Friday, November 29, 2013

Model Ekonomi: Circular-Flow Diagram (Diagram Arus Melingkar)

By With No comments:
Seperti ilmu yang lain, dalam ilmu ekonomi juga ada model yang digunakan. Sebagai contoh, dalam ilmu biologi seringkali seorang guru menggunakan alat peraga tubuh manusia yang terbuat dari plastik.

Model tubuh manusia tersebut merupakan model dalam ilmu biologi. Model tersebut menampilkan bagian-bagian penting dari tubuh manusia, seperti jantung, ginjal, usus, dan sebagainya.

Namun, model tersebut tidak secara keseluruhan menampilkan bagian-bagian tubuh manusia. Pastinya ada beberapa hal detail yang tidak ditampilkan dalam model tersebut. Meskipun demikian, model tubuh manusia yang terbuat dari plastik tersebut sangat bermanfaat dalam mempelajari organ tubuh manusia.

Seperti halnya dalam ilmu biologi tersebut, di dalam ilmu ekonomi juga digunakan model untuk memudahkan memahami konsep-konsep yang ada dalam ilmu ekonomi. Model tersebut tidak terbuat dari plastik, tetapi dalam bentuk diagram.

Model ekonomi juga tidak menunjukkan semua hal yang ada di dalam sebuah perekonomian. Hanya hal-hal yang penting saja yang ditampilkan, untuk memudahkan kita dalam memahami konsep-konsep di dalam ilmu ekonomi tersebut.

Terdapat dua model di dalam ilmu ekonomi, yaitu Circular-Flow Diagram (Diagram Arus Melingkar) dan Production Possibilities Frontier (Kurva Kemungkinan-kemungkinan Produksi).

Model pertama (Circular-Flow Diagram) akan kita bahas dalam artikel ini, sedangkan model kedua (Production Possibilities Frontier) sudah pernah kita bahas dalam artikel terdahulu, yang bisa anda lihat di sini.

The circular-flow diagram is a visual model of the economy that shows how dollars flow through markets among households and firms (Mankiw, 2012). (Diagram arus melingkar merupakan sebuah model visual perekonomian yang menunjukkan bagaimana uang mengalir ke pasar melalui rumah tangga dan perusahaan).

Diagram arus melingkar ditunjukkan dalam gambar berikut ini:

Model Ekonomi: Circular-Flow Diagram (Diagram Arus Melingkar)
Circular-Flow Diagram (Diagram Arus Melingkar)
Dalam model ini, pelaku ekonomi disederhanakan menjadi dua pelaku ekonomi saja, yaitu perusahaan (firms) dan rumah tangga (households). Model diagram arus melingkar menunjukkan interaksi antara rumah tangga dan perusahaan tersebut.

Perusahaan menghasilkan produk (bisa berupa barang atau jasa) menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersbut bisa berupa tenaga kerja, tanah dan modal (gedung/bagunan, peralatan dan mesin).

Rumah tangga mendapatkan pendapatan dari perusahaan karena menjual/menyewakan faktor-faktor produksi tersebut. Setelah itu, produk yang dihasilkan perusahaan tadi dijual oleh perusahaan lalu dibeli oleh rumah tangga. Perusahaan mendapatkan penerimaan dari pengeluaran rumah tangga untuk membeli produk (barang dan jasa) tersebut.

Referensi:
Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. South-Western Cengage Learning.

Friday, November 22, 2013

Masalah Trade Off

By With No comments:
Sebagaimana kita ketahui dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, bahwa prinsip pertama dari 10 prinsip ekonomi adalah “People Face Trade-Off” atau setiap orang menghadapi masalah Trade-Off.

Lalu, sudah pahamkah anda tentang konsep Trade-Off ini??

Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Trade-Off berarti “Pertukaran”. Mungkin muncul pertanyaan di dalam benak anda, apa yang ditukar??

Kita ingat konsep kelangkaan (scarcity) yaitu bahwa keinginan manusia relatif tidak terbatas, sedangkan alat pemuas keinginan tersebut terbatas. Dengan kata lain alat pemenuhan keinginan tidak cukup untuk memenuhi semua keinginan yang tidak terbatas tersebut, sehingga untuk mendapatkan alat pemuas keinginan memerlukan pengorbanan yang lain.

Pengorbanan ini berarti kita merelakan sesuatu yang kita sukai untuk mendapatkan hal lain yang juga kita sukai. Merelakan tersebut berarti kita menukar (trade-off) satu hal untuk mendapatkan hal lain. 

Contoh:
Mungkin sering kita melihat atau mungkin pernah mengalami sendiri, misalnya ketika seorang mahasiswa diberi jatah uang saku kuliah Rp50.000,-/hari. Selain ingin membeli buku pegangan kuliah, ternyata mahasiswa tersebut juga ingin menonton film di bioskop.

Dengan uang Rp50.000,- tadi tidak mungkin mahasiswa tersebut dapat memenuhi keinginannya yaitu membeli buku sekaligus menonton film. Dalam kasus ini mahasiswa dibatasi oleh besarnya uang saku.
Masalah Trade Off
Pilih Nonton Film atau Beli Buku?
Keterbatasan (scarcity) uang saku ini mengakibatkan munculnya suatu pilihan (choice) apakah mahasiswa tersebut ingin membeli buku, tetapi tidak nonton film ataukah sebaliknya nonton film tetapi tidak bisa membeli buku.

Kasus tersebut mencerminkan masalah trade-off yang dihadapi mahasiswa. Apabila membeli buku maka mahasiswa tersebut harus merelakan untuk tidak nonton film, yang berarti mahasiswa tersebut menukar kesempatan untuk nonton film dengan sebuah buku pegangan kuliah dan sebaliknya.

Demikian, sekilas penjelasan mengenai masalah trade-off yang dihadapi oleh seseorang maupun masyarakat atau negara. Semoga bisa memberikan pemahaman untuk para pembaca. :)

Referensi:
Mankiw, N. Gregory; Quah, E.; Wilson P. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.

Wednesday, November 13, 2013

Model Perilaku Pembelian Konsumen

By With No comments:
Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka.

Fokus perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang tersedia untuk mengonsumsi suatu barang.

Perilaku konsumen terkait dengan 5W + 1 H yaitu Why, What, Who, When, Where, dan How.

Mempelajari perilaku industrial diperlukan karena organisasi tidak hanya melakukan penjualan, mereka juga membeli bahan baku dalam jumlah banyak. Adapun fFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Industrial:
  1. Lingkungan Organisasi 
  2. Intraorganisasi 
  3. Interorganisasi dan Interindividu 
  4. Individual
Karakter dan Tipe Pembelian Pasar Industrial: Pembelian baru, Pembelian ulang modifikasi dan pembelian ulang rutin.

Pengelolaan dan Pengembangan Suatu Produk
Kategori-kategori Produk Baru:
  1. Baru bagi dunia produk 
  2. Lini produk baru
  3.  Tambahan lini produk yang telah ada 
  4. Peningkatan atau perbaikan produk yang telah ada 
  5. Memposisikan kembali produk 
  6. Produk dengan harga yang lebih murah
Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam screenshot power point berikut ini:
Model Perilaku Pembelian Konsumen

Model Perilaku Pembelian Konsumen
Apabila menginginkan kelanjutan materi ini dalam bentuk PPT, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!) sertakan judul materinya.

Merancang Komunikasi Pemasaran

By With No comments:
Stimuli pemasaran adalah semua bentuk komunikasi atau stimuli fisik yang dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan unsur-unsurnya, yakni kemasan, isi, ciri-ciri fisik produk merupakan stimuli primer.

Komunikasi yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku konsumen disebut stimuli sekunder, baik dalam bentuk kata-kata, gambar dan pencitraan atau dalam bentuk stimuli lain yang berkaitan dengan produk, misalnya harga, display toko dan efek wiraniaga.

Ciri-ciri stimulus yang mempengaruhi konsumen
Ciri-ciri stimulus yang mempengaruhi konsumen merupakan unsur indrawi yang terdiri dari: warna, bau, rasa, bunyi, dan raba.

Karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi
Dua karakteristik penting yang turut mempengaruhi persepsi konsumen terhadap stimuli adalah emampuan konsumen membedakan stimuli dan kemampuan menggeneralisasi dari satu stimulus ke stimulus lainnya.

Kemampuan membedakan stimuli merupakan hal yang dapat dipelajari. Umumnya konsumen yang loyal akan lebih mampu mengenali perbedaan-perbedaan kecil dalam karakteristik produk berbagai merek.

Kelanjutan materi ini ditampilkan dalam screenshot power point berikut ini:

Merancang Komunikasi Pemasaran

Merancang Komunikasi Pemasaran

Apabila menginginkan kelanjutan materi ini dalam bentuk PPT, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!) sertakan judul materinya.

Saturday, November 9, 2013

Kreativitas dan Inovasi Wirausaha

By With No comments:
Kreativitas dan Inovasi merupakan hal yang sangat berkaitan dengan seorang wirausaha. Bahkan dapat dikatakan bahwa salah satu modal utama wirausaha adalah kreatif dan inovatif.

Mungkin muncul suatu pertanyaan di benak pembaca sekalian tentang perbedaan dari kreativitas dan inovasi. Dua hal tersebut memang sering digunakan bersama, dan bisa dikatakan bahwa kreatif merupakan partner dari inovatif.

Meskipun sering digunakan bersama, tetapi sebenarnya kreativitas dan inovasi memiliki perbedaan. Sebelum membahas perbedaan kreativitas dan inovasi, kita bahas terlebih dahulu tentang definisi dari dua hal tersebut.

Menurut Zimmerer dalam Buchari Alma (2010) creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities. Sedangkan menurut Buchari Alma (2010) sendiri kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru bagi anda.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu gagasan / ide / pemikiran seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people’s lives (Buchari Alma, 2010). Sedangkan menurut Carol Kinsey Goman dalam Buchari Alma (2010) inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan tindak lanjut kreativitas. Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru dan berbeda.

Perlu Diperhatikan!!
Sesuatu yang baru dalam konsep tersebut tidak harus sesuatu yang benar-benar baru, tetapi bisa juga sesuatu yang telah ada (lama) yang diperbaharui.

Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa kreativitas adalah Thinking New Thing, sedangkan inovasi adalah Doing New Thing.

Referensi:
Buchari Alma. 2010. Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Tuesday, November 5, 2013

4 Karakteristik Pokok Dualisme Ekonomi

By With No comments:
Dualisme Ekonomi merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Dualisme Ekonomi merupakan salah satu faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi.

Dualisme Ekonomi merupakan sebuah konsep yang menunjukkan adanya perbedaan antara bangsa-bangsa kaya dan miskin, dan perbedaan antara berbagai golongan masyarakat (Lincolin Arsyad, 2010).

Dualisme Ekonomi mempunyai 4 karakteristik pokok, sebagaimana dikemukakan oleh Lincolin Arsyad (2010) yaitu sebagai berikut:

1. Dua keadaan yang berbeda; satu keadaan bersifat superior dan yang lain bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.

Contoh:
Berdampingannya metode produksi modern di perkotaan dan metode produksi tradisional di perdesaan. Contoh lain, berdampingannya negara industri yang kuat dan kaya dengan negara-negara lemah dan miskin, dsb.

2. Sifat perbedaan yang kronis, bukan transisional
Dua keadaan berdampingan yang disebutkan di atas bukan semata-mata keadaaan yang bersifat sementara, yang akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Contoh:
Hidup berdampingannya kemakmuran dan kemiskinan secara internasional bukanlah suatu fenomena yang sederhana yang bisa hilang karena proses waktu semata.

4 Karakteristik Pokok Dualisme Ekonomi

3. Derajat superioritas dan inferioritas tersebut tidak menunjukkan kecenderungan yang menurun, bahkan terus meningkat.
Kesenjangan yang terjadi antara dua keadaan tersebut justru semakin parah, negara superior makin melejit maju, sedangkan negara inferior semakin terpuruk.

Contoh:
Perbedaan produktivitas negara-negara maju dengan produktivitas negara berkembang.

4. Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior tersebut menunjukkan bahwa keadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil atau tidak berpengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior. Bahkan kenyataannya, unsur superior tersebut seringkali justru menyebabkan timbulnya kondisi keterbelakangan (underdevelopment).

Contoh:
Kita lihat di negara kita ini, banyak pejabat yang korupsi (padahal sudah “kaya raya”) sedangkan di sisi lain masih banyak masyarakat yang miskin.

Yang kaya makin kaya, karena korupsi tersebut, sedangkan yang miskin makin miskin, karena uang yang seharusnya diterimanya dikorupsi oleh si kaya tadi.

Sumber:
Lincolin Arsyad. 2010. Ekonomi Pembangunan: Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Saturday, November 2, 2013

Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran

By With No comments:
Artikel yang lalu membahas tentang Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan, sekarang giliran Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran yang akan kita bahas.

Pada prinsipnya pergerakan maupun pergeseran dalam kurva permintaan dan penawaran adalah sama. Pergerakan berarti pergerakan di sepanjang kurva, sedangkan pergeseran adalah pergeseran kurva ke kanan maupun ke kiri.

Pergerakan kurva penawaran merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva penawaran yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut.

Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva penawaran adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Penawaran, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah, sehingga titik pada kurva penawaran akan bergerak ke kanan.

Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:

Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran
Pergerakan di Sepanjang Kurva Penawaran
Dalam kurva penawaran di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00 menjadi $3.00.

Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah penawaran es krim  bertambah dari 1 menjadi 5, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva penawaran yaitu dari titik A ke C.

Selain pergerakan, kurva penawaran juga bisa mengalami pergeseran, baik ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut.

Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya adalah harga input, teknologi, harapan (ekspektasi), dan jumlah penjual.

Contoh:

Teknologi
Adanya teknologi dapat meningkatkan produktivitas produsen, sehingga dengan jumlah faktor produksi tetap, produsen dapat memproduksi lebih banyak barang dibanding sebelum menggunakan teknologi.

Akibatnya, jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan.

Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran ke Kanan dan ke Kiri
Kesimpulan:
  1. Pergerakan di sepanjang kurva penawaran disebabkan oleh harga produk yang bersangkutan. 
  2. Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk tersebut.