Sunday, June 15, 2014

Cara Tepat Menentukan Pendekatan untuk Skripsi: Kuantitatif, Kualitatif atau PTK?

By
Penulisan Skripsi merupakan sebuah keharusan bagi mahasiswa yang ingin lulus dari bangku kuliah Sarjana (S1), (sebagai tambahan: kalau S2 disebut Tesis, sedangkan S3 adalah Disertasi).

Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, yang berarti dikerjakan di semester akhir. Untuk mulai menyusun Skripsi pun masih ada beberapa persyaratan, yang memang berbeda-beda antara perguruan tinggi yang satu dengan perguruan tinggi yang lain, tergantung pada kebijakan masing-masing perguruan tinggi.

Penyusunan Skripsi bisa dikatakan “gampang-gampang-susah”, karena meskipun sudah banyak mahasiswa yang lancar dalam menyusun Skripsi, ternyata masih banyak juga yang mengalami kesulitan dalam menentukan judul, jenis pendekatan, dan sebagainya.

Artikel kali ini akan memberikan sedikit Tips dalam Menentukan Jenis Pendekatan untuk Skripsi, khususnya Skripsi untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi, apakah kuantitatif, kualitatif atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?

Ok. Kita awali pembahasan ini dari Kuantitatif dan Kualitatif.

Tentunya para pembaca sudah paham apa bedanya pendektan Kuantitatif dengan Kualitatif. Pada intinya, Kuantitatif itu menggunakan Statistika, sedangkan Kualitatif tidak menggunakan Statistika.

Gambar dari hildahese.wordpress.com

Berikut, tips yang dapat digunakan untuk memilih pendekatan kuantitatif atau kualitatif:

1. Berdasarkan perbedaan mendasar tersebut di atas, tentunya banyak yang sudah paham, kalau seorang mahasiswa yang mempunyai masalah dengan yang berbau angka-angka (terlebih lagi statistika) maka jangan mengambil pendekatan kuantitatif.

2. Hasil penelitian kuantitatif didasarkan pada hasil olah data statistika, yang datanya berupa angka, sehingga lebih mudah dipertahankan pada saat sidang. Skripsi kualitatif datanya berupa kata-kata, karena instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah ‘peneliti’ itu sendiri yang melakukan wawancara mendalam, observasi dan sebagainya.

Sehingga, apabila anda termasuk orang yang tidak pandai mengolah kata, tidak pandai berargumen, pemalu, maka sebaiknya anda jangan memilih menyusun Skripsi dengan Pendekatan Kualitatif.

Namun, bukan berarti skipsi kualitatif lebih baik dari skripsi kuantitatif. Sedikit tips dari dosen saya dulu waktu kuliah S2 (Prof. Dr. Siswandari, M.Stat) beliau mengatakan “jika anda belum mahir kuantitatif, jangan mengambil kualitatif”.

Lalu bagaimana kalau ingin menyusun skripsi yang basic-nya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
Penelitian tindakan (action research) khususnya Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga, PTK memang digunakan oleh seorang guru dalam menangani berbagai permasalahan di kelas, seperti kurangnya keaktivan siswa, prestasi belajar rendah dan sebagainya.

Jadi, kalau anda bukan atau belum menjadi seorang guru, sebaiknya jangan menyusun skripsi PTK.

Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment