Saturday, October 25, 2014

Konsep Biaya dan Biaya Peluang/Kesempatan (Opportunity Cost)

By
Biaya
Menurut Mankiw (2012) “the cost of something is what you give up to get it” (biaya merupakan apa yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu). Untuk mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan dan inginkan terkadang kita harus mengorbankan sesuatu, biasanya berupa uang untuk membeli sesuatu tersebut.

Mungkin, bagi sebagian besar orang “biaya” selalu berupa uang, padahal biaya tidak selalu berupa uang. Contoh:
  1. Fajar membeli shampo dengan uang Rp5000,00 (dalam kasus ini, biaya memang berbentuk uang Rp5000,00). 
  2. Untuk mendapatkan 1kg buah apel, Ibu Ani harus rela mengeluarkan 2kg beras (dalam kasus ini, biayanya adalah 2kg beras, dan buka berupa uang).
Sampai di sini pasti sudah jelas ya? bahwa biaya adalah “apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu” uang merupakan salah satu bentuk biaya, tetapi biaya tidak selalu berbentuk uang.

Biaya Peluang/Kesempatan (Opportunity Cost)
Kita ulangi sekali lagi bahwa biaya adalah “apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu”. Lalu, apa yang dimaksud dengan biaya peluang/kesempatan (opportunity cost)??

Yap, biaya peluang/kesempatan (opportunity cost) adalah peluang/kesempatan yang dikorbankan untuk mendapatkan peluang/kesempatan yang lain.

Contoh (1):
Misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah Iphone. Jika ia memilih untuk membeli Iphone, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton Iphone.

"Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang/kesempatan (opportunity cost).

Sumber gambar: beybong.com
Contoh (2):
Jika saya setelah lulus SMA dan beruntung masuk ke perguruan tinggi, maka saya mungkin menghitung biaya kuliah (seperti biaya semesteran, kos, buku pelajaran, praktikum, penelitian, dan lainnya) selama satu semester sebesar Rp 9.000.000,00.

Apakah hal ini berarti bahwa jumlah Rp9.000.000,00 itulah yang merupakan biaya peluang untuk kuliah di perguruan tinggi???

Jawabannya adalah “TIDAK”, uang Rp9.000.000,00 adalah “BIAYA” bukan “BIAYA KESEMPATAN”.

Lalu biaya peluangnya yang mana??
Jika setelah lulus SMA saya tidak kuliah, tetapi bekerja di sebuah perusahaan dan selama 6 bulan (1 semester) saya mendapatkan gaji sebesar Rp10.000.000,00. Dengan kata lain, karena saya kuliah berarti saya kehilangan peluang/kesempatan untuk mendapatkan gaji Rp10.000.000,00 tiap semester.

Biaya peluang dihitung dari kesempatan yang hilang, dalam kasus ini adalah gaji sebesar Rp10.000.000,00 selama satu semester.

Referensi:
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. (E-Book). South-Western Cengage Learning.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment