Wednesday, January 23, 2013

Teori Produksi Islam

By
Seperti halnya artikel Teori Permintaan dan Penawaran Islam, dalam Teori Produksi Islam ini juga perlu diawali dengan pembahasan teori produksi dalam ilmu ekonomi konvensional. Dari sudut pandang konvensional, biasanya produksi dilihat dari 3 hal, yaitu apa yang diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan untuk siapa barang tersebut di produksi. kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan menciptakan manfaat (utility) baik masa kini maupun dimasa mendatang. Pembahasan produksi dalam ilmu ekonomi konvensional mempunyai motif untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam Islam, konsep tersebut tidak sepenuhnya salah, karena setiap orang yang akan memproduksi barang akan bertujuan yang sama. Akan tetapi dalam Islam tujuan memaksimalkan profit bukanlah tujuan utamanya, karena tujuan utama tetap akhirat.

Prinsip dasar ekonomi Islam adalah keyakinan kepada Allah Azza Wa Jalla. Dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan absolute dari Allah, maka konsep produksi dalam Islam tidak semata-mata bermotif memaksimalkan keuntungan dunia, tetapi lebih penting untuk memaksimalisasi keuntungan akhirat. Ayat 77 surat Al-Qashash mengingatkan manusia untuk mencari kesejahteraan akhirat tanpa melupakan urusan dunia. Artinya urusan dunia adalah sarana untuk memperoleh kesejahteraan akhirat.

Seperti yang sudah dijelaskan dimukam, bahwa Islam tidak sepenuhnya menentang motif ekonomi seseorang melakukan proses produksi, yaitu untuk mencapai keuntungan. Karena dalam Islam tidak hanya sesederhana itu, karena Islam menjelaskan nilai-nilai moral disamping utilitas. Islam mengajarkan bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain. Dengan demikian, bekerja dan berusaha itu menempati posisi dan peranan yang sangat penting dalam Islam. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila seseorang tidak bekerja, berusaha dan berproduksi, maka akan sulit untuk meberi manfaat kepada orang lain.

Dalam Islam, memproduksi barang atau jasa tidak sesuatu untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar, karena dua motivasi ini masih belum cukup. Islam menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus mewujudkan fungsi sosial.

Prinsip-prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam
Al-Quran dan Hadits memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi yaitu:
  1. Tugas manusia sebagai khalifah dibumi harus memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalannya. 
  2. Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi. menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian, eksperimen dan perhitungan. 
  3. Teknik berproduksi diserahkan kepada keahlian manusia karena rasulullah penah bersabda bahwa “kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian”.
  4.  Dalam bereksperiman dan berinovasi pada prinsipnya Islam menyukai kemudahan, menjauhi mudharat dan memaksimakan manfaat.
Adapun kaidah-kaidah dalam memproduksi adalah:
  1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. 
  2. Mencegah kerusakan di muka bumi. 
  3. Produksi dimaksudnkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran.
  4. Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuam kemandirian umat. 
  5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik.
Dalam Islam menurut Muhammad Abdul Mannan (1992), perilaku produksi tidak hanya menyandarkan pada kondisi permintaan pasar, melainkan juga berdasarkan pertimbangan kemashlahatan umat.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment