Saturday, March 5, 2016

Kerugian Beban Baku dan Pendapatan Pajak Ketika Pajak Berubah

By
Pajak jarang sekali berubah untuk jangka waktu yang lama. Para pembuat kebijakan selalu mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak yang satu dan mengurangi pajak yang lain.

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana dampak perubahan besarnya pajak terhadap penerimaan pajak dan kerugian beban baku perpajakan.

Pajak, selain memberikan kontribusi berupa penerimaan pajak bagi pemerintah juga mempunyai dampak negatif berupa kerugian beban baku perpajakan atau dikenal dengan istilah “Deadweight Loss”.

Baik penerimaan pajak dan kerugian beban baku akan berubah seiring dengan berubahnya tingkat pajak yang ditetapkan. Semakin tinggi tingkat pajak, akan meningkatkan pendapatan pajak dan juga kerugian beban baku perpajakannya.

Lebih parah lagi apabila tingkat pajak sangat besar, kerugian beban baku perpajakan juga sangat besar, tetapi tingkat pendapatan pajak untuk pemerintah justru menurun.

Hal ini terbukti sebagaimana kurva di bawah ini:


Mankiw (2012) mengatakan bahwa “The deadweight loss is the reduction in total surplus due to the tax. Tax revenue is the amount of the tax times the amount of the good sold. In panel (a), a small tax has a small deadweight loss and raises a small amount of revenue. In panel (b), a somewhat larger tax has a larger deadweight loss and raises a larger amount of revenue. In panel (c), a very large tax has a very large deadweight loss, but because it has reduced the size of the market so much, the tax raises only a small amount of revenue

Yang artinya kurang lebih adalah “Kerugian beban baku adalah pengurangan surplus total karena adanya pajak. Penerimaan pajak adalah besarnya pajak yang dikalikan dengan jumlah barang yang dijual. Pada panel (a) pajak yang kecil mempunyai kerugian beban baku yang kecil pula dan pendapatan pajak yang relatif kecil. Pada panel (b), pajak yang sedikit lebih besar mempunyai kerugian beban baku yang lebih besar dan meningkatkan jumlah pendapatan pajak. Pada panel (c), pajak yang sangat besar mempunyai kerugian beban baku yang sangat besar pula, namun karena pajak ini mengurangi besarnya ukuran pasar, pajak ini hanya meningkatkan sedikit jumlah pendapatan”.

Tentu saja, kerugian beban baku akibat kenaikan pajak akan meningkat lebih cepat dari kenaikan pajak. Alasannya adalah kerugian beban baku adalah luas wilayah segitiga dan luas wilayah segitiga tergantung dari kuadrat ukurannya.

Jika besarnya pajak dinaikkan dua kali lipat misalnya, maka alas dan tinggi segitiga juga naik dua kali lipat sehingga kerugian beban baku naik sebanyak empat kali. Jika pajak dinaikkan tiga kali maka alas dan tinggi juga naik tiga kali dan kerugian beban baku meningkat sebanyak 9 kali.

Referensi:
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. South-Western Cengage Learning.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment