Tuesday, September 11, 2012

Pentingnya Suatu Merek

By
Merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu janji dari manfaat yang diberikan suatu produk. Identitas merek diciptakan dari salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo, simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau penampakan produk itu sendiri.

Ornament bintang tiga Mercedes Benz adalah bagian dari identitas merek Mercedas, sama seperti bintang lima pada sepasang sepatu olah raga adalah identitas merek dari Converse, suatu perusahaan sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari 75 tahun di pasar.

Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek perusahaan sering dianggap sebagai merek yang memayungi atau sebagai bendera. IBM, Intel, dan Sony adalah contohnya. Merek produk adalah suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu lini produk.

Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk. Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup. Coca-cola, Pepsi cola, dimana konsumen yang ditutup matanya menunjukkan pilihan yang kuat atas produk Pepsi. Akan tetapi, ketika label merek yang sebenarnmya ditunjukkan, 65 persen konsumen menyatakan dirinya cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi yang jelas tentang nilai dari sekitar produk.

Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround) adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika suatu perusahaan membeli perusahaan lain, seperti pasa kasus Ford dan Jaguar, sering sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada asset nyata yang muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan peralatan, melainkan nama merek milik perusahan yang diakuisisi.

Juga telah menjadi fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan sebagai peluncuran komuditas (commodity slide). Hal ini disebabkan karena karakteristik fisik suatu prosuk menjadi semakin sulit dibedakan dan semakin mudah ditiru. Ketika suatu produk berada dalam kategori peluncuran, keputusan pembelian cenderung dibuat berdasarkan harga atau ketersediaan.

Sejarah perbisnisan dipenuhi oleh contoh-contoh nama merek (brand name) yang pada awalnya kuat dan dibiarkan rusak setelah tidak mendapat perhatian yang cukup, yang sering disebabkan oleh kurangnya program pengembangan produk yang berlanjutan.

Perbedaan antara suatu merek dan suatu komoditas dapat dinyatakan dengan istilah nilai tambah (added value), yang merupakan kelengkapan tambahan atau hal tak nyata yang menurut pandangan konsumen melekat pada suatu produk.

Suatu produk dengan nama merek yang kuat adalah lebih dari sekedar penjumlahan seluruh bagian-bagian yang menyusun produk tersebut. Penelitian telah menunjukkan bahwa pengakuan atas kualitas produk adalah penentu utama kemampulabaan.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment