Sunday, March 18, 2012

Kerancuan Tentang Pemasaran

By
Cukup menyedihkan bahwa walaupun pendidikan tentang pemasaran telah berlangsung lebih dari tujuh puluh lima tahun, masih banyak ketidakpedulian terhadap apa yang dimaksud dengan pemasaran itu sebenarnya. Proses dan filosofi pemasaran tidak akan pernah efektif dalam suatu organisasi yang sepanjang sejarahnya berorientasi pada salah satu dari teknis, produksi, atau keuangan. Perusahaan tersebut mungkin telah mengambil perbendaharaan kata pemasaran dan menerapkan sekedarnya pemikiran pemasaran, tetapi mereka masih belum didasarkan pada konsumen.

Adalah naïf untuk mengasumsikan bahwa pemasaran adalah semata-mata periklanan saja. Iklan hanya salah satu aspek dari komunikasi. Beberapa perusahaan memboroskan anggaran periklanannya karena mereka tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat konsumen sasarannya.


Sebagian perusahaan mengeluarkan biaya iklan lebih banyak ketika situasi sedang baik, dan menguranginya ketika situasi sedang buruk. Memotong anggaran iklan sering dianggap sebagai cara yang mudah untuk meningkatkan keuntungan ketika suatu perusahaan masih belum mencapai tingkat keuntungan yang dianggarkan. Kecenderungan ini didorong oleh kenyataan bahwa anggaran iklan dapat dipotong tanpa adanya dampak negatif langsung pada penjualan. Sayangnya, ini adalah salah satu kesalahpahaman klasik tentang pemasaran dan peran periklanan. Manajemen yang memotong anggaran iklan untuk menanggapi penjualan yang buruk bertindak seolah-olah iklan itu disebabkan oleh penjualan. Adalah naïf untuk mengasumsikan bahwa keefektifan iklan dapat diukur berdasarkan penjualan, padahal iklan hanyalah suatu bagian dari proses pemasaran secara keseluruhan.

Selain itu banyak juga orang yang menyamakan antara pemasaran dengan penjualan, padahal kedua kata tersebut berbeda. Penjualan produk (barang dan jasa) merupakan salah satu fungsi pemasaran (J. Evans dan B. Berman), sehingga bisa dikatakan penjualan adalah bagian dari pemasaran. Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, oleh sebab itu penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah produk/jasanya menjadi cash atau uang kontan. Sedangkan pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli, sehingga pemasaran sibuk dengan pemikiran memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan keseluruhan barang yang   berhubungan   dengan penciptaan, pengantaran, dan akhirnya pengkonsumsiannya.

Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment