Thursday, June 12, 2014

Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (Kurva IS)

By
Kurva IS - Penciptaan barang diawali oleh proses pengadaan biaya yang diperoleh dari investasi. Besar kecilnya investasi (I) tergantung dari besar kecilnya tingkat tabungan nasional (Y) yang pola perilakunya bergantung dari tingkat suku bunga (r).

Sedangkan besar kecilnya tabungan, tergantung dari besar kecilnya tingkat pendapatan nasional. Tabungan merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi (S = Y - C). Yang dalam jangka pendek, fungsi tabungan itu adalah S = -Co + sY, dimana s adalah MPS (Marginal Propensity to Save).

Investasi adalah pengeluaran secara sengaja dalam rangka memperbesar kapasitas produksi. Dalam hal ini, investasi bergantung pada tingkat suku bunga, dengan persamaan I = Io – er Hubungan antara tabungan dan pendapatan serta investasi dan tingkat suku bunga saling timbal balik.

Maksud dari hubungan timbal balik di sini adalah bahwa hubungan tersebut tidak hanya satu arah saja. Contoh, hubungan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat suku bunga (r). Tingkat tabungan (S) dapat mempengaruhi tingkat suku bunga (r), dengan hubungan yang positif, semakin tinggi tabungan maka semakin tinggi pula tingkat suku bunga.

Namun, hubungan tersebut tidak hanya terjadi satu arah saja. Tingkat suku bungan (r) juga dapat mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat (S). Semakin tinggi tingkat suku bungan (r) maka semakin ingin masyarakat menyimpan uangnya di bank (S).

Maka, perlu dicari keseimbangan nilai suku bunga dan pendapatan nasional agar kondisi pasar relatif stabil. Keseimbangan ini terjadi apabila tingkat Investasi (I) sama dengan tingkat Tabungan (S), atau I = S.

Sehingga kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat pendapatan nasional dengan tingkat suku bunga di pasar barang dan jasa disebut dengan Kurva IS.

Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam screenshot powerpoint berikut ini:


Apabila pembaca ingin mendapatkan file tersebut, silakan kirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE). Jangan lupa untuk menyertakan judul artikelnya.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment