Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atas produk barang dan jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Dalam perkembangannya, terdapat pergeseran paradigma mengenai kualitas. Secara tradisional kualitas disebut sebagai Partial Quality Management atau filosofi little q, paradigma baru kualitas disebut sebagai Total Quality Management atau dengan filosofi Big Q. perbedaan konsep dalam pendekatan tradisional dan TQM adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Pendekatan tradisional dan TQM
TRADITIONAL APPROACH | TQM APPROACH |
Management concerned Product focused Inspect in quality Acceptable quality level Linear design Loose specifications Buy on price Multiple vendors Floor inspectors Little quality information Control quality Little involvement Complaint driven Qualitative measures | Management committed Processs focused Build, ini quality Continuous improvement Parallel design Appropriate specifications Buy on quality and service Vendor partnership Self inspections Integrated quality information Control and improve quality All employees involved Solicit customer input Quantitative measured |
Unsur-unsur didalam Total Quality Management adalah sebagai berikut:
1. Kepuasan konsumen, meliputi hal-hal seperti dibawah ini:
- Conformance to specification, yaitu kesesuaian kualitas produk dengan ketentuan sifat-sifat barang yang dihasilkan. yaitu keawetan, kegunaan, kekuatan,dan sebagainya.
- Value, persepsi konsumen terhadap manfaat dan pengorbanan untuk memperoleh barang.
- Fitness for use, kemampuan untuk memenuhi fungsinya.
- Support, dukungan perusahaan dalam hal pemberian garansi, sparepart, dan service.
- Psychological impressions, image terhadap barang, pengaruh terhadap lingkungan, dan esthetics.
2. Keterlibatan karyawan, dalam hal:
- Cultural change, budaya organisasi, internal dan eksternal customer
- Individual development, diwujudkan dalam kinerja/produktifitas karyawan
- Incentive, sebagai motivasi bagi karyawan berupa: bonus, hadiah
- Teamwork, kesamaan kepentingan, tujuan, cara kerja, tanggung jawab
3. Perbaikan terus-menerus, merupakan sebuah siklus yang tidak peraah putus:
- Plan, adalah perencanaan yang paling tepat dengan mempertimbangkan cost and benefit
- Do, implementasi, pelaksanaan rencana dan monitoring
- Check, analisis berdasar pelaksanaan, evaluasi
- Act, dibuat prosedur standar, pedoman untuk dilaksanakan seterusnya.
Gambar 1. Siklus Plan Do Check Act (PDCA)
TQM merupakan suatu pendekatan menyeluruh yang membutuhkan perubahan total atas paradigma manajemen tradisional. komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan dan pelatihan-pelatihan khusus. Apabila usaha pelaksanaannya setengah hati dengan harapan-hara'pan yang tidak realistis, maka dapat menyebabkan kegagalan TQM, beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam implementasi TQM adalah sebagai berikut:
- Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior.
- Pembetukan team tanpa didasari pemahaman yang baik terhadap perannya masing-masing, dan tidak memperhatikan perubahan budaya.
- Proses penyebarluasan (deployment) inisiatif kualitas tidak menyeluruh antara manajer, serikat pekerja, pemasok, dan bidang produksi operasi yang lain.
- Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis, padahal tidak ada satu pendekatan saja yang cocok untuk segala situasi.
- Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis terhadap peningkatan kualitas dan daya saing perusahaan.
- Pemberian wewenang dan tanggung jawab (empowerment) yang bersifat prematur, tanpa didasari kemampuan, sasaran dan tujuan yang jelas.
Terima kasih atas informasi dan materinya...
ReplyDelete@dickson: Sama-sama Mas, senang bisa membantu... ;)
ReplyDeleteM
ReplyDeleteA
N
T
A
P