Sunday, March 6, 2016

Manfaat Mengetahui Nilai Elastisitas Permintaan (Ed)

By
Secara teori (dan juga praktik) terdapat beberapa manfaat dari mengetahui nilai Elastisitas Permintaan suatu barang. Manfaat itu misalnya untuk kebijakan impor, pajak dan penjualan produk baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

1. Kebijakan Impor
Dalam hal ini pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor, dimana seandainya suatu negara mengimpor suatu barang yang tingkat elastisitasnya diketahui maka akan dapat diambil suatu kebijakan akan melanjutkan mengimpor ataukah akan berhenti.

Seandainya elastisitas barang impor tersebut bersifat elastis (yang berarti jika harganya naik maka permintaan akan turun lebih besar dari persentase (%) kenaikan harganya) maka pemerintah akan berusaha agar barang impor tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup dan akan berusaha mempertahankan kurs valuta mata uangnya relatif stabil (atau sebisa mungkin menghentikan impor barang tersebut).

Sebaliknya apabila bersifat inelastis (yaitu apabila kenaikan harga diikuti oleh penurunan permintaan yang persentasenya lebih kecil dari persentase kenaikan harga) maka kebijakan pemerintah adalah mempertahankan jumlah impor tersebut dan berusaha memperkenalkan produksi (produk substitusi) dalam negeri.

Sumber gambar: visitsunshinecoast.com

2. Perpajakan
Apabila diketahui bahwa permintaan atas suatu produk bersifat elastis, maka pemerintah relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas barang tersebut, sebaliknya jika bersifat inelastis maka pemerintah cenderung akan meningkatkan pungutan pajak atas barang yang dimaksud.

Bagi kalangan pebisnis, mengetahui nilai elastisitas permintaan bila bersama-sama elastisitas penawaran akan membantu strategi penggeseran beban pajak (sebab tidak semua atau sebagian besar beban pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan dibebankan kepada konsumen).

3. Kebijakan/Strategi Penetapan Harga atas Barang
Produsen dalam rangka meningkatkan hasil penjualan akan berusaha menempuh dengan cara semaksimal mungkin agar keuntungan tercapai. Salah satu strategi yang digunakan adalah kebijakan harga.

Secara teori, apabila suatu produk bersifat elastis, maka kebijakan menaikkan harga merupakan langkah yang kurang tepat karena akan menurunkan penerimaan. Sebaliknya bila bersifat inelastis, maka menaikkan harga pada tingkat yang moderat/wajar akan meningkatkan penerimaan.

Adapun ringkasan hubungan elastisitas permintaan terhadap strategi penetapan harga produk adalah sebagai berikut:
  1. Apabila permintaan bersifat elastis, maka menurunkan harga jual akan cenderung menaikkan tingkat pendapatan (dalam batas penurunan harga masih menguntungkan) 
  2. Apabila permintaan bersifat inelastis, maka maka menaikkan harga jual akan cenderung menaikkan tingkat pendapatan (dalam batas kenaikan harga tidak menyebabkan permintaan = 0) 
  3. Apabila permintaan bersifat elastis uniter menaikkan atau menurunkan harga adalah tindakan yang mubazir, karena penerimaan relatif tidak berubah.
Sumber:
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment