Monday, October 19, 2015

Perbedaan Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran

By With No comments:
Pada berbagai situasi proses pembelajaran seringkali digunakan istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Istilah strategi, metode atau teknik pembelajaran seringkali digunakan secara bergantian, walaupun pada dasarnya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kea rah tujuan yang diinginkan atau dicapai (Gerlach dan Ely, 1980).

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi, di dalam pelaksanaan sesungguhnya, metode dan teknik memiliki perbedaan seperti contoh berikut:
“Ibu Leny dan Pak Bambang sama-sama menggunakan metode demonstrasi. Keduanya telah menguasai penerapan metode tersebut di dalam proses pembelajaran, tetapi ternyata hasil belajar yang ditunjukkan oleh peserta didik dari masing-masing guru tersebut berbeda. Hal ini terjadi karena walaupun metodenya sama, yaitu demonstrasi tetapi teknik pelaksanaannya ternyata berbeda. Ibu Leny menggunakan teknik demonstrasi di mana peserta didik dituntut untuk dapat mendemonstrasikan kembali apa yang telah diamatinya, sedangkan Pak Bambang hanya mendemonstrasikan saja kepada peserta didik tanpa memberikan kesempatan untuk mereka mendemonstrasikan kembali.”
Sumber Gambar: nwea.org
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif. Dengan kata lain metode yang dipilih oleh masing-masing guru (Bu Leny dan Pak Bambang) adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.

Sedangkan strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Monday, October 12, 2015

Sumber Penghimpunan Dana Bank: Tabungan

By With No comments:
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu.

Cara penarikan rekening tabungan yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan, cash card atau kartu ATM, dan kartu debit. Persaingan ketat dalam penghimpunan dana melalui tabungan antarbank telah banyak memunculkan cara-cara baru untuk menarik nasabah tabungan.

Cara-cara tersebut antara lain: hadiah atas tabungan, fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, fasilitas kartu debit, dan sebagainya. Ditinjau dari segi keluwesan penarikan dana, simpanan dalam bentuk tabungan ini berada di tengah-tengah antara rekening giro dan deposito berjangka.

Tabungan dapat ditarik dengan cara-cara dan dalam waktu yang relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangka. Namun, masih kalah fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro. Sebagai konsekuensinya, besarnya bunga yang diberikan atas saldo tabungan ini pun berada di tengah-tengah antara rekening giro dan deposito berjangka

Menabung - Sumber gambar: medanbisnisdaily.com

Ditinjau dari sisi bank, penghimpunan dana melalui tabungan termasuk lebih murah daripada deposito berjangka, tetapi lebih mahal dibandingkan rekening giro.

Sumber Referensi:
Totok Budisantoso & Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Penghimpunan Dana Bank: Deposito Berjangka

By With No comments:
Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank.

Mengingat simpanan ini hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito sesuai tanggal jatuh temponya, maka deposito berjangka ini merupakan simpanan atas nama dan bukan atas unjuk.

Apabila deposan menghendaki agar deposito berjangkanya diperpanjang secara otomatis, maka pihak bank dapat memberikan fasilitas perpanjangan otomatis (automatic roll-over – ARO) atas deposito berjangka tersebut.

Bunga Deposito Berjangka
Bunga atas deposito berjangka ini dapat ditarik tunai setiap jangka waktu tertentu ataupun ditransfer ke suatu rekening deposan. Untuk kemudahan, nasabah biasanya juga membuka rekening tabungan untuk menampung bunga atas deposito tersebut, serta juga untuk menampung dana deposito yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang lagi.

Bank-bank tertentu juga memberikan fasilitas agar bunga deposito yang tidak ditarik oleh pemiliknya dapat ditambahkan dalam simpanan pokok deposito, sehingga nilai deposito berjangkanya bertambah besar.

Pada dasarnya sebelum jatuh tempo, simpanan ini tidak dapat ditarik. Namun, apabila deposan tetap menginginkan penarikan sebelum jatuh tempo, maka biasanya bank mengenakan denda atau biaya administrasi atas penarikan tersebut.

Sumber gambar: www.bi.go.id

Kelebihan Deposito Berjangka
Kelebihan dana deposito ini bagi bank adalah bank mempunyai kepastian tentang kapan dana itu akan ditarik sehingga pihak bank dapat mengantisipasi kapan harus menyediakan dana dalam jumlah tertentu. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh simpanan dalam bentuk rekening giro dan tabungan.

Sebagai konsekuansi dari kelebihan tersebut, maka bank harus membayar dana ini dengan tingkat bunga yang relatif lebih besar dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk lain. Dengan kata lain, simpanan dalam bentuk deposito berjangka tidak bisa disebut sebagai sumber penghimpunan dana bagi bank yang murah.

Di sisi deposan, nasabah cenderung lebih menyukai menyimpan kelebihan danaya dalam bentuk deposito berjangka sesuai jangka waktu yang diinginkan karena simpanan ini menawarkan tingkat bunga yang relatif tinggi.

Sumber Referensi:
Totok Budisantoso & Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.