Tuesday, November 5, 2013

4 Karakteristik Pokok Dualisme Ekonomi

By
Dualisme Ekonomi merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Dualisme Ekonomi merupakan salah satu faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi.

Dualisme Ekonomi merupakan sebuah konsep yang menunjukkan adanya perbedaan antara bangsa-bangsa kaya dan miskin, dan perbedaan antara berbagai golongan masyarakat (Lincolin Arsyad, 2010).

Dualisme Ekonomi mempunyai 4 karakteristik pokok, sebagaimana dikemukakan oleh Lincolin Arsyad (2010) yaitu sebagai berikut:

1. Dua keadaan yang berbeda; satu keadaan bersifat superior dan yang lain bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.

Contoh:
Berdampingannya metode produksi modern di perkotaan dan metode produksi tradisional di perdesaan. Contoh lain, berdampingannya negara industri yang kuat dan kaya dengan negara-negara lemah dan miskin, dsb.

2. Sifat perbedaan yang kronis, bukan transisional
Dua keadaan berdampingan yang disebutkan di atas bukan semata-mata keadaaan yang bersifat sementara, yang akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Contoh:
Hidup berdampingannya kemakmuran dan kemiskinan secara internasional bukanlah suatu fenomena yang sederhana yang bisa hilang karena proses waktu semata.

4 Karakteristik Pokok Dualisme Ekonomi

3. Derajat superioritas dan inferioritas tersebut tidak menunjukkan kecenderungan yang menurun, bahkan terus meningkat.
Kesenjangan yang terjadi antara dua keadaan tersebut justru semakin parah, negara superior makin melejit maju, sedangkan negara inferior semakin terpuruk.

Contoh:
Perbedaan produktivitas negara-negara maju dengan produktivitas negara berkembang.

4. Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior tersebut menunjukkan bahwa keadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil atau tidak berpengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior. Bahkan kenyataannya, unsur superior tersebut seringkali justru menyebabkan timbulnya kondisi keterbelakangan (underdevelopment).

Contoh:
Kita lihat di negara kita ini, banyak pejabat yang korupsi (padahal sudah “kaya raya”) sedangkan di sisi lain masih banyak masyarakat yang miskin.

Yang kaya makin kaya, karena korupsi tersebut, sedangkan yang miskin makin miskin, karena uang yang seharusnya diterimanya dikorupsi oleh si kaya tadi.

Sumber:
Lincolin Arsyad. 2010. Ekonomi Pembangunan: Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment