Monday, December 23, 2013

Pengertian Kepemimpinan (Leadership)

By
Dengan telah tersusunnya organisasi, timbulah keharusan bagi pejabat administrasi untuk memimpin organisasi, sebagai realisasi pelaksanaan fungsi fundamental yang ketiga dari proses manajemen.

Fungsi yang bersifat dinamis ini memiliki kegiatan yang meliputi membei komando, membei pengarahan, dan pembeian motivasi, agar supaya orang-orang itu suka dan mau bekerja.

Fungsi yang bersifat actuating ini sangat penting artinya, karena dapat dapat dipandang sebagai syarat mutlak bagi kehidupan organisasi, baik secara integral maupun departemental guna mencapai tujuan.

Dalam hal ini pejabat pimpinan harus senantiasa mengusahakan secara seius agar supaya organisasi dapat tumbuh dan berkembang, baik struktural maupun fungsional. Sebab bagaimanapun rapinya organisasi, tertibnya perencanaan, tepatnya penyusunan dan penempatan orang-orang, hal ini belumlah berarti menjamin tercapainya tujuan yang diharapkan.

Belum pula dapat dipastikan bahwa segala aktivitas bergerak dengan sendiinya kearah pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan fungsi organik yang ke tiga ini, harus terkandung suatu maksud agar orang-orang mau dan suka bekerja atas dasar kesadaran atas tugas-tugas yang dibebankan dipundaknya tanpa unsur tekanan.

Kepemimpinan (leadership) berasal dari kata dasar pemimpin, mendapat awalan ke- dan akhiran -an, sehingga menjadi kepemimpinan. Menurut kamus bahasa Indonesia kata pemimpin mengandung beberapa arti yaitu:
  1. Menuntun (dalam arti mengantar, menunjukkan jalan) atau membimbing 
  2. Membawa ke jalan atau ke tujuan tertentu, mengetahui, mengepalai. 
  3. Melatih (mendidik dan mengajar) supaya dapat mengerjakan sendiri.
Sedangkan Hoy (1982: 220) menyatakan bahwa pemimpin adalah individu dalam kelompok yang memberi tugas mengarahkan dan mengkoordinasi aktivitas kelompok yang relevan (sesuai dengan tugas).
 
Pengertian Kepemimpinan (Leadership)

Selanjutnya Kartini Kartono (1994: 33) berpendapat pemimpin adalah seorang pibadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Yang apabila beberapa arti di atas, kita pelajai telah menunjukkan pula segi-segi yang harus diusahakan oleh mereka yang mempunyai predikat pemimpin, baik kepada mereka yang berada pada tingkat atas, menengah, maupun tingkat bawah.

Mengingat di dalam praktik penggunaan istilah pemimpin (leader) dan manajer (manager) yang sering digunakan dan dipersamakan semudahnya saja, maka pada kesempatan ini pula dikemukakan, bahwa pengertian manajer hanya menunjukkan segi formalnya saja.

Dalam arti bahwa seseorang dapat disebut manajer kalau orang itu mempunyai dasar yuridis, misalnya ada surat keputusan pengangkatan, dan Iain-lain yang sejenis dengan itu. Apakah ia dapat menggerakkan, mempengaruhi, membimbing, dan memberikan motivasi atau tidak, hal ini bukanlah menjadi persoalan. Pokoknya ada yuridis formal, otomatis menjadi manajer.

Lain halnya dengan pemimpin, ia harus dapat menggerakkan, membimbing, mempengaruhi dan dapat membeikan kegairahan kerja kepada anak buahnya. Yang terakhir pemimpin harus dapat mendidik atau dapat mengantarkan yang dipimpin ke arah kesempurnaan, dengan memberikan petunjuk-petunjuk.

Oleh sebab itu diperlukan kemampuan yang melebihi kemampuan orang lain dalam suatu lingkungan kerja sama, sehingga dengan bekal kemampuan dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemampuan yang demikianlah yang dalam bahasa administrasi lazim disebut dengan istilah kepemimpinan atau leadership.

Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. (Dosen S-1 dan S-2 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS).
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment