Wednesday, May 29, 2013

Games dalam Sistem Pembelajaran

By With No comments:
Permainan adalah sebuah aktivitas dimana pemain mengikuti aturan-aturan yang berbeda dengan realita hidup hingga mereka berusaha untuk mencapai tujuan.

Keuntungan
1. Atraktif/menarik
Permainan memberikan kerangka kerja yang menarik untuk aktivitas-aktivitas pembelajaran. Permainan menarik karena permainan menyenangkan. Anak-anak dan orang dewasa sama-sama cenderung bereaksi positif terhadap ajakan untuk bermain.

2. Adanya hal-hal baru
Seperti halnya permulaan kebiasaan dari kelas biasa, permainan menimbulkan perhatian karena adanya sesuatu yang baru yang menyenangkan.

3. Suasana
Menyenangkan, perkembangan suasana santai dengan permainan dapat bermanfaat untuk mereka-mereka yang menghindari tipe-tipe aktivitas belajar terstruktur lainnya.

4. Waktu untuk tugas
Permainan dapat menjaga siswa tetap tertarik dengan tugas berulang-ulang, seperti menghafalkan tabel perkalian, dll.

Kerugian
1. Persaingan
Aktivitas persaingan dapat menjadi tidak produktif bagi siswa yang kurang tertarik untuk bersaing.

2. Kebingungan
Tanpa manajemen yang baik dan tanya jawab, siswa tidak bisa memperoleh semua kegembiraan permainan dan gagal untuk fokus dalam tujuan riilnya.

3. Desain yang buruk
Untuk menjadi pembelajaran bermakna, aktivitas permainan harus menyediakan latihan sebenarnya dari keterampilan akademik. Kelemahan fatal dari desain permainan yang tidak baik adalah pemain menghabiskan banyak waktunya untuk menunggu giliran main, melempar dadu, dan melakukan tindakan sepele serupa.

Saturday, May 25, 2013

Pengertian Evaluasi Substantif

By With No comments:
Evaluasi substantif atau evaluasi hasil belajar merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru atau dosen dalam kegiatan pembelajaran.

Berikut adalah pengertian evaluasi hasil belajar menurut beberapa ahli:

1. Hamzah B. Uno (2006) Evaluasi adalah suatu proses mengukur dan menilai.  Lebih lanjut ia meyatakan bahwa evaluasi hasil pembelajaran adalah suatu proses mulai dan menentukan obyek yang diukur, mengukurnya, mendapatkan hasil pengukuran, mentransformasikan ke dalam nilai, serta mengambil keputusan lulus tidaknya seorang siswa, efektif tidaknya seorang dosen mengajar ataupun baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

2. Bloom dalam Daryanto (2007) mengungkapkan bahwa evaluasi sebagaimana dapat dilihat adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam keyataan terdapat perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa.

3. Oerman (2006) juga mengatakan bahwa evaluation is an important process to measure learning and other outcomes, judge performance, determine competence to practice, and arrive at other decisions about student (evaluasi adalah proses penting untuk mengukur hasil belajar, kinerja, menentukan kompetensi untuk berlatih, dan tiba pada keputusan lainnya tentang mahasiswa).

4. Dimyati dan Mudjiono (2006) berpendapat bahwa evaluasi hasil pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar.

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah bagaimana pengajar dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan atau kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. 

Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.

Wednesday, May 22, 2013

Rencana Strategis di Universitas

By With No comments:
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia diupayakan untuk terus berkembang. Perkembangan diharapkan terjadi pada semua tingkatan pendidikan, tidak terkecuali di tingkat perguruan tinggi.

Banyak upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan di Indonesia, baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Upaya-upaya yang dilakukan mencakup banyak aspek seperti pengembangan struktur kurikulum, pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan organisasi oleh lembaga pendidikan.

Pemerintah berupaya mengembangakan pendidikan di Indonesia melalui kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pendidikan. Kebijakan-kebijakan tersebut selanjutnya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada.

Sementara itu, sektor swasta memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan melalui investasi-investasi dalam pembangunan lembaga pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.

Pelaksanaan pengembangan lembaga oleh lembaga pendidikan ditentukan oleh kemampuan lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikannya. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pendidikan juga memasukkan unsur manajerial ke dalam pengelolaannya, terlebih lembaga pendidikan yang dibangun oleh sektor swasta.

Sistem manajerial digunakan oleh lembaga pendidikan untuk mengelola seluruh komponen yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut. Pemberlakuan sistem manajerial menuntuk setiap organisasi untuk memiliki rencana strategis.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses untuk menguji situasi sebuah organisasi atau komunitas pada saat ini dan memproyeksikannya ke masa depan, merumuskan tujuan-tujuan, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengukur hasilnya, serta lebih meningkatkan sejumlah tahapan yang mendasar (Osborne dan Gaebler, 2000).
Rencana strategis bermanfaat sebagai acuan pelaksanaan program pengembangan organisasi dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan dari sebuah organisasi. Membuat perencanaan strategis dapat menghilangkan kemungkinan salah besar dalam bertindak dan menghilangkan kejutan yang mungkin timbul dalam operasional. Perencanaan strategis sangat baik untuk usaha yang membutuhkan waktu lama antara keputusan dan dampaknya dalam proses pelaksanaanya.

Universitas A merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi di Salatiga. Universitas ini telah berdiri lebih dari 50 tahun yang lalu dan saat ini telah banyak berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari jumlah program studi yang pada awal pembukaannya hanya berjumlah 5 program studi, saat ini telah bertambah menjadi lebih dari 50 program studi.

Perkembangan universitas ini juga dapat dilihat dari pertambahan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun. Univeritas A telah mengalami pasang surut prestasi, namun terbukti bahwa Universitas A mampu bertahan dan menjaga eksistensinya dalam dunia pendidikan.

Universitas A mengalami masa kejayaan pada masa awal 1990-an sampai sempat mengalami kemunduran di masa krisis moneter 1998-1999. Bukan hanya karena dampak krisis moneter di Indonesia saat itu, namun konflik internal sempat menjadi batu sandungan bagi universitas ini untuk berkembang.

Namun, terbukti hingga saat ini, Universitas A masih berdiri teguh dan mulai menunjukkan eksistensinya dalam dunia pendidikan nasional sebagai sebuah perguruan tinggi yang patut diperhitungkan. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya untuk dapat mancapai tujuan-tujuan tersebut dan upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menyusun rencana strategis untuk Universitas A agar dapat mencapai tujuan-tujuan seperti yang tampak dalam visi dan misinya.

B. Rumusan Masalah
Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang tergolong sebagai sebuah organiasi, Universitas A dikelola secara manajerial untuk mengakomodir seluruh komponen yang ada. Pengelolaan secara manajerial dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selama ini, Universitas A telah menjalankan banyak program dan rencana strategis dalam rangka perwujudan visi dan misinya sebagai jabaran tujuannya. Program dan rencana strategis ini digunakan selain untuk mencapai tujuannya, juga digunakan untuk mengeksploitasi kekuatan internal, mengurangi dampak kelemahan eksternak dalam tangka menghadapi peluang dan ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal.

Namun, saat ini seluruh tujuan yang terangkum dalam visi dan misi tersebut tampak belum tercapai secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah analisis mendalam tentang bagaimana kondisi kekinian Universitas A untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana strategis yang dapat dipakai Universitas A untuk mencapai visi misinya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam artikel ini adalah sebagai berikut.
  1. Bagaimana kondisi terkini Universitas A? 
  2. Apa saja kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal yang ada dilingkungan Universitas A? 
  3. Bagaimana rencana strategis yang semestinya diterapkan Universitas A?
Dapatkan artikel lengkapnya dengan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!!)

Sunday, May 19, 2013

Kewirausahaan: Memasuki Pasar Global (Bagian 2)

By With No comments:
Seorang pengusaha dapat memasarkan produknya secara internasional dengan berbagai cara/metode. Metode usaha pasar dan model dari operasi luar negeri bergantung pada tujuan-tujuan pengusahanya serta kekuatan dan kelemahannya.

Adapun cara yang dapat ditempuh pengusaha untuk dapat memasarkan produknya secara internasional adalah sebagai berikut:

1. Ekspor
Ekspor (eksporting) biasanya meliputi penjualan dan pengiriman dari produk yang dihasilkan di satu negara ke konsumen yang berlokasi di negara lain.

Ada dua klasifikasi umum ekspor:
a. Ekspor tidak langsung (indirect exporting)  artinya memiliki seorang pembeli asing dalam pasar lokal atau menggunakan sebuah perusahaan manajemen ekspor.untuk komoditas dan barang prduksitertentu, pembeli secara aktif mencari sumber-sumber  pasokan danmemiliki kantor-kantor pembelian di pasar-pasar seluruh dunia. pengusaha  yang ingin menjual ke salah satu pasar luar negeri ini dapat berhubungan dengan slah satu pembeli ini.

b. Ekspor langsung direct eksporting). Jika pengusaha ingin terlibat tanpa keuangan apa pun, ekspor langsung melalui distributor independen atau penjualan di luar negeri milik perusahaan merupakan suatu cara untuk melakukan bisnis internasional. Distributor-distributor asing independen biasanya mengangani produk-produk untuk perusahaan yang sedang berusaha masuk relatif  cepat  ke dalam sejumlah pasar besar asing.

2. Kesepakatan Non Ekuitas
Ketika kondisi pasar dan keuangan menjamin perubahan, pengusaha dapat masuk ke dalam bisnis internasional dengan salah satu dari tiga jenis kesepakatan non ekuitas (nonequity arrangements): lisesnsi, proyek, turn key, dan kontrak manajemen.

Masing-masing memungkinkan pengusaha untul masuk ke dalam sebuah pasar dan mendapatkan penjualan serta keuntungan tanpa investasi ekuitas langsung di pasar asing.
a. Lisensi (licensing)
Melibatkan seorang pengusaha yang merupakan produsen (licensee) yang memberikan hak untuk menggunakan sebuah paten, merk dagang, teknologi, proses produksi, atau produk ke seorang produsen asing (licensor) sebagai ganti atas pembayaran suatu royalti. Kesepakatan lisensi adalah yang paling tepat ketika pengusaha tidak berniat untuk memasuki sebuah pasar tertentu melalui ekspor atau investasi langsung.

b. Proyek Turn Key
Sebuah metode lain pengusaha untuk dapat melakukan bisnis internasional tanpa banyak resiko adalah melalui proyek turn key (turn key project). Satu solusi  adalah mengizinkan pengusaha asing membangun sebuah pabrik atau fasilitas lainnya, melatih para pekerja, manajemen, dan kemudian meneruskannya ke pemilik lokal segera setelah operasinya berjalan-oleh karena itu disebut operasi turn key.

c. Kontrak Manajemen
Sebuah metode nonekuitas terakhir yang dapat digunakan oleh pengusaha dalam bisnis internasional adalah kontrak manajemen (management contract). Kontak manajemen memungkinkan negara pembeli untuk mendapatkan keahlian aasing tanpa menyerahkan kepemilikan sumber dayanya kepada pengusaha.

3. Kerja Sama Kewirausahaan
Salah satu metode terbaik bagi pengusaha untuk memasuki pasar internasional adalah untuk bekerjasama dengan perusahaan di negara tersebut. Pengusaha asing ini mengetahui negara dan budayanya, sehingga dapat memfasilitasi transaksi bisnis sementara mempertahankan bisnisnya serta kondisi ekonomi dan politik saat ini. Kerja sama ini difasilitasi oleh pemahaman sifat dari kewirausahaan di suatu negara.

Saturday, May 18, 2013

Kewirausahaan: Memasuki Pasar Global (Bagian 1)

By With No comments:
Motivasi Untuk Masuk Pasar Global
Keuntungan, tentu saja merupakan salah satu alasan yang paling signifikan untuk memasuki pasar global. Keuntungan dipengaruhi secara negatif oleh biaya persiapan untuk masuk pasar global, estimasi yang terlalu rendah tentang biaya-biaya terkait, dan kerugian-kerugian akibat kesalahan.

Perbedaan antara hasil yang direncanakan dan hasil yang aktual mungkin cukup besar dalam usaha pertama untuk masuk pasar global. Hal ini biasanya sudah disadari oleh pengusaha. Namun, terdapat hal-hal lain yang lebih memicu motivasi pengusaha untuk memasuki pasar global.

Adapun motivasi tersebut adalah sebagai berikut:
  • Keuntungan
  • Tekanan kompetitif
  • Produk atau jasa yang unik
  • Kapasitas produksi yang berlebih
  • Penjualan di dalama negeri yang menurun
  • Kesempatan pasar yang unik
  • Skala ekonomis
  • Keunggulan dari segi teknologi
  • Keuntungan pajak
Efek-efek Strategis dengan Memasuki Pasar Global
Sementara menimbulkan beragam jenis lingkungan dan cara baru dalam berbisnis, masuk pasar global juga disertai sekumpulan masalah yang beragam dan luas, yang benar-benar baru. Kedekatan fisik dan psikologis pada pasar internasional mempengaruhi beberapa pengusaha global.

Kedekatan geografis pada pasar asing mungkin tidak selalu memberikan suatu kedekatan yang dirasakan oleh konsumen asing. Kadang kala variabel budaya, bahasa, dan faktor-faktor hukum dapat membuat sebuah pasar asing secara geografis dekat tampak jauh secara psikologis.

Pemilihan Pasar Pesaing
Dengan begitu banyaknya negara yang berospek, maslaah-masalah yang kritis untuk pengusaha global adalah pemilihan pasar asing dan strategi yang masuk. Pengusaha global harus selalu mengingat bahwa setiap titik data tidak membuat sebuah tren, jadi data yang berdasarkan kurang dari tiga periode harus diinterpretasikan secara  hati-hati.

Data yang dikumpulkan dan dianalisis untuk pemilihan pasar juga akan digunakan  dalam mengembangkan strategi masuk dan rencana pemasaran yang tepat. Sementara beberapa model pemilihan pasar tersedia, satu metode yang baik menggunakan sebuah pendekatan lima langkah.
  1. Mengembangkan indikator-indikator yang tepat 
  2. Mengumpulkan data dan mengubahnya ke dalam indikator-indikator yang dapat diperbandingkan
  3. Menetapkan bobot bagi setiap indikator 
  4. Menganalisis data
  5. Memilih pasar yang tepat dari peringkat pasar

Wednesday, May 15, 2013

Keputusan Jangka Panjang dari Perusahaan Untuk Masuk atau Keluar Pasar

By With No comments:
Suatu perusahaan akan keluar dari pasar jika pendapatan yang seharusnya diperolehnya dari produksi lebih sedikit daripada biaya totalnya. Secara matematis dapat dituliskan:
Keluar jika TR < TC
Perusahaan keluar dari pasar jika pendapatan total lebih kecil daripada biaya total. Dengan membagi kedua pertidaksamaan dengan Q, maka pendapatan rata-rata sama dengan harga/P dan TC/Q adalah biaya total rata-rata, artinya suatu perusahaan memilih keluar dari pasar jika harga barang yang dijualnya kurang dari biaya total rata-rata.

Kriteria perusahaan masuk ke pasar jika tindakannya menguntungkan, apabila harga barang melebihi biaya total rata-rata dari produksinya.

Keputusan jangka panjang perusahaan untuk keluar dari pasar mirip dengan keputusan tutup tersebut. Jika perusahaan itu keluar, ia akan kehilangan semua pendapatan dari penjualan produk lagi, tetapi menghemat baik biaya tetap dan variabel produksi.

Dengan demikian, perusahaan keluar pasar jika pendapatan itu akan mendapatkan produksi kurang dari biaya total.

Bagian dari kurva biaya marjinal yang terletak di atas biaya variabel rata-rata jangka pendek kurva penawaran perusahaan kompetitif itu. Dalam jangka panjang, keluar perusahaan jika pendapatan itu akan mendapatkan dari memproduksi kurang dari biaya total.

Jika TR melambangkan pendapatan total, dan TC melambangkan biaya total maka kriteria perusahaan dapat ditulis sebagai berikut:
Keluar jika TR <TC
Keluar jika TR / Q <TC / Q
Keluar jika P <ATC
Perusahaan akan memasuki pasar jika tindakan tersebut menguntungkan, yang terjadi jika harga barang melebihi biaya total rata-rta produksi. Kriteria untuk masuk (entry) adalah:
Masuk jika TR> TC
Masuk jika TR / Q> TC / Q
Masuk jika P> ATC

Gambar 1. Kurva Penawaran Jangka Panjang Perusahaan Kompetitif

Keterangan:
Kurva penawaran jangka panjang perusahaan kompetetif adalah bagian dari kurva MC yang berada diatas ATC. Jika harga jatuh dibawah ATC sebaiknya perusahaan keluar dari pasar. Dan perusahaan akan masuk jika harga berada diatas ATC.

Sumber:
Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Tuesday, May 14, 2013

Keputusan Jangka Pendek Perusahaan Untuk Tutup

By With 1 comment:
Tutup sementara adalah keputusan jangka pendek untuk tidak menghasilkan apa-apa selama jangka waktu tertentu karena kondisi paasar yang tidak menguntungkan. Secara matematik perusahaan tutup sementara dapat digambarkan sebagai berikut:
Menutup jika TR <VC
Menutup jika TR / Q <VC / Q
Menutup jika P <AVC
Perusahaan tutup sementara jika total pendapatan kurang dari biaya variabel, dengan membagi kedua pertidaksamaan dengan Q maka tutup sementara jika P < AVC.

Artinya perusahaan memlilih untuk tutup sementara jika harga barang tersebut lebih kecil daripada biaya variabel rata-rata.

Jika harganya tidak menutupi biaya variabel rata-rata perusahaan benar-benar berhenti memproduksi, perusahaan dapat kembali berproduksi dimasa depan jika kondisi-kondisi dipasar telah berubah, dimana harga melebihi biaya variabel rata-rata.

Sebuah perusahaan yang shutdown (tutup) mengacu pada keputusan jangka pendek untuk tidak menghasilkan apa-apa selama periode waktu tertentu karena kondisi pasar saat ini.

1. Shutdown atau tutup mengacu pada keputusan jangka pendek untuk tidak berproduksi selama periode tertentu karena kondisi pasar yang memaksa.

2. Exit atau keluar mengacu pada keputusan jangka panjang untuk meninggalkan pasar sama sekali.

3. Keputusan-keputusan jangka pendek dan jangka panjang berbeda karena kebanyakan perusahaan tidak dapat menghindari biaya tetap mereka dalam jangka pendek tapi dapat melakukannya dalam jangka panjang. Artinya, sebuah perusahaan yang menutup sementara masih harus membayar biaya tetap, sedangkan perusahaan yang keluar pasar menghemat tetap dan biaya variabel nya.

4. Jika perusahaan tutup maka akan kehilangan semua pendapatan dari penjualan produknya. Pada saat yang sama ia menghemat biaya variabel pembuatan produk (tetapi masih harus membayar biaya tetap). Dengan demikian, perusahaan menutup jika pendapatan yang akan dapatkan dari memproduksi kurang dari biaya variabel produksi.

5. Kurva penawaran jangka pendek perusahaan kompetitif merupakan bagian dari kurva biaya marjinalnya yang terletak diatas kurva biaya variable rata-rata.

6. Biaya tertanam (sunk cost) adalah biaya yang hilang begitu saja tanpa mendapatkan hasil.

7. Biaya hangus adalah biaya yang telah berkomitmen dan tidak dapat dipulihkan.

Perusahaan mempertimbangkan biaya yang tenggelam ketika memutuskan untuk keluar, tetapi mengabaikan ketika memutuskan apakah akan ditutup.Perusahaan menutup jika pendapatan itu akan dari memproduksi kurang dari biaya variabel produksi.

Gambar 1. Kurva Penawaran Jangka Pendek Perusahaan Kompetitif

Keterangan:
Dalam jangka pendek kurva penawaran suatu perusahaan kompetetif adalah kurva biaya marjinal  MC diatas biaya variabel AVC. Jika harga turun kebawah  biaya variabel rata-rata (AVC) perusahaan berhenti.

Sumber:
Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.