yaitu pada bab “Barang Publik dan Sumber Daya Milik Bersama”.

Selain itu, kajian ilmu ekonomi memang sangat luas, tidak hanya sebatas pada pembahasan uang. Kita tahu bahwa arti “ekonomi” adalah “peraturan rumah tangga”. Sedangkan menurut Mankiw (2012) “economics is the study of how society manages its scarce resources”.

Sehingga apabila kita sudah paham dengan konsep dasar perekonomian tersebut, kita tidak akan heran apabila pembahasan tentang “mengapa sapi tidak punah?” masuk dalam kajian ilmu ekonomi.

Kisah ini dimulai dari banyaknya spesies hewan yang terancam punah seiring berjalannya waktu. Mankiw (2012) menceritakan:
When Europeans first arrived in North America, more than 60 million buffalo roamed the continent. Yet hunting the buffalo was so popular during the 19th century that by 1900 the animal’s population had fallen to about 400 before the government stepped in to protect the species. In some African countries today, the elephant faces a similar challenge, as poachers kill the animals for the ivory in their tusks
Kita bisa melihat bahwa spesies gajah di Afrika hampir punah karena banyak orang yang memburu gajah untuk mendapatkan gadingnya. Namun, jika dibandingkan dengan sapi, justru berbanding terbalik. Spesies sapi tetap bertahan sampai saat ini meskipun banyak orang yang mengkonsumsi dagingnya.


Bisa dikatakan semakin banyak orang yang mengkonsumsi daging sapi, justru dapat menjamin kelangsungan hidup (perkembangbiakan) sapi tersebut. Berbeda dengan gajah, semakin tinggi nilai komersial gading gajah, justru akan mengancam kelangsungan hidup (perkembangbiakan) gajah tersebut.

Lalu, perbedaan apa yang dimiliki oleh kedua spesies hewan tersebut?
Jawabannya adalah karena “that elephants are a common resource, whereas cows are a private good” (karena gajah merupakan sumber daya milik bersama, sedangkan sapi adalah barang swasta) (Mankiw, 2012).

Apa bedanya sumber daya milik bersama dengan barang swasta?? Silakan lihat pembahasan ini dalah artikel “Berbagai Jenis Barang dalam Perekonomian”.

Gajah bebas berkeliaran tanpa pemilik. Setiap pemburu gelap memiliki keinginan kuat untuk membunuh gajah sebanyak yang mereka temukan. Karena jumlah pemburu gelap banyak, setiap pemburu gelap memiliki sedikit keinginan untuk menjaga populasi gajah.

Sebaliknya, sapi hidup di peternakan yang dimiliki oleh swasta. Setiap pemilik peternakan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga populasi di peternakannya, karena ia memperoleh manfaat dari upaya tersebut.

Pemerintah di beberapa negara di Afrika telah menetapkan kebijakan untuk mengatasi masalah terancamnya gajah dengan 2 cara. Di sebagian negara seperti Kenya, Tanzania dan Uganda, pemerintah di negara tersebut menerapkan kebijakan dengan melarang membunuh gajah dan menjual gadingnya.

Namun, kebijakan tersebut tidak membawa dampak yang signifikan untuk perkembangan populasi gajah. Peraturan tersebut sulit ditegakkan, karena masih banyak pemburu gelap yang melanggarnya.

Kebijakan ke-2 diterapkan di negara seperti Botswana, Malawi, Namibia, dan Zimbabwe. Kebijakan tersebut adalah menjadikan gajah sebagai barang swasta (seperti halnya sapi) dan memperbolehkan orang membunuh gajah, tetapi hanya gajah yang ada di tanah mereka sendiri.

Kebijakan yang ke-2 inilah yang membawa dampak signifikan pada peningkatan populasi gajah di Afrika. Mankiw (2012) mengatakan “with private ownership and the profit motive now on its side, the African elephant might someday be as safe from extinction as the cow”. Apabila Indonesia ingin melindungi beberapa jenis hewan tertentu, mungkin kebijakan seperti di Botswana, Malawi, Namibia, dan Zimbabwe ini bisa diterapkan.

Referensi:
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. South-Western Cengage Learning.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment