Sunday, January 10, 2016

Komponen Strategi Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan

By
Menurut Walter Dick dan Carey (1978) terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu: 1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, 2) penyampaian informasi, 3) partisipasi peserta didik, 4) tes, dan 5) kegiatan lanjutan.

Pada artikel ini, kita akan membahas komponen yang pertama yaitu “Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan”.

Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada bagian ini, guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan.

Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sebagaimana iklan yang berbunyi kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda, maka demikian pula dengan peserta didik yang dihadapi guru.

Sumber gambar: beritajakarta.com
Cara guru memperkenalkan materi pelajaran melalui contoh-contoh, ilustrasi tentang kehidupan sehari-hari atau cara guru meyakinkan apa manfaat materi, mempelajari materi pokok bahasan tertentu akan sangat memengaruhi motivasi belajara peserta didik.

Persoalan motivasi ekstrinsik ini menjadi sangat penting bagi peserta didik yang belum dewasa, sedangkan motivasi intrinsik sangat penting bagi peserta didik yang sudah lebih dewasa. Motivasi intrinsik lebih mendominasi kelompok peserta didik yang lebih dewasa karena kelompok ini lebih menyadari pentingnya kewajiban belajar serta manfaatnya bagi mereka.

Secara spesifik, kegiatan pembelajaran pendahuluan dapat dilakukan melalui teknik-teknik berikut ini:
  1. Jelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan akan dapat dicapai oelh semua peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan menyadari pengetahuan, keterampilan dan sekaligus manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari pokok bahasan tersebut. Demikian pula perlu dipahami oleh guru bahwa dalam menyampaikan tujuan, hendaknya digunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti oelh peserta didik. Pada umumnya penjelasan dengan menggunakan ilustrasi kasus yang sering dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bagi peserta didik yang lebih dewasa dapat dibacakan sesuai rumusan yang telah diterapkan terdahulu. 
  2. Lakukan apersepsi berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Tunjukkan pada peserta didik tentang eratnya hubungan antara yang telah mereka miliki dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Kegiatan ini dapat menimbulkan rasa mampu dan percaya diri sehingga mereka terhindar dari rasa cemas dan takut menemui kesulitan atau kegagalan.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment