Monday, February 20, 2017

Kelebihan dan Kekurangan Kuesioner Sebagai Alat Pengumpul Data Penelitian

By
Kuesioner atau sering juga dikenal dengan istilah angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data paling populer yang digunakan dalam penelitian pendidikan maupun sosial. Di dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan.

Kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa lalu disebarkan kepada responden untuk memperoleh berbagai informasi di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering digunakan, karena kuesioner mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pengumpul data yang lain. Menurut Sukardi (2012) beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut:
  1. Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara individual maupun kelompok terhadap permasalahan
  2. Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat
  3. Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu permasalahan yang diteliti
  4. Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat pribadi
  5. Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
  6. Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah diberikan peneliti
  7. Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.
Disamping memiliki beberapa keunggulan tersebut, kuesioner juga mempunyai beberapa kelemahan yang jika tidak diperhatikan oleh peneliti dapat menyebabkan kegagalan dalam mencari informasi yang diperlukan. Menurut Sukardi (2012) beberapa kelemahan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi melalui isian kuesioner
  2. Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditentukan
  3. Responden memberikan jawaban secara asal-asalan
  4. Kembalinya kuesioner tergantung pada kesadaran responden dalam menjawab dan mengantar lewat kantor pos.
Lebih lanjut Sukardi (2012) menjelaskan bahwa untuk memperoleh tingkat pengembalian kuesioner yang tinggi, peneliti hendaknya merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan pengembalian kuesioner. Cara meningkatkan tingkat pengembalian ini ada bermacam-macam, diantaranya termasuk:
  1. Mengatur pengiriman kembali segera setelah permohonan selesai dijawab sebelum waktu berakhir
  2. Menggunakan jasa asisten dalam mendistribusikan dan mengambil jawaban kuesioner
  3. Menggunakan kiat yang menarik dan menguntungkan bagi para responden yang telah mengembalikan kuesioner jawaban. Cara tersebut misalnya dengan memberikan hadiah atau cindera mata, atau dengan undian dan hadiah menarik untuk responden yang telah mengirimkan jawabannya.
Referensi:
Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment