Friday, March 14, 2014

Pendidikan dan Pelatihan

By
Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan, pendidikan dan pelatihan merupakan agenda penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan merupakan metode untuk meningkatkan kemampuan seseorang.

Pendidikan dan pelatihan bisa menjembatani jurang antara kekurangan pengetahuan atau keterampilan seseorang dengan kewajibannya untuk menyelesaikan pekerjaan, sebagaimana dijelaskan oleh Silberman (2006: 1)
“…whenever a person’s ability to perform a job is limited by a lack of knowledge or skill, it makes sense to bridge that gap by providing the required instruction.”
Ketika kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan dibatasi oleh kekurangan pengetahuan atau keterampilan, training dapat menjembataninya.

Berdasarkan pengalaman pendidikan dan pelatihan yang dilakukan pada Boston Pizza, Seatlle City Light, Starbucks, dan US Airways, Noe (2010: 4) menyimpulkan bahwa “…training can contribute to companies competitiveness”. Pendidikan dan pelatihan berkontribusi pada daya saing perusahaan.

Lebih lanjut Noe (2010: 5) mengemukakan:
“Training refers to a planned effort by a company to falilitate employees learning of job-related competencies.  These competencies include knowledge, skills, or behaviors that are critical for successful job performance.  The goal of training is for employees to master the knowledge, skill, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day actities.”

“Pendidikan dan pelatihan berhubungan dengan upaya perencanaan perusahaan untuk memfasilitasi karyawan untuk belajar tentang kompetensi yang terkait dengan pekerjaannya. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan, atau tingkah laku yang penting untuk keberhasilan dalam menyelesaikan tugas. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah menguasai pengetahuan, keterampilan dan mengutamakan perubahan tingkah laku dalam program pelatihan dan menerapkannya pada aktivitas sehari-hari.”
Jadi, training dipandang sebagai jalan untuk menciptakan kemampuan intelektual yang meliputi keterampilan dasar (basic skills), keterampilan ahli (advanced skills) dan kemampuan memotivasi diri (self-motivated creativity).

Berdasarkan uraian tentang pendidikan dan pelatihan tersebut, dapat diketahui manfaat pendidikan dan pelatihan bagi sebuah organisasi/perusahaan adalah: (1) meningkatkan produktivitas organisasi; (2) mewujudkan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan; (3) mempercepat proses pengambilan keputusan; (4) meningkatkan semangat kerja seluruh karyawan dan organisasi; (5) mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang partisipatif; (6) menyelesaikan konflik secara fungsional.

Sedangkan sasaran yang diharapkan dalam sebuah pendidikan dan pelatihan menurut Wexley & Latham (2002: 4) adalah: (1) mengembangkan tingkat kesadaran diri; (2) meningkatkan keterampilan diri dalam satu atau lebih keahlian khusus; (3) meningkatkan motivasi diri untuk menyelesaikan tugas dengan baik. 

Referensi: 
  • Noe, R. A. (2010). Employee Training and Development, 5th Edition. New York: McGraw-Hill.
  • Wexley, K. N & Latham, G. P. (2002). Developing and Training Human Recourses in Organizations. 3rd edition.  Upper Saddle River: Prentice Hall. 
  • Silberman, M. (2006). Active Training, 3rd Edition. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment