Saturday, September 6, 2014

Pengajaran Berprograma

By
Pengajaran Berprograma merupakan suatu sistem belajar (learning strategy) yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu yang telah terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan demi mencapai suatu tujuan tertentu.

Setiap bagian merupakan suatu mata rantai dan sejumlah mata rantai telah dirangkaikan menurut urutan tertentu yang merupakan suatu program. Program tersebut dikarang oleh suatu tim dan disebarluaskan dalam bentuk tertulis.

Pada setiap mata rantai dalam program siswa mempelajari sendiri uraian tertulis yang singkat dan kemudian memberikan jawaban atas suatu pertanyaan, dan segera mendapat umpan balik. Pelaksanaan pengajaran berprograma dapat mengikuti tiga pola, yaitu:

1. Program Liniar
Dalam rangka pola ini siswa menyelesaikan isi suatu program yang terdiri dari sejumlah mata rantai yang telah diurutkan dalam sekuensi yang pasti dan tidak berubah-ubah.

2. Pola Program Bercabang
Dalam rangka pola ini pada akhir mata rantai disediakan pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda. Siswa memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan. Apabila pilihannya tepat, kemudian siswa mengerjakan langkah selanjutnya, tetapi apbila pilihannya salah, siswa disuruh berhenti dan melihat bagian lain dimana disajikan penjelasan tentang jenis kesalahan yang telah dibuat.

Kemudian siswa yang semula salah dalam mengerjakan pertanyaan, mengerjakan ulang soal tersebut dengan membuat pilihan baru.

3. Pola Klasikal
Menurut pola ini semua siswa dalam kelas mempelajari dahulu suatu langkah atau mata rantai dalam buku teks program dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau persoalan yang disajikan dalam buku kerja, dan dikerjakan sendiri-sendiri.

Setelah itu, guru bersama-sama siswa membicarakan jawaban yang salah, dan jawaban yang tepat. Jawaban yang salah dikoreksi sesuai dengan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa. Bagi guru tersedia suatu buku pedoman yang memberikan saran-saran untuk perbaikan berbagai kesalahan yang biasanya dibuat.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment